Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Asuransi VS Iman: Perlukah Punya Asuransi?
“Yenny, aku mau tanya tentang seputar kesehatan dan kuasa kesembuhan yang sudah ada dalam diri kita.
Apakah mempunyai asuransi kesehatan itu sesuai dengan kehendak Tuhan?,” tanya seorang teman.
“Saya punya asuransi kesehatan, bahkan saya ambil yang besar. Mumpung saya masih bisa, supaya tidak membebani anak-anak kelak. Asuransi ibarat payung. Sedia payung sebelum hujan. Kalau sudah sakit, mau cari asuransi sudah gak bisa.”
Guru-guru Charis di US, di negara maju, semua dicover asuransi.
Apakah artinya tidak beriman? Tidak juga.
Tuhan mengajar kita agar mempersiapkan diri, baik pada masa baik mau pun buruk.
Tindakan membeli asuransi itu sendiri tidak menunjukkan kurangnya kepercayaan kepada Tuhan; sebaliknya, ini menunjukkan perencanaan yang tepat. Tuhan ingin kita menafkahi keluarga kita dan memastikan keluarga kita terpelihara. Asuransi menjawab kebutuhan itu.
Greg Mohr, guru saya bercerita, pada tahun 1975, John Osteen, hamba Tuhan terkenal dunia, sakit jantung dan harus dioperasi. Saat dirawat rumah sakit menunggu jadwal operasinya, john mendengar Tuhan berkata,
“Pulanglah. Tidak perlu operasi. Aku akan menyembuhkanmu.”
Maka John Osteen pun taat. Dan dia sembuh secara supernatural.
Pada tahun 1986, jantung John Osteen bermasalah lagi. Kembali John Osteen ke rumah sakit.
Dan kali ini, John Osteen mendengar Tuhan menyuruhnya operasi. Maka dia pun operasi dan sembuh.
Banyak orang berkomentar,
“John Osteen tidak beriman. Dia operasi… Oh… “
Mereka terkejut dan kecewa. Seolah dunia bergoncang.
Padahal Iman timbul karena pendengaran, pendengaran akan perkataan Tuhan.
John Osten mendengar dan taat pada apa yang Tuhan katakan. John Osteen beriman.
Ada orang yang menganggap kalau minum obat, ke dokter, operasi berarti tidak beriman. Itu salah!
Dokter adalah alat Tuhan untuk menyembuhkan kita juga.
Tuhan bisa menyembuhkan melalui cara supernatural mau pun yang natural.
Nach John Osteen saat membutuhkan tindakan medis, karena semua sudah dicover asuransi, maka tidak mengganggu keuangan keluarga.
Inilah yang disebut orang yang bijak, mempersiapkan diri baik pada masa baik mau pun buruk, sesuai ajaran Tuhan.
Barry bennett bercerita, saat di Guatemala beliau sakit lever. Badannya sudah kuning semua. Obat dokter tidak membantu. Saat sedang menggali firman, ada firman yang seolah-olah hidup, janji Tuhan bahwa dia sudah sembuh.
Meski saat itu secara fisik semuanya masih sama, tetapi Barry yakin dia sudah sembuh. Itulah yang terjadi.
Pernah pula Barry Bennett bermasalah dengan matanya. Dan itu mengganggu saat dia harus mengajar. Meski sudah berulang kali Barry bertanya kepada Tuhan, tetapi dia tidak mendapatkan jawaban.
Apa yang Barry lakukan?
Dia operasi menuruti saran dokter. Sembuh.
Yang terakhir, Barry terkena kanker. Meski dokter bilang tidak ada harapan, namun Barry mendengar suara kecil di dalam hatinya, bahwa dia akan sembuh.
Barry tetap mengikuti prosedur dokter. Dioperasi, dan dichemo terapi. Meski dokter bilang kemungkinan kecil bisa sembuh, terbukti Barry sembuh. Mixed natural dan supernatural.
Yang natural di rumah sakit, tentu butuh biaya. Tetapi karena dicover asuransi, tidak mengganggu keuangan keluarga.
Raja Salomo mengajarkan, belajarlah kepada semut, bangsa yang tidak kuat, tetapi yang menyediakan makanannya di musim panas.
Semut saja begitu bijak, menabung, menyimpan makanan untuk persediaan di musim panas, tentunya kita manusia, makhluk tertinggi yang diciptakan Tuhan haruslah lebih bijak lagi.
Cerdik seperti ular tetapi tulus seperti merpati.
Setuju?
When you are going in God’s direction, then you need to know that everything you are going through is preparing you to receive what God wants for you – Coach Kaki.
Ketika Anda berjalan ke arah Tuhan, maka Anda perlu tahu bahwa semua yang Anda alami sedang mempersiapkan Anda untuk menerima apa yang Tuhan inginkan untuk Anda – Coach Kaki.
YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN