Hal-Hal Buruk Mencekam? Ini Faktanya!

Spread the love

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Hal-Hal Buruk Mencekam? Ini Faktanya!

Hidup penuh dengan tragedi dan persaingan bukan?
Itulah yang terjadi di dunia. Iblis kerap memanfaatkan hal-hal yang dibungkus dengan nama ‘tragedi’ untuk meneror orang-orang yang percaya Tuhan, agar berkecil hati lalu putus asa.
Terbawa emosi yang dibangun iblis, seolah-olah malapetaka yang akan terjadi.

Pada kenyataannya, apa yang terjadi kerap berbeda dengan apa yang kita khawatirkan. Ketakutan membuat kita meng-entertain kemungkinan-kemungkinan buruk yang bisa saja terjadi….
Semakin fokus kepadanya, itulah yang akan terjadi.
Bukankah prinsipnya, terjadilah menurut imanmu?
Kita melihat apa yang ingin kita lihat.

Semakin fokus pada hal-hal buruk, berbagai berita dan keadaan seolah mendukung kemungkinan terjadinya malapetaka. Semakin nyata terlihat.
Stress, bingung, galau pun menguasai hidup kita.
Tekanan darah naik, kesehatan pun kian menurun.
Familiar dengan kisah ini?

Padahal sumber berkat kita yang sejati adalah Tuhan.
Tidak ada seorang pun yang dapat mencuri berkat yang Tuhan sediakan bagi kita, asalkan posisi kita tetap di dalam Allah.

Bayangkan posisi kita saat berada di dalam pesawat terbang. Itulah gambaran yang paling simple tentang posisi kita yang dibenarkan oleh Allah dan tetap di dalam Dia.

Selama kita tetap di dalam pesawat, – hidup dengan cara mengikuti hukum-hukum-Nya dan terus bergantung kepada-Nya – , kita bisa terbang tinggi, naik ke ketinggian yang tidak bisa kita capai secara natural.
Ketinggian itu bisa kita capai, bukan karena kehebatan atau kemampuan kita, melainkan karena Allah yang membawa kita naik. Pesawat (Allah) yang membuat kita naik.
Selama kita tetap di dalam pesawat, semua aman.

Namun ketika kita mulai hidup menurut kemauan sendiri, terpengaruh dengan kebiasaan dunia, ibarat kita keluar dari pesawat terbang.
Jika ingin naik ke tempat yang tinggi, ke Gunung Semeru, misalnya, maka kita harus hiking…. Mendaki dengan susah payah, penuh keringat. Mengandalkan kekuatan sendiri.


Tahukah kita definisi lain dosa, yang baru saja saya pelajari?

Inti dosa adalah pergeseran dari kehidupan yang berfokus kepada Allah, kepada kehidupan yang berpusat pada diri sendiri.

Ternyata dosa bukan sekedar berzinah, mencuri atau membunuh, tetapi hidup yang berpusatkan pada diri sendiri itu pun dosa. Karena tanpa disadari, kita mengandalkan kekuatan diri sendiri.
Itu bukan rancangan Allah dalam menciptakan manusia.

Kita diciptakan untuk membangun hubungan dengan secara pribadi dengan Allah. Ini bagian vitalnya. Kita mengikuti arahan-Nya setiap hari, setiap saat terkoneksi dengan-Nya supaya kita bisa mengikuti arahan GPS Allah, melangkah sesuai kehendak-Nya.
Menjadikan Allah pusat kehidupan kita.

Nach agar bisa selamat, mengalami surga di bumi dan mendapatkan jaminan surga di kekekalan, kita harus menerima Tuhan sebagai Juruselamat pribadi serta kembali kepada kehidupan yang berpusat kepada Allah.

Arti lain dari bertobat adalah berbalik dari kehidupan yang berpusat pada diri sendiri, kepada hidup yang berpusat kepada Allah.

Jika kita berbuat demikian, maka Allah dapat mewujudkan rencana-Nya melalui kita, rencana yang sudah dimiliki-Nya sejak sebelum dunia dijadikan.


Kebenarannya, Tuhan menggunakan kekecewaan-kekecewaan, penundaan, langkah mudur, putar balik dalam hidup kita, untuk membawa kita bergerak kepada tujuan hidup kita – God uses disappointments, delays, setbacks, detours to move us into our purpose” – Joel Osteen.

Hidup itu bukan jalan toll, atau langit yang senantiasa biru…
Namun Joel Osteen menegaskan, bahkan hal-hal yang kelihatannya buruk, di tangan Tuhan dibuatnya menjadi sarana untuk membawa kita mencapai tujuan hidup yang sudah Tuhan rancangkan sejak semula.

Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi kita yang mengasihi Dia, yaitu bagi kita yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

Apakah hal-hal buruk itu memang diatur Tuhan?
Tentu tidak!
Sebagian karena si musuh yang merencanakan untuk menjegal langkah kita, sebagian lagi akibat kesalahan kita dalam mengambil keputusan, karena manusia punya kehendak bebas alias Free Will. Sehingga Tuhan harus menyelamatkan kita, jika kita bersedia menyerahkan permasalahan ke dalam tangan-Nya.
Tuhan tidak pernah memaksa.

Tetapi ingat, Tuhan tidak pernah merancangkan yang jahat.
Prinsipnya jelas, yang jahat dari iblis dan yang baik dari Tuhan.

Tentunya kita tidak perlu galau lagi bukan?
Mari fokus membangun hidup yang berpusat kepada-Nya, maka setiap aspek hidup kita, akan berada di tempat yang seharusnya.

Let go of all your fears and worries and let God take over. Giving up control can be difficult but the changes you see in your life with be worth it. – Lisa Rusczyk.

Lepaskan semua ketakutan dan kekhawatiran, biarkan Tuhan mengambil alih. Menyerahkan kendali bisa jadi sulit, tetapi perubahan yang Anda lihat dalam kehidupan Anda, sungguh sepadan. – Lisa Rusczyk.

YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

https://mpoin.com/

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan


Spread the love

Related Post