Apa Yang Kita Inginkan? Itu Yang Kita Dapatkan!

Spread the love

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Apa Yang Kita Inginkan? Itu Yang Kita Dapatkan!

Sambal buatan seorang teman, sungguh nikmat. Banyak variannya pula. Tidak heran menjadi sambal favorit teman-teman.

Saya bercerita, ada teman di kota lain yang berjualan sambal juga. Teman ini mengikuti pameran makanan di luar negeri, sehingga sambalnya bisa di export.

“Tapi itu berarti harus daftar di BPOM. Kabarnya sulit untuk mengurusnya,” jawab teman ini.

Sesungguhnya berkat Tuhan itu bak air terjun. Terus mengalir siang dan malam, tersedia untuk semua orang. Tergantung diri kita sendiri, apakah kita ini gelas kopi, galon atau tangki air yang besar? Diri kita sendiri yang menentukan, seberapa besar berkat yang akan kita terima.

Menjadi wadah yang kecil itu simple, semua serba sederhana.Tidak banyak tantangannya.
Semakin besar bisnisnya, semakin besar tantangannya. Tetapi hasilnya makin besar dan hidup kita pun berdampak serta memberkati lebih banyak orang.

Orang bijak berkata, semakin besar pohonnya, semakin besar angin yang menerpa. Dan butuh kemampuan yang berbeda untuk mengelola yang besar.
BPOM mungkin sulit, tetapi klo mau besar, itu jalannya.
Tergantung kita, mau yang mana?
Tuhan membuka kesempatan yang adil bagi semua orang.”


Tuhan berkata, As a man thinks in his heart, so is he – Seperti orang berpikir dalam dirinya, demikianlah dia.

Kesimpulannya,
Kita adalah apa yang kita pikirkan.
Dan kita memberi frame kehidupan kita melalui kata-kata. Nach klo kita memberi frame hidup kita sesuai perkataan firman Allah, tentunya hidup kita menjadi sesuai rancangan Allah bukan?

Artinya, nilai-nilai serta prinsip hidup yang kita pilih, menentukan arah kehidupan kita, kualitasnya dan bahagia tidaknya kita dalam menjalani hidup ini.

Masih ingat tentang ulat dan kupu-kupu di artikel yang lalu?
Di dalam setiap orang yang percaya Tuhan, sudah menjadi ciptaan baru. Ibarat ulat yang di dalam dirinya, tersimpan potensi menjadi kupu-kupu yang cantik.
Tetapi untuk benar-benar menjadi kupu-kupu, dibutuhkan proses, Mengubah Pola Pikir sesuai dengan Firman Allah.

Sepakat dengan Allah, bahwa kita sedang dalam proses menjadi kupu-kupu, lalu kita Berpikir, Bersikap dan Bertindak seperti kupu-kupu. Menghidupi apa yang Tuhan firmankan tentang kita. Itulah cara kita menggenapi tujuan hidup dari Tuhan. Bertekad menjadi Terang & Garam dunia, agar Allah terpancar melalui kehidupan kita.

Anak itu pasti mirip Bapanya. Klo kita anak Allah, mestinya gambar, karakter dan perkataan Allah juga terpancar melalui kita.
Makes sense?


Banyak hal-hal dalam hidup yang secara akal sulit dipahami. Tidak ada yang pasti dalam kehidupan.

Tetapi jika kita menghidupi prinsip firman Tuhan, rahasianya sederhana dan tidak berubah.
Tabur benih, rawat dan masa menuai pasti tiba.
Tidak keren memang, tetapi terbukti berhasil.

Kita ini hidup dalam Anugerah Tuhan. Apa pun yang kita butuhkan, tersedia di sana.
Tuhan menginginkan anak-anak-Nya maju. Menjadi terang dan garam. Berdampak kepada banyak orang dan menjadi demonstrasi kebaikan-kebaikan-Nya. Diberkati untuk menjadi berkat, menggenapi tujuan Tuhan.
Tidak tahu jalannya?
Bawa dalam doa.
Dia Allah yang menjawab doa.

Nach, kadang saat berdoa, kita kesulitan mendengarkan suara-Nya karena pikiran kita rumit, karena terlalu banyak sampah-sampah informasi yang diijinkan masuk.
Banyak orang yang tidak menyadari, bahwa prinsip-prinsip dunia itu selalu berubah.
Saya ingat sekali, waktu kecil dinasehati, tiap hari makan telur itu sehat. Tetapi sekarang, disarankan hanya makan 2-3 telur setiap minggu. Kolesterol, alasannya.

Berpegang pada prinsip dunia, bagaikan hendak menembak sasaran yang terus menerus bergerak, tentu membuat pusing orang yang membidiknya. Berbeda dengan firman Tuhan yang sejak dulu, sekarang dan selama-lamanya tidak berubah. Peganglah prinsip kebenaran firman Tuhan,” kata Andrew Wommack.

Belajar untuk fokus pada yang membawa Peace, kedamaian dan yang berupa Truth, kebenaran yaitu firman Tuhan. Jika tidak membawa damai dan bukan kebenaran, artinya itu suara si musuh (iblis). Singkirkan! Sesederhana itu.
Maka secara alami, suara Tuhan akan nyaring terdengar…

Tuhan ingin kita menjalani hidup selangkah demi selangkah bersama-Nya. Menikmati setiap langkah dalam hubungan yang intim dengan-Nya. Seperti Adam yang bercakap-cakap dengan-Nya saat hari sejuk, sebelum Adam jatuh dalam dosa. Tuhan yang menuntun, mengarahkan dan memimpin.

Kadang manusia berpikir, Tuhan menginginkan persembahan.
Tetapi sesungguhnya, apa yang membuat Tuhan paling senang?
Ketika kita merasa puas dengan-Nya. Dipenuhi rasa syukur.

Kita bekerja karena itu menyenangkan. Sama seperti Adam sebelum jatuh dalam dosa, dia bekerja karena itu menyenangkan. Hubungan kita dipulihkan kembali saat menerima-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi kita.

Bekerja tanpa rasa khawatir atau tertekan.
Karena kita mengerjakannya bersama Tuhan dan sadar, rancangan-Nya bagi kita, jauh lebih besar dan lebih dahsyat daripada yang bisa kita pikirkan.
Sulit?
Tidak tahu caranya?
Ya. Tetapi kalau Tuhan bersama kita, apa yang mustahil?
Tuhan pasti buka jalan.
Melangkah dan lakukan bagian kita.
Maka Tuhan akan melakukan bagian-Nya.
Itulah yang disebut Rest In The Lord.

Pencapaiannya tercipta karena berkolaborasi dengan Tuhan.
Dan kita terpukau… Tidak menyangka bisa sampai ke sini.
Sehingga kita sadar, ini Tuhan, bukan saya. Yang keluar dari bibir kita ungkapan syukur yang tulus, bukan kesombongan.
It’s all about Him not me.
Kita puas, Tuhan pun senang.

Mari kita laksanakan bersama Tuhan. Jadi yang terbaik versi kita, sesuai rancangan Tuhan!

Don’t count yourself out. When God created you, He created you with everything you need to fulfill your destiny – Joel Osteen.

Jangan menganggap diri kita tidak mungkin berhasil. Ketika Tuhan menciptakan kita, Dia menciptakan dengan lengkap segala yang dibutuhkan untuk memenuhi takdir kita – Joel Osteen.

YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan


Spread the love

Related Post

Face The Problem.Face The Problem.

Spread the loveSeruput Kopi CantikYenny Indra Face The Problem. Sepasang sahabat, suami istri, bercerita melayani seorang pria yang stres ingin bunuh diri gara-gara tabungan ludes main forex.Tiap hari telpon, curhat