Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Say What You Mean, Mean What You Say….
Say What You Want…
Say What You Mean…
Mean What You Say…
Saya dibesarkan dengan pemahaman bahwa yang natural itu yang nyata. Yang supernatural bisa terjadi, tetapi hanya untuk orang-orang tertentu saja.
Mujijat hanya untuk orang yang suci dan besar imannya.
Meski bertahun-tahun kemudian saya mengenal Tuhan, tetapi cara hidup saya tetap sama. Mengutamakan yang natural.
Berdoa?
Ya tentu saja. Tapi kehujanan ya langsung cari obat dulu. Mencegah supaya tidak pilek.
Sampai saya mulai mengenal Tuhan secara pribadi dan lahir baru. Berulangkali mengalami pertolongan Tuhan. Hal-hal yang mustahil terjadi.
Saya mulai agak paham, bahwa Tuhan bisa melakukan hal-hal yang mustahil menurut nalar manusia.
Tetapi tetap dengan pemahaman, hasil lab dan vonis dokter, itu final.
Hingga saya mulai sekolah di Charis. Agak membingungkan ketika mendengar kalimat,
“Fakta itu Bukan kebenaran, hanya Firman Tuhan yang merupakan kebenaran.”
Saya harus mengubah mindset, bahwa yang rohani itu yang nyata.
Andrew Wommack mengingatkan, sesungguhnya saya tidak pernah melihat otak, paru-paru dan jantung saya.
Tetapi saya percaya bahwa saya punya otak, paru-paru dan jantung.
Namun saya sulit percaya bahwa firman Tuhan yang rohani dan tidak kelihatan itu, bisa mempengaruhi yang jasmani.
Betul juga ya?
Yang rohani inilah yang akan mencipta yang jasmani.
Sungguh awalnya sulit dipahami.
Make sense… Berarti saya harus mengubah pola pikir saya.
Firman Tuhan roh dan hidup. Tuhan mencipta alam semesta dengan perkataan atau firman-Nya.
Artinya Kita pun mencipta hidup kita melalui perkataan yang keluar dari mulut kita.
Tanpa disadari, kita lebih sering mengucapkan hal-hal yang TIDAK kita inginkan, dibandingkan menyatakan hal-hal yang kita inginkan.
“Bisnis memang sepi gara-gara pandemi…”
Padahal yang kita inginkan adalah bisnis kita ramai.
Mestinya kita mengatakan:
“Secara umum bisnis memang sepi karena adanya pandemi, tapi sumber berkatku dari Tuhan, aku percaya Tuhan mengadakan perbedaan, sesuai janji-Nya, karena aku beribadah kepada-Nya. Bisnisku pasti ramai…”
Terjadilah menurut imanmu.
“Kakiku masih sakit, padahal aku sudah berdoa dan beriman.”
Seharusnya,
“Kakiku memang masih sakit, tetapi karena aku sudah berdoa dan beriman, aku percaya aku SUDAH sembuh dan manifestasi kesembuhan di tubuhku sedang dalam proses.”
Repotnya, iblis itu bisa membaca saat kita ragu-ragu. Sengaja dia meneror kita melalui symptom.
Nach banyak yang tidak paham, sesungguhnya saat pertama kali berdoa, beriman dan memerintahkan penyakit pergi & kesembuhan terjadi, sebetulnya akar penyakit sudah mati.
Tetapi kadang manifestasi kesembuhan tidak terjadi instan. Butuh proses dan waktu.
Di sinilah ujian iman terjadi.
Symptom itu seperti singa ompong yang mengaum menakut-nakuti. Tetapi banyak yang menganggap jika symptom masih ada: pusing, gatal, sakit lalu menganggap belum sembuh dan dikira doa tidak terjawab. Iman pun luntur. Tanpa sadar, menghapus doa kita sendiri.
Iblis pun kembali lagi dengan membawa 7 temannya yang lebih jahat, karena saat takut, tidak ada iman, celah terbuka. Iblis punya pijakan untuk memporakporandakan hidupnya.
Iman yang utuh, fully persuaded – betul-betul yakin seperti iman Abraham, – bahwa kita SUDAH SEMBUH karena kita PERCAYA pada Janji Allah. Firman Allah itu Ya dan Amin, selalu bisa diandalkan. Orang benar hidup oleh iman. Endingnya, Iman & Firman Tuhanlah yang mengubah fakta.
Jangan terpengaruh oleh symptom atau hal-hal yang kasat mata.
Berdoa itu bukan untuk curhat atau mengeluh. Berdoa itu merendahkan diri di hadapan Allah, menyamakan persepsi kita dengan persepsi Tuhan. Kalau kita tidak mampu, MINTA Tuhan menolong dan memampukan kita untuk melihat permasalahan sesuai cara pandang Allah serta menyelesaikan permasalahan dengan cara Allah. Sepakat dengan kehendak Allah karena Allah Maha-tahu dan Dia tahu yang terbaik bagi kita. Terjadilah menurut kehendak-Mu.
Nach ini menunjukkan kita sepakat dengan Tuhan dan firman-Nya. Yang rohani menentukan apa yang terjadi di alam jasmani.
Katakan apa yang kita inginkan!
Allah akan memberikan yang terbaik, melampaui pikiran, akal mau pun doa-doa kita.
Setuju?
When facing a problem that deeply concerns you, don’t be afraid to ask the Lord to meet your need. Tell him exactly what you feel, what you’re facing, and what you want Him to do for you.- Rick Renner.
Saat menghadapi masalah yang sangat mengkhawatirkan, jangan takut untuk meminta Tuhan memenuhi kebutuhan Anda. Katakan dengan tepat apa yang Anda rasakan, apa yang Anda hadapi, dan apa yang Anda ingin Dia lakukan untuk Anda.- Rick Renner.
YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN