Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Jadilah Yang Outstanding & Langka!
“Bu Yenny, koq bisa terus memiliki ide menulis?”, tanya seseorang?
Jawabannya, bergaullah dengan orang-orang yang berkualitas maka info yang didapat pun berkualitas. Bukan yang receh-receh bikin pusing kepala. Jadi mudah menuliskannya. Idenya datang darimana saja.
“Bu Yenny, bagaimana cara mendengar suara Tuhan?”
“Tuhan mengirim orang-orang yang tepat yang dipakai Tuhan untuk menyampaikan pesan khususnya. Yang rutin ya dari Firman Tuhan kan Firman itu bahasa Tuhan dalam berkomunikasi.
Klo hati selaras dengan Tuhan, satu frekuensi, ternyata Tuhan senantiasa berbicara dengan kita.
Chat masuk dari Ps. Bobby Setiawan Surabaya.
ABOUT BOUNDARIES
Lagi dengerin buku “Do Hard Things” by Steve Magness, di dalamnya dia menceritakan 1 percobaan yang dilakukan di tahun 1974 oleh dua peneliti, Don Dutton and Arthur Aron, yang akhirnya dipublikasikan “Some Evidence for Heightened Sexual Attraction Under Conditions of High Anxiety” (is considered something of a classic in psychology circles, and is regularly cited in textbooks and pop-psychology books.)
Beberapa Bukti Ketertarikan Seksual Meningkat Dalam Kondisi Kecemasan Tinggi”* (dianggap sesuatu yang klasik di kalangan psikologi, dan secara teratur dikutip dalam buku teks dan buku psikologi pop.)
Inti percobaannya, beberapa laki2 di suruh lewat Capilano Suspension Bridge (a wood-and-cable bridge suspended 70-137 metres above a rushing river) di Vancouver, Canada, yang mana setelah melewatinya dengan jantung berdebar keras & keringet dingin disambut perempuan [menarik] yg minta si laki2 ini mengisi survey, kemudian diakhir survey, si perempuan tsb menuliskan nomor telp-nya di secarik kertas survey tersebut dengan kasih hint “call me” … 50% dari laki2 menelpon si perempuan itu.
Dibandingkan percobaan serupa, dengan perempuan yang sama tapi laki-laki yang lain, kali ini setting-nya di jembatan yang aman & kuat, guess berapa % yang menelpon? 12.5% saja yg telp.
Di sini mereka menyimpulkan bahwa teori “Misattribution of Arousal” – yang mana laki-laki (dan perempuan) bisa SALAH MENGARTIKAN ketertarikan dengan orang lain hanya karena ada tanda-tanda serupa seperti jatuh cinta… jantung berdebar, keringat dingin di tangan, dll. (Di mana ini bisa ditemukan dalam olah raga 🙂 )
Jadi kita perlu buatkan batasan-batasan yang jelas dalam ber-olah raga dan beraktifitas seperti horror movies, arung jeram & amusement park rides etc. dengan lawan jenis yang bukan pasangan kita… karena bisa menimbulkan ketertarikan yang salah.
Oleh sebab itulah SYMBIS di salah satu halamannya memberi catatan untuk para isteri, bahwa laki2 “enjoyed lots of share activity… [they] place surprising importance on having their wife as recreational companion. [They] connect emotionally by doing things together.” – menikmati banyak aktivitas bersama… [mereka] secara mengejutkan menempatkan istri mereka sebagai teman rekreasi yang sangat penting. [Mereka] terhubung secara emosional dengan melakukan berbagai hal bersama.”
(Supaya fair, bagi para suami, ketahuilah para perempuan perlu disayangi lebih dari yang kamu pikirkan… [dia] akan lebih bergairah & intim denganmu saat dia merasa disayang” – juga dari SYMBIS.)
So, husband & wife – let’s build boundaries & maintain them… they’re like fence to our garden. Jadi, suami & istri – mari bangun batasan dan pertahankan… bagaikan memasang pagar di kebun Anda.
So it’s true when Edwin Louis Cole said: “Boundaries are to protect life, not to limit pleasures.” – Batasan adalah untuk melindungi kehidupan, bukan untuk membatasi kesenangan.”
Tentang batasan, Raja Salomo mengingatkan “Kalau orang bijak melihat malapetaka, bersembunyilah ia, tetapi orang yang tak berpengalaman berjalan terus, lalu kena celaka.”
The prudent sees danger and hides himself, but the simple go on and suffer for it.
Saya masuk kamar Michelle, putri bungsu, sedang menonton Andrew Womack.
“Ketika mengikuti reuni highschool, saya bertemu dengan teman wanita, mantan teman dekat saya dulu. Entah darimana tiba-tiba ada pikiran tersirat: Bagaimana jadinya jika saya menikah dengannya?”
Andrew bercerita,
“Langsung saya menyadari. endingnya akan ke mana kalau saya membiarkan pikiran saya mengembara? Segera saya memutuskan sepakat dengan Tuhan, bahwa Jammie (Istri Andrew) yang terbaik dari Tuhan”
Andrew menjelaskan betapa banyaknya masalah-masalah yang tidak diinginkan menimpa kita, karena membiarkan pikiran ‘sampah’ dibiarkan di entertain, dinikmati…
Timbullah godaan, yang menjadi emosi-emosi yang mengharubirukan perasaan, jangka panjangnya, terjadilah perselingkuhan.
Dan semua dimulai dari Memikirkan Pikiran-Pikiran Yang Tidak Penting.
Salah satu kehebatan manusia, karena kita punya kemampuan memilih pikiran
Ketika seolah-olah jatuh cinta, hati berdebar-debar, sensasinya wow sekali….
Coba dipikir ulang, beneran jatuh cinta atau deg-degan sehabis melewati jembatan yang mengerikan?
Klo beneran tertarik pada lawan jenis, dipikir ulang, ini sesuai dengan kehendak Tuhan ga?
Kan identitasku sebagai anak Tuhan yang mempermuliakan nama-Nya. Jadi Terang & Garam ga?
Setelah itu, dipikir from the End, kata Steven Covey…
Klo terus dibiarkan, endingnya ke mana? Rumah tangga hancur, anak-anak terluka dsb.
Ingat, jadi pria atau wanita yang mudah tergoda, itu ada di mana-mana… istilahnya, berceceran di pasar-pasar.
Tetapi menjadi pribadi yang bisa jadi panutan, jaga integritas, nach itu baru berharga! Langka!
Karena itu jadilah yang outstanding, langka, itu baru berharga…
Dan hikmat terbesar yang saya pelajari adalah menolak memikirkan yang tidak bisa saya ubah.
Sebagai ibu, dulu saya suka kepikiran, takut jika anak-anak salah memilih. Saya mengatur, memproteksi dan berusaha semampunya menjadi ‘pahlawan’ keluarga.
Sampai saya sadar sesadar-sadarnya, bahwa Saya BUKAN Tuhan. Tuhan bilang, Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.
Ya sudah nurut. Taat.
Kalau sudah saya serahkan kepada Tuhan, ya gak usah dipikiri. Biarkan Tuhan yang memikirkannya.
Titik.
Dengan menghidupi prinsip ini, tekanan darah saya normal. Dulu saat suka kepikiran, tekanan darah pernah sampai 180…. Minum Norvask 10 mg pun gak mempan. Perlu ditambah obat lain lagi.
Ternyata dengan mengatur pikiran dengan bijak, Berserah penuh kepada Tuhan, semua jadi normal.
Biarkan Tuhan betul-betul menjadi Allah atas hidup kita. Dan kita bergantung sepenuhnya kepada-Nya.
Hiduplah pada saat ini, nikmatilah setiap detiknya.
Bersyukur….
Praktik Yuk….
God, grant me the serenity to accept the things I cannot change,
Courage to change the things I can,
And wisdom to know the difference.
Tuhan, berilah aku ketenangan untuk menerima hal-hal yang tidak dapat kuubah,*
Keberanian untuk mengubah hal-hal yang bisa saya ubah,
Dan beri kebijaksanaan untuk membedakannya.
YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK-
PEDULI KESEHATAN