Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Ketika Hal Buruk Terjadi Pada Orang Baik….
Bak petir menggelegar, saat saya membaca kabar guru saya terkena masalah berat.
Ketinggalan berita pula, sudah berhari-hari baru tahu.
Oh….
Dituduh terlibat dalam pengambilan keputusan, yang pada akhirnya menimbulkan kerugian.
Dan sang guru ditahan bersama rekan-rekannya, untuk mempertanggungjawabkannya.
Dari penjelasan yang saya terima, beliau hadir dalam rapat sebagai peserta.
Kejadiannya hampir sepuluh tahun yang lalu.
Otak pun berputar, mungkinkah?
Saya mengenal beliau sekitar 6 tahun lalu. Ada kisah lucu yang diceritakan beliau, yang tidak pernah saya lupakan.
“Karena kantor saya dan kantor istri saya tidak terlalu jauh, kebetulan sopir kantor yang biasa menjemput istri saya tidak masuk, maka istri ingin ikut mobil saya,” guru saya bercerita,
“Oke boleh ikut, tapi turunnya di kantor saya. Karena ini mobil kantor dan bensinnya dibayar oleh kantor. Dari kantor saya ke kantormu, naik taxi ya….”
Diiieeeennnkkkk….
Itulah guru saya yang sangat disiplin menjaga integritas.
Kalau P. Indra begitu, saya bisa mengomel protes berjam-jam rasanya.
Saya selalu percaya, hidup manusia tidak bisa terbagi-bagi. Kalau seseorang rapi di kantor, berarti di rumah pun dia rapi.
Kalau seseorang berintegritas dalam hal A, dia akan berintegritas juga dalam hal B.
Dari buahnya, seseorang bisa menilai pohonnya.
Gak mungkin kan buahnya tomat koq pohonnya mangga?
Dari hal-hal kecil, kita bisa menilai karakter seseorang.
Itu prinsip saya.
Selama 6 tahun saya mengenal beliau dan istrinya, tidak pernah sekali pun memanfaatkannya untuk mengambil keuntungan bagi dirinya sendiri.
Banyak teman baru, yang membujuk saya untuk beli ini itu. Beliau tidak.
Kehidupan mereka bersahaja, dihormati dan dicintai banyak orang.
Teman-temannya dari berbagai kalangan…
Banyak orang-orang top juga yang sangat mencintai mereka.
Jika memang mereka tidak jujur dan suka merugikan orang lain, tentunya hal itu tidak akan terjadi bukan?
Cengli, pikir saya.
Hal buruk bisa terjadi pada orang baik.
“Mengapa Tuhan ijinkan?”, Pertanyaan orang pada umumnya.
Bukan Tuhan yang mengijinkan, tapi iblis, setan atau si jahat itulah yang berusaha menjegal orang-orang baik.
Mereka tidak suka karena orang baik menjadi teladan dan mempengaruhi banyak orang agar hidupnya mendekat kepada Tuhan dan hidup mereka jadi lebih baik serta berkenan kepada Allah.
Pencuri (setan/iblis/si jahat) datang untuk mencuri, membunuh dan membinasakan. Tetapi Tuhan datang untuk memberi hidup (kelimpahan, kesehatan, kebaikan), agar mereka mempunyainya di dalam kelimpahan.
“Lalu bagaimana solusinya?”, saya bertanya kepada Tuhan dalam hati.
“Serahkan kepada Tuhan,” jawab suara kecil dalam hati,
“Allah turut bekerja dalam segala perkara, untuk mendatangkan kebaikan bagi orang-orang yang mengasihi Dia, yaitu mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana-Nya.”
Terlintas dalam ingatan, ungkapan Joel Osteen.
Iblis berusaha memasang batu sandungan, agar anak-anak Tuhan jatuh tersandung. Tetapi ketika kita bergantung sepenuhnya kepada Allah dan mempercayainya, Tuhan akan mengubah batu sandungan itu menjadi stepping stone alias batu pijakan yang akan membawa kita naik ke tempat yang tinggi, yang tidak dapat diraih jika tidak ada batu tadi.
Tiba-tiba hati menjadi lega.
Hidup memang tidak mudah. Masalah bisa tiba-tiba datang tanpa permisi tetapi jika Allah berada di pihakku, siapa yang dapat melawanku?
Thank You, My Lord!
I trust You!
We can’t control or tame the storms that we are in, but we can choose to FIX our eyes on the One who can silence it.
Kita tidak dapat mengendalikan atau menjinakkan badai yang kita hadapi, tetapi kita dapat memilih untuk MEMFOKUSKAN pandangan kita pada Dia yang dapat membungkamnya.
YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN