Sudahkah Kasih Allah Kita Aplikasikan?

Spread the love

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Sudahkah Kasih Allah Kita Aplikasikan?

“Saya sehat…lagi hepi dengan bagi-bagi berkat. Karena ga bisa masak, jadi aku minta beberapa teman belikan nasi bungkus di daerahnya, dibagi-bagi supaya mereka dan tetangganya bisa makan…,” B. Silvy, komisaris sebuah Rumah Sakit bercerita dengan ceria, saat saya menanyakan kabarnya,
“Kemarin aku borong gerobak gorengan di depan rumah sakit…siapapun yg beli gorengan, gratis…! Lalu ke mini market, tanya kuenya mana, kuborong senampan, dibagi 2 untuk satpam dan cleaning service…
Tukang ojek online kuberi masker ato uang…karena dari tiap hantaran mereka cuma dapat seribu perak … kebetulan banyak kertas/amplop bekas, kubuat kantong kecil2…kuisi 2000…memang sedikit, tapi berarti bagi mereka, kita diberkati untuk memberkati, bukan ? Hepi banget Yen, bisa berbagiii…”

Wow…. Ini tindakan nyata dari kasih Tuhan di dalam kita. Daripada tiap hari galau baca berita Covid, mengapa tidak meniru apa yang dilakukan B. Silvy?
Terbukti beliau hepi banget!

“Lhah kan hidup B. Silvy serba nyaman…”

Tidak juga. Anak, menantu, bahkan cucunya sempat kena Covid juga. Bedanya B. Silvy tidak fokus pada ‘malapetaka’ yang menimpa keluarganya, justru beliau diingatkan untuk peduli pada masyarakat di sekitarnya.

“Bu Yenny, bisnis saya gak lancar seperti biasanya… Masa mesti berbagi?”

Percayalah ketika seseorang pulang ke surga, semua harta akhirnya ditinggal di dunia. Justru tindakan kasih itu yang bisa kita bawa.
Lakukan apa yang kita bisa, sebagai persembahan kita kepada-Nya, dengan rela dan penuh sukacita karena memberi dengan terbeban, tidak menyukakan hati Tuhan.

Kasus yang sama menimpa banyak orang. Saya pun terdampak. Tetapi saya diingatkan Tuhan pada nasehat B. Lisa Wiharjo, salah satu mentor rohani saya di Kota Solo sekian puluh tahun lalu.

“Yenny, kita memberi sebagai ucapan syukur bahwa kita tidak perlu mengalami kecelakaan seperti teman kita ini. Kita cukup membagikan sebagian berkat titipan Tuhan,” ujar B. Lisa ketika mengumpulkan donasi untuk biaya operasi seorang teman yang cukup mahal, karena kecelakaan yang parah.

Ungkapan ini terngiang-ngiang di ‘telinga’. Bersyukur saya dan keluarga sehat. Ada teman-teman yang kena Covid. Rumah sakit penuh. Betapa repotnya, berjaga siang dan malam mengurus yang sakit, masih mikirin keluarga pula.
Kita bisa sekedar mengirimkan makanan, mengurangi sedikit kerepotannya.

Ada pula ortu di rumah sakit, sementara anak-anak dan sang kakek & nenek yang OTG isoman di rumah. Kita bisa memperhatikan mereka, mengirimkan apa yang mereka butuhkan, sebagai bukti kasih Allah yang ada di dalam kita. Zhang menawarkan membantu membelanjakan apa saja kebutuhannya.

P. Dolfi & B.Nini mencarikan oksigen yang langka di mana-mana, di samping obat. Mereka punya jalur. Terutama karena Tuhan yang membukakan jalan.
Terbukti Allah baik, senantiasa menjawab doa!

Pokoknya lakukan sesuatu….
Beberapa teman di daerah, kesulitan mendapatkan obat. Mungkin kita bisa membantu mencarikannya, bahkan memberinya. Kalau ada ‘obat’ atau ‘vitamin’ untuk meringankan mereka, coba tawarkan.
Transfer sedikit berkat yang kita punya, untuk teman yang sedang butuh dana pengobatan.
Ini masalah nyawa, hidup dan mati.

Nana memberi saya Avigan gratis, saat Christian membutuhkan.
Thanks Nana!
Dan kami sampai bengong, ketika mendengar, Avigan yang dulunya hanya 250rb/ strip sekarang dijual 7.5 jt rupiah/strip.
Hutang budi banget sama Nana…

Betul- betul sehat itu mahal harganya….
Oksigen kita hirup setiap hari dengan gratis, ketika harus membeli dalam tabung dan dirupiahkan, pusing kepala kita . .
Mahal banget!!!!
Langka pula….

“Ketika memberkati orang lain, aku baru sadar, ada istilah ‘pedang bermata 2’… tapi saat berbagi, kebaikan itu bermata 4 loh…yang dikasi seneng, yang bikin kuenya seneng, yang berjualan seneng, kita yang berbagi pun seneng…jadi malah geli and hepi aku…,”B. Silvy menjelaskan,
“Kemarin di persekutuan doa yang kupimpin, ku ajak nyanyi : mengasihi, mengampuni, melayani lebih sungguh….lagu lama, lalu aku minta dalam seminggu ke depan, kita semua praktek kebenaran: Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku, kata Tuhan… dan jumat depan harus sharing, apa yang sudah kita lakukan di musim pandemi ini…sekecil apa pun…”

Kasih bukan cuma di bibir bukan?
Bagaimana dengan kita?
Ikutan challenge B. Silvy yuk….

“Love is the doorway through which the human soul passes from selfishness to service.” – Jack Hyles

Kasih adalah pintu yang melaluinya, jiwa manusia beralih dari keegoisan menuju ke pelayanan.” -Jack Hyles

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK-
PEDULI KESEHATAN

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan


Spread the love

Related Post

Put God FirstPut God First

Spread the loveSeruput Kopi CantikYenny Indra Put God First Setiap biji apel berpotensi menjadi pohon apel yang besar dan berbuah banyak, tetapi tidak semua biji apel berakhir menjadi pohon apel