Bagaimana Cara Mengalami Tuhan? Ini Prosesnya!

Spread the love

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Bagaimana Cara Mengalami Tuhan? Ini Prosesnya!

Ketika Tuhan menarik perhatian saya pada sebuah buku yang pernah saya baca sekitar 25 tahun lalu, ditambah pula dengan buku lain dari penulis yang berbeda, saya paham, Tuhan sedang mengarahkan saya pada jalur hidup yang baru.

Allah ingin menjadi Allah atas setiap aspek hidup kita.
25 tahun lalu, saya hanya bersedia menyerahkan kepada Allah, aspek hidup yang saya rasa aman. Aspek sisanya, saya mau mengendalikannya menurut cara saya sendiri.
Saya menjadi allah di sana.
Saat itu rasanya wajar, teman-teman juga begitu koq…

Ternyata begitu banyak jatuh bangun selama 25 tahun, berusaha mengatur kehidupan saya sendiri. Hingga tiba pada pemahaman, ternyata seharusnya saya mempersembahkan seluruh aspek hidup saya kepada Tuhan dan membiarkan Allah menjadi Boss yang sebenarnya.
Saya mengikuti rancangan-Nya, menyesuaikan diri, dan hidup melekat kepada-Nya.
Ibarat ranting yang menempel pada pokok anggur. Yang memberi makan ranting, ya dari akar pokok anggurnya. Jika ranting benar-benar menempel, maka ranting akan mengeluarkan buah anggur yang manis, yang bisa dinikmati oleh banyak orang. Itu buktinya!

Dulu ada kecemasan tersembunyi, kuatir kalau semua diserahkan Tuhan, lalu saya dibawa ke tempat yang tidak saya sukai, bagaimana?

Tetapi pengalaman hidup 25 tahun terakhir membuktikan, justru Tuhan memberikan jaaauuuuhhh lebih baik daripada apa yang bisa saya pikirkan.
Mimpi saja gak berani, ternyata sampai juga ke sana…
Mimpi Tuhan buat saya ya mimpi seukuran Allah… Bukan seukuran mimpi saya.
So sweet…

Semakin lama ikut Tuhan, semakin sadar, pokoknya kalau Tuhan ngomong sesuatu, percaya saja….
Tuhan mengasihi saya, lebih daripada saya dapat mengasihi diri sendiri…
Apa yang Tuhan minta dari kita, semua demi kebaikan kita.
Tuhan ingin membawa kita kembali pada kualitas seperti Adam & Hawa sebelum jatuh dalam dosa, di Taman Eden.
Semua Tuhan yang mencukupi, mereka bekerja karena bekerja itu memang menyenangkan, bukan terpaksa.
Keren bukan?


Dulu saya berpikir, menanti itu membosankan. Karena itu hobi saya, ‘membantu’ Tuhan menjawab doa-doa saya.
Akibatnya, yang saya dapatkan bukan yang terbaik dari Tuhan. Tidak sedikit yang mengakibatkan stres, luka dan penyesalan.

Sekarang bertobat sungguh-sungguh.
Ternyata saat menantikan Tuhan itu saat yang aktif.
Ngapain saja?
Saya belajar mengenal kehendak Tuhan, jalan-jalan-Nya lalu mengamati keadaan sekitar…. Di mana Tuhan sedang bekerja? Apa yang bisa saya lakukan untuk membantu pekerjaan Tuhan?
Saya bisa bergabung di sana.

Apakah Tuhan sedang berbicara kepada saya melalui keadaan ini?
Apa yang dikatakan Tuhan kepada saudara – saudara seiman lainnya?
Tugas saya senantiasa selaras dengan tugas dan rencana Tuhan secara keseluruhan, jadi sayalah yang harus menyesuaikan diri.

Berdoa dan bertanya kepada Tuhan, meminta arahan-Nya.
Semua ini butuh waktu, perenungan dan usaha.
Menanti justru waktu yang sibuk.
Tuhan tengah membentuk, melatih, memproses sehingga saya dapat dipakai menjadi alat-Nya secara efektif.

Beberapa hari lalu, ketika sedang sarapan setelah berolah raga, di samping meja kami ada tukang taman sedang menggergaji batang pohon besar.
Suaranya memekakkan telinga dan tidak enak

“Itu karena gergajinya tumpul,” kata drg. Iwan, sahabat yang mengepalai kalau kami berolah raga,
“Perhatikan hasil potongannya tidak rapi dan butuh tenaga besar untuk memotongnya. Berbeda jika gergajinya tajam. Enteng dan hasilnya rapi.”

Nach saat menanti, merupakan saat di mana gergaji sedang diasah. Begitu siap, gergaji kita akan bermanfaat dan memberikan hasil yang excellent.

Saat ini, dalam penantian, Tuhan mengarahkan saya untuk belajar. Pemahaman baru dibukakan. Tulisan lancar mengalir.
Sungguh terpukau menyadari berbagai bahan yang terpencar dan sama sekali tidak berhubungan, disajikan Tuhan dan dituntun-Nya menjadi sebuah artikel.
Ketika artikel selesai, saya sendiri terheran-heran, dan menyadari:
Ini Tuhan yang merangkai, BUKAN saya.
Artikel ini seukuran Tuhan, BUKAN seukuran YennyIndra.

Dan tidak ada yang lebih nikmat serta melegakan, selain menyadari bahwa saya tengah mengerjakan tugas-Nya, berada di tengah-tengah kehendak-Nya dan menggenapi rencana-Nya.
Kehadiran Allah begitu nyata dan Dia berkenan terlibat dalam hal-hal kecil dalam kehidupan anak-anak-Nya. Asalkan kita mengizinkan.

Menanti sampai kapan?
Ketika waktunya siap, Tuhan akan berinisiatif memberi tahu kita, apa yang harus kita lakukan. Jangan kuatir jika kita tidak mengerti.
Dia Allah, dengan Cara-Nya Dia memastikan kita mengerti.
Tidak mungkin gagal.


Allah senantiasa berkarya di dalam dunia dan di tempat kita berada. Bila Allah sudah siap untuk melibatkan kita dalam suatu tugas bersama Dia, Ia selalu berinisiatif datang kepada kita dan menyatakan apa yang sedang dikerjakan-Nya. Jika ini terjadi, itu merupakan undangan-Nya kepada kita agar bergabung dengan Dia.

Bergabung dengan Dia memerlukan penyesuaian besar-besaran dari kehidupan kita kepada kehidupan ala Allah. Setelah itu, untuk mengalami Dia yang sedang berkarya di dalam dan melalui kita, maka kita harus mematuhi Dia. Jika kita patuh, Ia akan mewujudkan pekerjaan-Nya melalui kita dan kita akan mengenal Dia melalui pengalaman.
Wuiih…. Akhirnya…. Kenal Tuhan.

Kita percaya kepada-Nya lalu menyesuaikan hidup kita dengan pengalaman ini.
Level iman kita naik satu tingkat.
Pengalaman demi pengalaman ini akan membangun fondasi iman yang tak tergoyahkan serta hubungan yang lebih intim serta bermakna.
Kita pun menjalani hidup dengan kacamata Allah, cara Allah. Berpikir, merasa dan berkata selaras dengan perkataan Allah.

Hidup kita menjadi demonstrasi kebaikan-kebaikan Tuhan, pencapaian-pencapaian kita seukuran Allah.
Orang-orang di sekeliling kita pun ingin memiliki hidup yang kita alami.
Nama Tuhan dipermuliakan. Kita menjadi Terang dan Garam. Dunia di sekeliling kita menjadi lebih baik karena kehadiran kita.

Mau? Praktik yuk…

“The truth is that God can do anything He pleases through an ordinary person who is fully dedicated to Him.”? Henry T. Blackaby.

“Kebenaran sesungguhnya, Tuhan dapat melakukan apa pun yang Dia kehendaki melalui orang biasa yang sepenuhnya mengabdi kepada-Nya.”? Henry T. Blackaby.

YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

https://mpoin.com/

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan


Spread the love

Related Post