Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Semua Akan Baik-baik Saja…
[Takut Mati ??? Ini Pengalaman Pak Giyono.]
“Membaca tulisan Bu tentang, : “Ingin Tahu Rahasia Saat Ajal Menjemput ?”
Ijinkan saya berbagi berkat …”, ujar P. Giyono memulai kisahnya dengan bahasa khas Suroboyoan.
Waktu saya masih kanak-kanak , usia sekitar 8 th , saya paling takut mendengar kata “MATI”. Saya membayangkan bagaimana _soronya (menderitanya) jadi orang mati … Dimasukkan peti , petinya ditutup rapat dan waduhh… dipaku lagi. Trus masih dipendhem (istilah kanak-kanak = dikubur) ditanah yang kering …. lalu diuruki (ditimbun) dengan tanah , yang kadang tanahnya dicampur semen …. Saya ngerriii … tak bayangno mesti peteng-teng karo sumukk tenan. (Gelap dan panas sekali..).
Sampai pada suatu hari saya sakit typus diusia sekitar 15 th. Begitu parahnya sampai saya tidak sadarkan diri selama semingguan, Suster Rumah Sakit bilang sama kakak perempuan saya :
“Adikmu endang gowonen mrene , selak matek (Adikmu cepat dibawa ke sini, keburu mati…)” .
Kata kakak perempuan dan Mama … mata saya terpejam tetapi mulut menggigau gak karuan ….
Pada saat saya tidak sadarkan diri itulah saya melihat taman yang indah sekali, ditumbuhi bunga warna-warni , suasananya cerah seperti sehabis hujan , langit biru dengan awan tipis ….dan saya melihat banyak orang berjubah putih.
Saya juga melihat Alm. Papa saya, serta keluarga, ada temen sekolah minggu serta kaum remaja yang telah meninggal …. Mereka semua tersenyum, tertawa sambil bercanda…ada anak-anak yang berlarian kejar-kejaran.
Waaaahhhhh ….pokoknya mereka semua tersenyum, bergembira dan bahagia.
Bu, untungnya waktu itu mereka tidak mengulurkan tangannya pada saya dan saya juga tidak mengulurkan tangan kepada mereka …
Seandainya mereka beramai-ramai mengulurkan tangan, wis hari ini saya gak iso guyonan sama Bu Yenny… 🙂
Sejak itu saya mulai bertumbuh secara rohani. Tidak takut lagi mendengar kata “MATI” , bahkan diusia remaja saya paling berani lhooo…
Berani masuk ruang jenasah, tidur di kamar orang yang baru meninggal…. Saya setia beribadah serta melayani di kaum Remaja Muda.
Th 2000an saya sakit demam tinggi dan kalau buang air besar berdarah.
Diagnosa dokter , dipantat kanan saya ada peradangan, lalu diputuskan segera operasi. Daging rusak dipantat diambil …besar sekali , (tapi tetap beruntung lhoo Bu pantat kanan saya gak habis … 🙂 ).
Daging rusak yang diambil diperiksa di Lab …hasilnya tidak ganas dan ada TBC yang menyerang jaringan kulit akut menahun.
Saya sungguh berterima kasih kepada Tuhan yang telah memberi saya seorang Istri yang begitu setianya mendampingi saya.
Kalau tengah malam pas dia tidur saya pandangi wajahnya … lama-lama mata saya berkaca-kaca , saya ‘mewek’, menangis tanpa bersuara …dalam hati saya berjanji: Mom …aku juga akan setia sepertimu.
Sekitar tahun 2003-2005, saya menjalani operasi yang sama lagi tetapi dipantat kiri …. Dalam kurun waktu mulai th 2000 saya menjalani 7x operasi.
Bosen aahhh …mosok operasi lagi ..operasi lagi.
Saya tanya dokternya,
“Apa penyebabnya Dok, koq bolak-balik bengkak lalu harus dioperasi ?”
jawabannya, “GAK WERUH (Gak tahu)”… 🙁
Lhoooo… lha trus saya bagaimana ?
Yang mau saya bagikan Bu , dalam menjalani ini saya dan Istri membangun kepercayaan terhadap Tuhan dan firmanNya , BAHWA KAMI AKAN BAIK-BAIK SAJA.
Setiap kali saya masuk ruang operasi Istri saya selalu berkata, “Pap ndak usah takut , Papa akan baik-baik saja”.
Dan benar terbukti sampai hari ini kami baik-baik saja karena kami didalam Tuhan dan firmanNya didalam kami , saya sembuh secara supernatural…. Tuhan kita memang ahli membuat keajaiban.
Bu , setujukah jika mulai sekarang ketika kita menghadapi persoalan apapun , kita bangun keyakinan kepada Tuhan bahwa SAYA AKAN BAIK-BAIK SAJA ?
Terima kasih Bu , semoga kesaksian saya ini menguatkan dan membuat kita semua yang sedang bergumul dengan persoalan tidak tawar hati , marah atau pun kepahitan terhadap Tuhan.
Wow… Kesaksian yang sangat membesarkan hati.
Hidup tidak lepas dari berbagai persoalan dan masalah.
Tetapi percayalah, SEMUA AKAN BAIK-BAIK SAJA.
Tidak selalu doa dijawab secara instan. Bahkan P. Giyono operasi 7 kali sebelum menerima mujizat kesembuhan. Setelah dia merasa bosan dioperasi.
Tuhan memang tidak pernah berjanji bahwa langit akan selalu biru.
Tetapi ketika kita mengarahkan mata kepada-Nya, –Fix our eyes on God-, maka SEMUA AKAN BAIK-BAIK SAJA.
We cannot control or tame the storms that we are in, but we can choose to fix our eyes on the One who can silence it.
Kita tidak dapat mengendalikan atau menjinakkan badai yang kita hadapi, tetapi kita dapat memilih untuk mengarahkan mata kita pada Dia yang dapat menenangkannya.
YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN