Selamat Jalan Ko Hendry McGyver….Surga Bersorak-Sorai Menyambutmu….

Spread the love

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Selamat Jalan Ko Hendry McGyver….Surga Bersorak-Sorai Menyambutmu….

Kami mengenal Ko Hendry & Rosita saat ikut tour ke Balkan tahun 2019. Grup kami kompak dan tertawa gak berhenti-henti di sepanjang perjalanan karena Ko Hendry selalu menggoda P. Eddy… ada saja ide untuk menggoda plus menjailinya….. Mereka berdua hobi menyanyi. Kloplah…. Dengerin rekaman lagu mereka, bikin trenyuh.

Nach biasa selesai tour ya bubar…. tetapi kami kemua including Tour Leader, diundang makan Ko Hendry di salah satu resto di Jakarta plus dimasakin Ayam Rebus Khas Ko Hendry… yang alamak… uenaknya! Resto mana pun lewat… kalah semua. Apalagi bawang putihnya banyaaak… Sedapnya!
Saat itu kami masih tinggal di Surabaya. Jadi habis ditraktir, bubar beneran… hilang tak berbekas.

*****
Dua tahun kemudian, saat sedang belanja di MITRA 10 QBIG, karena kami mulai stay di Navapark, BSD, bertemu dengan P. Hendry & Rosita. Lho…ternyata mereka sudah duluan tinggal di Navapark.
Rupanya saat tour P. Indra cerita ambil rumah di Navapark. Ketika P. Hendry & Ros lihat-lihat rumah di Navapark, cocok.
“Masa yang dari Surabaya saja tinggal di Navapark, koq kita engga?”, ujar Ko Hendry.
Nach seperti biasa, baru berjumpa di Qbig, Ko Hendri minta kami tunggu sebentar. Ternyata beliau mengambil nangka di mobilnya, segera diberikan kepada kami… Yeaaayyyy…. nangka panen dari kebun temannya, istimewa dan manis sekali. Ko Hendry selalu murah hati dan senang berbagi…

Jadilah kami bertetangga. Bisa dibayangkan, saya gak suka plus gak bisa masak, bertetangga dengan Ko Henry & Ros yang jagoan masak…. surga dunia pokoknya!
Gulai kepala ikan, cukiok, ayam rebus, tim ayam, perut ikan ca dll. Bisa penuh daftar menu, jika ditulis semua.
Seluruh keluarga kebagian masakan kesukaan yang super enak.
Bahkan saat kumpul dengan teman-teman Sekolah Charis & TLW, mereka berdua hadir membawa Sup Perut Ikan yang lezat. Bu Ribka jatuh cinta, teringat selalu…. 🙂

Seluruh keluarga cinta banget dengan udang masak saos Ko Hendry. Beliau selalu bilang, “gampang sekali…”
Jadilah saya & Michelle belajar masak. Pakai difoto & video segala… canggih pokoknya!
Tapi saat praktek masak sendiri, hasilnya jaaaauuuuhhh sekali dari lezatnya masakan ko Hendry, yang konon sederhana dan mudah sekali……

Bagi kami, Ko Hendry itu segalanya….
P. Indra ikutan pelihara ayam serama & suka tanaman, karena terpengaruh Ko Hendry. Diajarin satu persatu step by stepnya.

Kami menjulukinya Ko Hendry McGyver…. karena apa saja dia bisa. Dari masak, bikin mesin, merancang sesuatu, pasang ini itu, reparasi, pokoknya banyak sekali akalnya. Persis McGyver di serial televisi jaman saya kecil. Butuh peralatan apa saja, Ko Hendry ready. Butuh linggis, dongkrak, obeng or sebut saja yang perlu, bahkan tidak sedikit yang sudah ready di bagasi mobilnya, untuk menolong orang.

Lucu sekali…. ayam bertelur tapi koq ga menetas juga, akhirnya nitip telur di mesin penetas Ko Hendry, hingga beliau yang berhasil menetaskannya. Bidannya…. 🙂
Beli pohon anggur cantik yang sudah berbuah di pot, saat akan dipindahkan ke taman, butuh ‘bidan melahirkan’ bukan?
Nach Ko Hendrylah, bidannya.
Kami punya Pohon Anggur Brazil yang buahnya bergerombol menempel di batangnya. Belinya dengan Ko Henry & Ros.

Kami punya grup WA dengan Ko Henry & Ros. Isinya dari foto-foto ayam, tanaman, buah dll…. Unik sekali….

Ada pohon pepaya di halaman rumah kami, buahnya kesukaan Ko Henry. Setiap panen dikirimlah buahnya yang banyak ke Ko Henry. Ternyata oleh Ko Henry dibagi-bagikan lagi, tidak hanya buah tetapi juga bijinya. Jadilah pohon pepaya tersebar di mana-mana. Anak-anak & adik Ko Henry pun terkenang soal pepaya… saat berjumpa dengan saya & P. Indra.

Kami pun diberi hadiah Ko Hendry, ‘Burung Beo Salah Pergaulan…’
Apa itu?
Burung Beo yang hobinya menirukan suara ayam berkokok…
Wkwkwk…. akibatnya kerap bikin para tamu kaget. Ga kelihatan ayam, koq terdengar kokok ayam….. 🙂

Bukan hanya dalam hal-hal ringan, happy-happy saja….
Tetapi Ko Hendry & Ros itu tempat kami bertanya saat sakit.
Pokoknya cocok sekali dinyanyikan lagu: “You are my everything….”

Suatu ketika kami sudah bersiap ikut mereka liburan ke Medan dan Danau Toba, ternyata P. Indra terkena demam berdarah. Sedihnya… gak jadi ke Medan.
Rupanya kakek Ko Hendry itu Sinshe, tabib obat-obatan China. Jadi Ko Hendry jago soal obat-obat China. Segera mereka membelikan Pien Tze Huang, langsung dimasukkan kapsul dan vitamin lainnya agar trombosit P. Indra cepat naik. Saat itu jika menjeguk harus Antigen. Mereka pun antigen demi P. Indra. Beliau benar-benar koko, kakak, saudara bagi kami.

Hanya itu? Tidak!
Elisa putri saya, butuh pasang alat di dinding untuk angkat beban. Ko Hendry dengan sigap menawarkan diri membantu.
Michelle mau buka showroom, Ko Hendry pula tempat kami berkonsultasi, survey dll.

Saat pandemi, kami beli mesin. Teknisi tidak berani datang dari luar negeri. Apalagi saat itu Covid sedang ganas-ganasnya. Teknisi pilih resign daripada mati di luar negeri.
Apa akal?
P. Indra itu mirip Ko Hendry, pribadi yang pantang menyerah.
Komunikasi dengan China melalui translater gak lancar.
Maklum yang dibicarakan istilah teknik.
Timbullah ide minta tolong Ko Hendry sebagai perantara. Ko Hendry kan jago mesin… nyambung deh.
By video call dengan Ko Hendry, akhirnya mesin bisa dioperasikan dengan lancar….
Yeaaaayyyyy…..

Ada lagi masalah. Butuh alat khusus yang harus dikirim dari luar negeri. Tetapi pihak luar mengalami kesulitan.
Ko Hendry itu kalau menolong gak setengah-setengah. Dia benar-benar memikirkan solusinya.
Timbullah idenya, menghubungi kemenakannya di Jepang.
Atas inisiatif Ko Hendry, dan dengan pertolongan kemenakan Ko Hendry di Jepang, barang yang dibutuhkan bisa tiba di Indonesia. Lintas negara. Thanks Cisuk!

Wow….. Beliau betul-betul McGyver sejati! McGyver di dunia yang nyata. Kami beruntung mengenal beliau dari dekat.
Ko Hendry itu suka menolong orang TANPA memikirkan keuntungan bagi dirinya sendiri. Beliau senang berbagi dan menolong orang lain, tanpa membedakan orang atau melihat status, warna kulit, pendidikan dan sebagainya.
Yang Ko Hendry berikan, selalu Bukti, bukan sekedar Janji atau kata-kata manis.
He meant what he said. Apa yang dikatakannya, itu yang benar-benar dimaksudkannya.

Banyak teman-teman yang bisa memberi saran, saat kita mengalami masalah. Tetapi tidak banyak yang bersedia ‘going extra miles’ benar-benar terlibat, mengusahakan yang terbaik dan menyelesaikan hingga tuntas.

Tidak heran Ros bercerita, setiap tamu senantiasa sharing, bagaimana Ko Hendry sudah membantunya. Dari yang ditolong saat bangkrut, hingga yang sakit nyaris mati hingga tertolong dan sehat sampai kini.
Ko Hendry itu pemimpin dalam keluarganya. Dihormati baik oleh saudara, sepupu, kemenakan, anak cucu hingga teman-temannya.
“Itulah sebabnya, jika Ko Hendry menyuruh sesuatu, semua menurut. Karena semua yakin, itu sesuatu yang benar, sudah mempertimbangkan berbagai aspek dan wajib dilakukan, ” Rosita menjelaskan.

“Many men do noble things, but Ko Hendry surpass them all….”
“Banyak orang yang melakukan hal-hal yang mulia, tetapi Ko Hendry melampaui mereka semua….”

******

Ko Hendry sudah pulang ke rumah Tuhan 9 Agustus 2023.
Komitmennya kepada Tuhan hingga detik-detik terakhir hidupnya, dengan lantang mendeklarasikan imannya, dalam keadaan antara sadar dan tidak sadar.
“Tuhan sayang saya… Tuhan Yesus, aku memilih-Mu… Tuhan aku butuh pertolonganMu… Halleluya…”, demikian ucapnya berulang-ulang.

Apa yang ditabur Ko Henry, itu yang dituainya. Hukum Tuhan tidak pernah gagal.
Mereka belum mempersiapkan tanah pekuburan. Maka Ros segera survey tempat yang diinginkan Ko Hendry: Taman Kenangan Lestari di Karawang Barat.
Tanah yang tersisa hanya di lembah, harus turun tangga, Ros tidak suka.
Tak disangka, saat seolah buntu, ada yang memberi info. Ada tanah secondary yang mau dijual dan lokasinya premium sekali. Persis di depan taman dan di belakangnya ada chapel. Letaknya di hook pula, sesuai selera Ko Hendry… rumahnya di Nava juga Hook.
Wow…..
Segera Ros bertemu pemiliknya….deal. Awalnya sang pemilik tidak ingin menjualnya, itu untuk persiapan makamnya kelak.
Tetapi sang istri membujuknya. Yang membuat Ros lebih terpukau lagi, nomor kavlingnya 98 persis tanggal kematian Ko Hendry, 9 Agustus.
Amazing…..
Serba kebetulan, yang menyadarkan Rosita, seolah Tuhan berkata, “Apa pun yang kamu butuhkan, Aku sudah menyediakannya, Anak-Ku….Tidak perlu galau menjalani masa depan karena sekarang, ‘suami’ Ros adalah Allah sendiri…Dia tidak pernah meninggalkan atau membiarkan anak-anak-Nya…..”
Nyes….. lega hatinya…..seolah merasakan pelukan Bapa yang penuh kasih.

Benih-benih kebaikan yang diperbuat Ko Hendry semasa hidupnya, mekar dan berbau harum memberkati serta menjadi inspirasi bagi setiap orang yang mendengarnya.
Tidak hanya itu, sebelum meninggal, semua hutang dan urusannya, sudah dibereskannya. Segala sesuatu diaturnya dengan sangat baik dan beliau sudah memberi pesan cara pengaturannya dengan sangat bijaksana. Wow….
Kasihnya kepada Rosita dan anak-anaknya, menjadi teladan bagi kita semua.

Sungguh benar ungkapan ini: “Kenangan akan Orang Baik sungguh memberi Berkat”.
Mari kita meneladaninya, jadilah orang baik dan benar!

Selamat Jalan Ko Hendry McGyver….Surga Bersorak-Sorai Menyambutmu….

It has been said that a man is not dead while his name is still spoken. That we are only truly gone when we disappear from the memories of those who loved us….

Dikatakan bahwa seseorang tidaklah meninggal, selama namanya masih disebut orang. Seseorang baru benar-benar pergi ketika dia menghilang dari ingatan orang-orang yang mencintainya….

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

 

#SeruputKopiCantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

 


Spread the love

Related Post