Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Dunia Anda Berkelimpahan or Penuh Kekurangan?
Mindset yang kita miliki, menentukan respon kita dalam menyikapi masalah-masalah kehidupan.
Selama kita hidup di dunia, masalah selalu ada… Konon hanya orang mati yang ga punya masalah. Jadi apa boleh buat, kita mesti belajar, bertumbuh menyikapi masalah kehidupan dengan bijak.
Gak mau ya gapapa… Tapi akibatnya hidup dipenuhi stress, karena tidak belajar menggunakan mindset alias kacamata yang tepat dalam meresponi kehidupan.
Nach Sekolah Charis itu sekolah pemuridan. Artinya sekolah untuk belajar mengaplikasikan cara pandang Tuhan, mindset Tuhan, dan caranya Tuhan dalam menyikapi kehidupan ini sesuai firman-Nya. Klo belajar dengan Sang Pencipta tentunya yang paling tepat. Seperti kita belajar cara penggunaan Iphone dengan Steve Jobs.
“Kita dapat bersukacita sewaktu menghadapi masalah dan pencobaan, karena kita tahu bahwa semua itu membantu kita mengembangkan ketekunan dan ketekunan mengembangkan karakter serta keyakinan kita kepada Allah.” , kata sang bijak.
Ternyata ada hal-hal yang baru bisa kita praktikkan saat mengalami masalah…
DIENKKKK…..
Dikhianati, ditusuk dari belakang, dimanfaatkan oleh orang yang tidak tahu terimakasih itu menyakitkan. Sebal, keqi, gemas, “duh… Keterlaluan pokoknya.”
“Ya gapapa…. Saya juga mengalaminya. Tapi langsung saya connectkan dengan Tuhan. Yang diserobot, akan Tuhan gantikan 7x lipat. Kita hidup di dunia yang berkelimpahan koq… Sumber berkat kita itu Tuhan,” kata P. Dolfi,
“Saya ga mau kehilangan damai sejahtera….”
“Wuih… Baru tahu P. Dolfi punya masalah juga….,” saya terbahak,
“Habis ngomongnya enteng terus… Saya pikir hidup P. Dolfi bak jalan toll, sampai saya iri hati….”
Nach kami teman satu kelas, sama-sama sudah lulus ujian di sekolah tetapi bedanya, P. Dolfi sudah praktek dan saya belum.
Inilah saatnya bagi saya untuk mengaplikasikan teori-teori yang sudah dipelajari di sekolah. Dan kadang ‘dipaksa’ mengalami masalah dulu, baru ada sarana untuk mempraktikkannya….
Pelajarannya, pilih teman yang baik, jadi kita bertumbuh dewasa rohani. Coba klo berteman dengan yang pemarah, “Jangan mau kalah. Balas sampai tuntas!”
Hasilnya, perang dunia…
Jadi ingat kalimat bijak yang berbunyi,
Tidak ada gaun cantik yang tercipta, jika kain tidak menjerit, terluka karena harus mengalami sakitnya saat gunting memotong tubuhnya.
Hhmmm… Ketekunan dan tahan uji tercipta melalui hal-hal yang tidak enak. Masalah, salah satunya.
Hasilnya bukan sekedar masalah selesai, tetapi pengalaman yang tanpa kita sadari, bisa menguatkan orang lain yang mengalami masalah serupa. Juga melatih keberanian kita untuk berani menghadapi masalah dan menaklukkannya, tentu saja karakter ketekunan serta tahan uji dalam pribadi kita, jadi terbentuk, terlatih dan menjadikan kita pribadi yang ulet.
Hidup memang tidak mudah tetapi bersama Tuhan, kita bisa menyelesaikannya dengan cara yang sangat baik…. Dan kita punya pengalaman pribadi, bahwa Tuhan selalu bisa diandalkan.
Allah itu setia, tidak pernah meninggalkan kita.
Orang-orang yang hidup menurut Hukum Kerajaan Dunia, mereka hidup di dunia yang penuh kekurangan.
Oleh sebab itu, mereka saling sikut, menginjak kaki orang lain, menyerobot, memanfaatkan orang lain demi kepentingannya pribadi, karena hidup mereka dihantui oleh kekurangan.
Yang dipikir hanya aku, aku dan aku…. Akulah pusat dunia.
Seperti Lintah, kata Raja Sulaiman, gak ada puasnya.
Orang yang yang menjadi serupa dengan dunia ini, akan memiliki masa depan yang mencerminkan keterbatasan dunia ini.
Sebaliknya, orang yang diperbaharui dengan pemikiran-pemikiran Allah, memahami kehendak Allah yang sempurna. Dan kehendak Allah senantiasa membawa kita pada masa depan yang makmur dan berkelimpahan. Menggambarkan Karakter Allah yang penuh kasih dan kemampuan Allah yang tidak terbatas.
Hayooo… Pilih mana?
Ketika hidup mengikuti Hukum Kerajaan Allah, dunia kita penuh kelimpahan.
Satu pintu tertutup, Tuhan buka pintu yang lain.
Ditutup lagi oleh si musuh, Tuhan buka jendela.
Lhoh dihalangi lagi sama musuh?
Tuhan buka atapnya, biar berkat-Nya tercurah tanpa halangan.
Melimpah, meluber sehingga kita selalu punya banyak, untuk berbagi dengan orang lain.
Maka orang-orang di sekeliling kita bisa melihat, merasakan, terpukau oleh demonstrasi kebaikan Tuhan dalam kehidupan kita, mereka pun ingin mengenal-Nya.
Mereka sadar, ini Allah yang dahsyat. Ini Supernatural.
Ini seukuran Allah, bukan seukuran manusia!
It’s all about God, not me…
Ini semua tentang Allah, bukan tentang saya…
Itulah sebabnya Raja Daud bernyanyi:
Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku.
Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah.
Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah Tuhan sepanjang masa.
Dahsyat sekali bukan?
Mari kita hadapi masalah bersama Tuhan. Dia menopang kita dengan tangan kanan-Nya yang membawa kemenangan!
God is most glorified in us, when we are most satisfied in Him. – John Piper.
Tuhan paling dimuliakan di dalam kita, ketika kita merasa sangat puas berada di dalam Dia. – John Piper.
YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN