Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Why Did This Happen (Mengapa Ini Terjadi)?
“Mengapa Tuhan tidak memberiku kesempatan untuk membangun keluarga yang bahagia?,” dengan pilu seorang sahabat bertanya, setelah suaminya meninggal,
“Aku tidak mengijinkan keraguan muncul dihatiku… Aku beriman, percaya, suamiku sembuh… Tetapi ternyata tidak.”
Saya diam. Tidak tahu jawabannya.
Sedih.
Kami berdoa sepakat tetapi jawaban doa berbeda dengan harapan kami.
Seorang sahabat memperkenalkan saya pada saudaranya, sebut saja Ibu Ani.
Wanita yang cantik, anggun, pintar dan bijaksana. Sukses.
Rumahnya yang luas, tertata apik di tengah kota Jakarta. Menunjukkan kelasnya!
Sahabat saya bercerita tentang Bu Ani. Beliau anak adopsi.
Papa mamanya amat sangat miskin dan orang jaman dulu, punya banyak anak.
Mereka tidak mampu memberi makan anak-anaknya, sehingga sebagian anak-anaknya diberikan kepada orang lain.
Tetapi orangtuanya cukup bijak. Anak-anaknya diberikan kepada keluarga yang cukup mampu, baik-baik dan menghargai pendidikan.
Bu Ani dibesarkan di keluarga mapan dan memperoleh pendidikan yang baik hingga jenjang S2.
Beliau tumbuh menjadi pribadi yang bertanggungjawab serta cinta Tuhan.
Hidupnya betul-betul signifikan. Tidak sekedar sukses untuk dirinya saja dan keluarga, namun banyak memberkati orang-orang disekelilingnya.
Hidupnya berpengaruh dan memberi dampak yang positif.
Tidak tersisa sedikit pun tanda-tanda bekas luka mau pun kekecewaannya di masa kecil.
Semua itu justru telah mengasah dan membentuk kepribadiannya menjadi dewasa, penuh pengertian dan bijak.
“Saat kecil, saya kerap kecewa dan terluka, mengapa papa dan mama tega memberikan saya kepada orang lain? Tetapi sekarang saya bersyukur, karena keputusan bijak papa dan mama, saya bisa mengenyam pendidikan tinggi dan memiliki hidup yang signifikan,” Bu Ani menjelaskan,
“Terlebih lagi saat berjumpa dengan mama kandung, beliau menceritakan alasannya mengapa justru anak perempuan yang diadopsi keluarga lain, karena kasihan jika anak-anak perempuan harus dibesarkan dengan kondisi yang keras dan harus banting tulang.”
Ternyata bukan karena anak perempuan dianggap nomor dua seperti kebanyakan pandangan keluarga Chinese, justru karena kasih dan peduli agar anak perempuan tidak perlu menderita kekurangan bersama ortu kandungnya.
Banyak hal dalam hidup yang tidak bisa kita mengerti saat ini, karena pandangan dan cara pikir kita terbatas.
Banyak kesalahpahaman terjadi.
Tetapi setelah lewat sekian lama, kerap ketika kita menoleh ke belakang, justru bisa bersyukur, ternyata Tuhan sedang menyelamatkan kita.
“Why did this happen? (Mengapa ini terjadi?) Memercayai Tuhan ketika Anda tidak memiliki semua jawabannya”, adalah judul buku Bob Yandian yang apik.
Bob Yandian menyarankan, ketika Anda tidak mengerti; ketika berbagai hal tidak bekerja sebagaimana yang Anda pikir; ketika Anda bingung dan tidak tahu apa yang harus dilakukan, jangan biarkan Anda menjadi kecewa pada Tuhan atau firman-Nya. Kembalilah kepada apa yang selama ini Anda tahu. Jangan lepaskan apa yang Anda tahu untuk apa yang tidak Anda ketahui. Tetaplah bertahan! Tuhan akan menjelaskannya.
Janji Tuhan Ya dan Amin. Bob Yandian menegaskan: Kuasa kesembuhan Tuhan SELALU berhasil. Tetapi manusia memiliki free will – kehendak bebas. Kita tidak tahu percakapan apa antara mereka dengan Tuhan, dan apa yang mereka alami di saat-saat terakhir sehingga memilih ke surga. Banyak kesaksian, setelah seseorang diberi teaser melihat sedikit keindahan surga, mereka tidak mau kembali ke bumi.
Who knows?
Banyak hal yang kita tidak punya jawabannya saat ini, tetapi beranikah kita tetap memercayai Tuhan saat kita tidak mengerti?
Itulah iman.
Otak kita yang sebesar kacang (your peanut brain, kata Greg Mohr) tidak bisa memahami pikiran Allah.
Tuhan sudah berjanji,
Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku.
Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.
Namun Tuhan juga berjanji,
Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, yaitu RANCANGAN DAMAI SEJAHTERA dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu HARI DEPAN YANG PENUH HARAPAN.
Pertanyaannya:
Beranikah kita mempercayai Dia meski tidak mengerti?
Jawaban atas pertanyaan ini menentukan, apakah kita akan tiba pada hari depan yang penuh harapan atau justru terpuruk pada kekecewaan dan gagal move on?
Pilihan ada di tangan kita sendiri!
Trust God’s plan even you don’t understand the path… He has always been in control. All of creation belongs to Him, and not even one sparrow falls to the ground without His permission.
Percaya saja pada rencana Tuhan, meski pun kita tidak memahami jalan-Nya… Dia selalu menyertai. Semua ciptaan adalah milik-Nya, bahkan tidak ada burung pipit yang jatuh ke bumi tanpa seijin-Nya.
YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN