Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Conflict Resolution – Cara Menangani Berbagai Konflik Dengan Cara Yang Anggun.
Judul pelajaran pertama di Level 3 Sekolah Charis. Lulus Level 2 itu sudah selesai.
Tetapi ada Level 3, level lanjutan dimana kami belajar menerapkan hal-hal rohani yang sudah dipelajari, bagaimana penerapan praktisnya ke dalam dunia nyata, dunia sekuler, menjadi terang dan garam bagi dunia.
Kami belajar kepemimpinan, Leadership.
Bukankah setiap kita adalah pemimpin?
“Saya hanya ibu rumah tangga..”
Itu pun pemimpin, setidaknya memimpin anak-anak dan keluarga. Pemimpin adalah orang yang memiliki pengikut.
Dan pelajaran pertamanya adalah Conflict Resolution.
Resolusi bisa diartikan sebagai ketetapan diri untuk berubah. Resolusi adalah keinginan untuk melanjutkan praktik yang baik, mengubah sifat atau perilaku yang tidak diinginkan, untuk mencapai tujuan pribadi, dan memperbaiki kehidupan mereka.
Nach Conflict resolution simplenya, bagaimana menangani konflik agar kehidupan dapat menjadi lebih baik dan berkualitas.
Banyak orang yang salah kaprah, menganggap jika fondasi kita dalam berhubungan dengan orang lain adalah kasih, maka pintu maaf selalu terbuka dan tidak ada konsekuensi.
Mengampuni, memaafkan itu wajib tetapi konsekuensi juga Harus!
Carrie Pickett, guru kami, mengajarkan berbagai prinsip disertai contoh-contoh kasus yang nyata. Menarik sekali.
Ketika seseorang tidak bisa memahami visi organisasi, bertindak semaunya, apa yang harus dilakukan?
Evaluasi awalnya:
Apakah dia sudah ditraining?
Mengerti tujuan dan visinya?
Sudah paham apa yang diharapkan darinya?
Dst.
Kalau Ya, ajak bicara dengan kasih.
Dimulai dengan kata-kata positif, tunjukkan potensi dan kelebihannya, lalu ingatkan akan visi serta tujuan peraturan itu dibuat, tunjukkan kesalahannya dengan cara tidak menghakimi, jelaskan apa yang diharapkan, beritahu konsekuensinya jika masih diteruskan.
Jika ini sudah dilakukan dan tetap dilanggar, maka terapkan konsekuensinya dengan tegas!
Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum sepakat?
Ini prinsip penting. Kalau tidak sepakat, lebih baik jalan sendiri-sendiri, untuk menghindari ribuan pertempuran yang tidak perlu.
Energi tidak dihabiskan untuk mengurusi hal-hal yang tidak perlu sehingga menghambat kemajuan organisasi atau perusahaan.
Kasih dan Disiplin harus seimbang!
Menarik sekali, Carrie Pickett memberi contoh, ketika hendak menegur seseorang, tidak serta-merta.
Diajaknya orang itu makan dulu beberapa kali, hingga terbangun relationship…Tanpa menyinggung hal yang hendak dikoreksi.
Setelah persahabatan terjalin, barulah teguran disampaikan dengan halus, dijelaskan apa yang kita harapkan, apa akibatnya jika hal itu dibiarkan…
“Biarkan mereka melihat hati kita terlebih dahulu, lalu tanyakan apakah kita diijinkan menyebutkan sesuatu yang mungkin tidak nyaman mereka dengar…,” Saran Carrie Pickett sebelum menegur.
Ini kerap dilakukan saat Carrie membimbing anak-anak muda.
Wow…
Ibaratnya kita tidak bisa menarik uang di bank, kalau sebelumnya kita tidak pernah menabung.
Nach banyak orang yang kita kenal, yang tiba-tiba muncul saat butuh sumbangan.
Proposal nongol…
Padahal selama ini, menyapa juga tidak.
Ini banyak terjadi di dalam pelayanan.
Bagaimana mungkin seseorang bisa mengharapkan orang lain support pelayanannya, jika dalam keadaan biasa dia tidak pernah menabur sesuatu?
Hukum kehidupan itu, Tabur & Tuai.
Biasakan saat kita tidak butuh apa-apa, tetap menabur hal-hal baik dalam kehidupan orang lain. Tulus saja lakukan sesuai dorongan Tuhan.
Selain rutin membagikan Seruput Kopi Cantik, saya suka beri buku gratis.
Bahkan sebagian saya hadiahkan pada orang-orang yang saya belum pernah bertemu muka.
Bagi saya, itu cara saya menggelar karpet merah kehidupan. Saya tidak tahu kapan butuh sesuatu. Tetapi saya percaya, kalau rajin menabur berbagai benih-benih baik, pasti saat saya atau anak-anak memerlukan sesuatu, ada buah-buah yang bisa dipetik di sepanjang jalan kehidupan.
Jika yang saya tabur itu baik, ke mana pun saya pergi, akan dipertemukan dengan orang-orang yang baik.
Andrew Wommack bercerita, beliau mengajar di radio dan televisi dengan gratis. Andrew terkenal dengan bahan-bahan gratis yang boleh di download oleh siapa saja.
Free of charge.
Tidak hanya itu, CD, buku dan bahan-bahan lain juga dibagikan dalam berbagai kesempatan.
Bahkan Andrew juga tidak takut mendorong murid-muridnya support juga pelayanan dan pembangunan gedung milik tamu-tamu undangannya, meski Andrew sendiri sedang membangun gedung yang membutuhkan biaya jutaan dollar.
Masih butuh dana.
Dia tidak khawatir kekurangan.
Inilah rahasia kelimpahan yang diungkapkan Andrew, – mindset kelimpahan, bahwa Allah selalu memiliki lebih untuk semua orang, tidak perlu bersaing secara tidak sehat.
Dengan cara ini, Andrew menabur benih di mana-mana.
Saat Andrew sharing, apa yang Tuhan katakan sebagai langkah penggenapan Visi selanjutnya dari Tuhan, donatur dari berbagai belahan dunia support. Mereka tahu kredibilitasnya. Orang-orang ingin terlibat dalam pencapaian Visi besar dari Tuhan.
Andrew menegaskan, dia bisa ‘menarik’ support banyak orang, karena sebelumnya dia sudah ‘menabung’ terlebih dahulu. Sudah menyebar benih. Sekarang tinggal panennya.
Ada staff Carrie yang terlibat perselingkuhan hingga hamil. Tetapi mereka bersedia bertobat dan berubah.
Carrie tetap mengasihi dan membimbing mereka, tetapi mereka harus dicopot dari jabatannya.
Karena ini akan mempengaruhi banyak orang.
Namun tidak disingkirkan serta didiamkan, dianggap tidak ada.
Tetap dilibatkan dalam organisasi, diberi tugas, tetapi yang tidak berhubungan dengan banyak orang.
Trust must be earn.
Kepercayaan (kembali) itu harus dibuktikan terlebih dahulu.
“It takes 20 years to build a reputation and five minutes to ruin it. If you think about that, you’ll do things differently.” – Warren Buffett
“Dibutuhkan 20 tahun untuk membangun reputasi dan lima menit untuk merusaknya. Jika Anda memikirkannya, Anda akan melakukan hal yang berbeda.” – Warren Buffett.”
Kepercayaan itu mahaaalll harganya, sekali hilang…. Nyaris mustahil untuk mendapatkannya secara utuh kembali.
“Kalau sudah mengampuni, kita lupain ga?”, tanya Surya dalam group discussion.
Paulo Coelho Quote:
“Forgive but do not forget, or you will be hurt again. Forgiving changes the perspectives. Forgetting loses the lesson.”
“Maafkan tapi jangan melupakannya, atau Anda akan terluka lagi. Memaafkan mengubah perspektif. Melupakan kehilangan pelajarannya.” – Paulo Coelho.
Sekolah dan belajar memang penting.
Segala sesuatu ada ilmunya.
Kalau mau belajar, kita tidak perlu jatuh untuk mengalaminya. Cukup belajar dari pengalaman orang lain atau belajar dari sejarah.
Itulah sebabnya ada pelajaran sejarah di sekolah.
Jujur saja, sudah belajar pun kadang masih lupa.
Terpeleset pula….
Guuubraaaaaakkkk ….Alamak!
Sekolah dan belajar yuk….
Anyone can become angry—that is easy, but to be angry with the right person at the right time, and for the right purpose and in the right way—that is not easy. – Aristotle.
Siapa pun bisa menjadi marah—itu mudah, tetapi marah kepada orang yang tepat pada waktu yang tepat, dan untuk tujuan yang benar dan dengan cara yang benar—itu tidak mudah. – Aristoteles.
YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN