Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Orphan Spirit, Roh Yatim Piatu.
“Ah… Gak mungkin saya begitu. Keluargaku utuh koq. Orangtuaku sayang sama aku,” komentar sebagian orang.
Nanti dulu… Meski kita datang dari keluarga utuh, tidak sedikit yang memiliki Orphan Spirit, alias roh yatim piatu.
Termasuk saya….
Gubbrrraaaakkkk….
Perhatikan postingan sohib saya, Yuliadi:
Orphan Spirit akan membuat orang itu berbohong banyak hal, bahkan ia berbohong pada dirinya sendiri.
Mengapa?
Karena didalam hatinya ia percaya kalau ia mengatakan kebenaran, ia akan mendapat rejection – penolakan, hinaan, dipandang rendah/miskin/bodoh/kalah. – Ps. Stephen Aguillard
Anak orphan sudah diajari, klo ada calon ortu datang kalian bersikap baik supaya diadopsi.
Jadi mereka udah terlatih : “hanya ketika atau jika aku bersikap baik maka aku diterima, tapi jika aku bersikap buruk, maka aku akan ditolak”
Orphan spirit akan membuat anak Tuhan juga percaya hal tersebut. Mereka percaya Tuhan hanya menerima mereka jika mereka sempurna/baik/memenuhi syarat.
Ps. Ankit Sajwan
Saya putri satu-satunya dalam keluarga, ortu sayang pada saya, tentu saja.
Tetapi ternyata saya memiliki Orphan Spirit, roh yatim piatu.
Sejak kecil tahu, saya harus menampilkan hal-hal yang manis agar disayang ortu dan orang-orang disekeliling saya.
Dunia selalu mengagumi yang istimewa, hebat, outstanding…
Jadi saya pun takut menampilkan diri apa adanya.
Takut ditolak.
Ingin memenuhi harapan orang lain, supaya diterima dan disukai.
Takut ditolak.
Familiar?
Ada orphan spirit dalam diri hampir setiap orang, hingga level tertentu. Tetapi ada yang kadarnya wajar dan ada yang membahayakan hingga dia diperbudak olehnya.
Apa ciri-ciri Orphan Spirit?
Banyak orang yang terus mengejar pencapaian, kekayaan dan prestasi karena dihantui oleh orphan spirit.
Tidak pernah merasa cukup. Dikejar-kejar kebutuhan untuk berhasil, ‘harus’ melebihi orang lain.
Selalu membandingkan diri dengan orang lain, diam-diam bersaing dengan orang-orang di sekitarnya.
Nilai dirinya diukur oleh harta benda, penampilan fisik, atau aktivitasnya.
Berusaha melakukan sesuatu yang memberikan rasa validasi, agar diterima dan dihargai oleh orang lain.
Harga dirinya digantungkan pada penerimaan orang lain.
Mengisi kekosongan dalam dirinya dengan bekerja terus-menerus, melalui kepuasan fisik, perilaku narsis atau justru memanjakan diri.
Bergumul dengan kemarahan, rasa kurang percaya diri dan
dihantui oleh penolakan dan kegagalan.
Gejala lainnya, cenderung kritis, defensif, tidak mampu menerima koreksi, merasa ditinggalkan dan suka menyalahkan orang lain. Seluruh dunia yang salah, kecuali dirinya.
Bahkan dalam berhubungan dengan Tuhan pun demikian. Sulit memahami, bahwa Tuhan mengasihi tanpa syarat. Keselamatan itu 100% anugerah, bukan karena kinerja kita. Orang yang menderita orphan spirit, merasa harus mengerjakan sesuatu agar dicintai dan diterima oleh Tuhan.
Definisi orphan spirit, jenis roh dari iblis yang menyerang pikiran seseorang, menyebabkan perasaan ditinggalkan, kesepian, terpisah dan terasing. Ini sering melekat pada seseorang yang telah mengalami penolakan ekstrim dalam hidupnya. Seseorang yang hidup dengan roh yatim piatu mengkompensasi perasaan tidak aman ini dengan kinerja, kompetitif, dan bekerja secara mandiri. Mereka terus berjuang meraih harga diri dan merasa sulit mempertahankan hubungan yang sehat.”
Akibatnya, merasa lelah, burn out, seperti anjing yang mengejar ekornya sendiri…. Tidak akan pernah mendapatkannya.
Dalam kadar tertentu, mungkin masih wajar karena sistim pendidikan kita selalu menilai anak dengan angka.
Juara hanya 1.
Yang jago matematika, yang hebat.
Yang melebihi orang lain, yang menjadi pemenang. Tidak heran menyikut, menjegal, memanfaatkan orang lain supaya menang, dianggap wajar. Asal bisa menang, cara apa saja, tidak peduli.
Jarang ditekankan bahwa setiap orang punya kelebihannya masing-masing, unik, limited edition..
Jangan ingin jadi orang lain.
Kita seharusnya menggenapi rancangan dan tujuan Tuhan dalam kehidupan kita. Kepuasan sejati ada di sana.
Sejak kecil saya hanya rata-rata. Tentu terpengaruh juga.
Sampai saya mengenal Tuhan.
Semakin menyadari Tuhan mengasihi saya TANPA SYARAT, merasakan kasih-Nya, semakin saya merasa aman.
Tidak hanya stop di situ.
Bahkan Tuhan membuat saya kelihatan lebih pandai, karena hikmat-Nya. Keren ya?
Hikmat itu tidak bisa dipelajari. Hikmat diperoleh karena kedekatan kita dengan-Nya. Tuhan mengajari kita pada saat yang tepat, dengan strategi yang tepat, dan membuat kita menjadi orang yang tepat pula.
Begitu banyak kebetulan dan kebaikan yang kita terima, karena melekat kepada-Nya.
Kita berhasil.
Orang lain menghargai…. menghormati…
Sesuai janji-Nya, jika kita bergantung kepada-Nya, umur panjang di tangan kanan kita, di tangan kiri kekayaan dan kehormatan.
Tetapi kita sadar sesadar-sadarnya, ini Tuhan yang membuat jadi kelihatan keren.
Kita sekedar wadah, Allah yang mengalir melalui kita.
Makin cinta kepada-Nya dan ingin makin menempel pada-Nya.
Koq bisa?
Sulit dijabarkan satu persatu karena bukan formula, tetapi saat mempraktikkannya, lalu merasakan hasilnya dan mengalaminya, sungguh membuat kita terpukau…
Tuhan baik dan selalu baik.
Itulah sebabnya Raja Salomo berkata, orang yang memegang perintah-perintah Tuhan serta mendapatkan hikmat-Nya, panjang umur dan lanjut usia serta sejahtera – Nya akan ditambahkannya kepada kita. Tidak hanya itu saja, kita akan mendapat kasih dan penghargaan dalam pandangan Allah serta manusia.
Wow….
Tidak penting apa yang kita kerjakan, entah sesuatu yang spektakuler atau biasa-biasa saja, yang penting dikerjakan bersama-Nya…
Tuhan bisa memakai sarana yang sederhana, bahkan nampak sepele, dijadikan-Nya sesuatu yang berharga, yang bisa membuka pintu-pintu kesempatan yang tidak pernah kita bayangkan.
Daud melatih diri bermain dengan batu dan umban, – bukan pedang atau senjata lain yang kelihatan hebat-, dan akhirnya membukakan kesempatan bagi Daud menjadi raja.
Dengan cara yang sama, Tuhan juga akan melakukannya bersama dengan kita.
You’ll never get to the place God has called you to untill you have, at some degree, learned to run the race of life – Billy Epperhart.
Anda tidak akan pernah sampai ke tempat yang telah Tuhan panggil sampai Anda, pada tingkat tertentu, belajar untuk menjalankan perlombaan kehidupan – Billy Epperhart.
Setiap kita punya jalur perlombaan masing-masing, di mana Tuhan telah menetapkan kita untuk menaklukkannya.
Jangan mencoba menaklukkan jalur perlombaan orang lain, kita tidak memiliki anugerah Tuhan di sana.
Jalani our own race, ada anugerah Tuhan di situ dan kita memang sudah ditetapkan menjadi pemenang.
Ketika kita menggenapi tujuan Tuhan dalam menciptakan kita, barulah kita merasa puas, damai dan dipenuhi sukacita.
Orphan spirit akan sembuh secara natural, ketika kita mengalami kasih Tuhan dan memiliki hubungan yang intim dengan-Nya.
Mari bangun hubungan dengan Tuhan. Dialah Sumber Segalanya!
“I live my life for a face-to-face encounter with my Heavenly Father. When I become overwhelmed with the pressure and demands of life, I crawl up into my Father’s lap and gaze into His eyes. I live life by the principal that I am a little boy with a big Papa. We can live from one of two perspectives – big problems…little Papa, or big Papa…little problems.” ? Leif Hetland, Healing the Orphan Spirit
“Saya menjalani hidup saya untuk bertatap muka dengan Bapa Surgawi saya. Ketika merasa kewalahan dengan tekanan dan tuntutan hidup, saya merangkak ke pangkuan Bapa saya dan menatap mata-Nya. Saya menjalani hidup dengan prinsip, saya hanyalah anak kecil dengan Bapa yang Besar. Kita bisa hidup dengan memilih salah satu dari dua perspektif – masalah besar… dengan Bapa yang kecil, atau Bapa yang Besar… dengan masalah yang kecil.” – Leif Hetland
YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN