Happy New Year 2023 Part 2

Spread the love

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Happy New Year 2023 Part 2

“Bu Yenny, bagaimana penerapan praktis Show me your friends & I’ll show you your future.? Berarti kita hanya bergaul dengan orang tertentu sajakah?”

Saya mengibaratkan pergaulan itu seperti Handphone.
Ada saatnya HP di charge, dan ada saatnya HP digunakan.

Ketika HP di charge, artinya dia sedang mengisi di dalam dirinya, kekuatan dan hal-hal yang bisa dibagikannya kelak.
Sama seperti kita, kita pun perlu di charge. Diisi dengan kekuatan, nilai-nilai dan hal-hal baik yang kelak akan kita gunakan untuk menjadi berkat bagi sesama.

Nach… Orang-orang yang kita dengarkan pendapatnya, topik apa yang kita dengarkan, film yang kita tonton, berita yang kita terima, termasuk buku-buku serta audio yang kita dengarkan melalui berbagai media dan sumber, yang mengisi dan membentuk menjadi siapa kita nantinya. Ini sangatlah penting.

Saya akan berhati-hati sekali memilih apa yang saya ijinkan masuk ke dalam pikiran dan hati, karena semua ini akan menentukan ke mana ending hidup saya di masa yang akan datang.

Saya follow tokoh-tokoh penting melalui sosmed. Google pun mengamati apa yang saya sukai. Topik seperti apa yang saya sukai, tema apa yang biasa saya baca. Tanpa diminta topik-topik serupa muncul di IG, FB dll di HP saya. Kadangkala kata-kata pembukanya menarik sekali, tetapi ketika saya check di goole, siapa pembicara ini, ternyata penganut faham yang tergolong ‘sesat’.

75% kebenaran + 25% pergeseran = sesat.
Untuk itulah kita dituntut untuk mengerti apa yang benar, sehingga tahu saat berhadapan dengan yang palsu.
Kita melatih diri peka terhadap uang yang asli, saat tangan menyentuh uang palsu, kita segera sadar. Insting kita langsung mengeluarkan alarm.
Yang kelihatan baik memukau itu belum tentu benar.

Nach di sinilah peran penting teman-teman yang juga paham kebenaran yang sejati, yang saya tulis dalam part 1. Dengan siapa kita bergaul, secara offline mau pun online, membuat kita peka membedakan mana yang benar dan mana yang salah, yang sesuai dengan kebenaran Tuhan.
Ketika kita tergoda untuk melenceng, teman-teman yang menghidupi kebenaran Tuhan, bisa menarik kita kembali ke jalan yang benar.

Saat level 1 di Sekolah Charis, saya mengambil kelas koresponden by online. Belajar sendiri. Saya mendapat banyak sekali manfaat dan mindset saya diubah. Hidup pun berubah.

Ketika itu saya sakit Hipertiroid, saya paham teori dan cara meraih kesembuhan Ilahi, tetapi belum juga termanifestasi di alam natural.

Ketika di level 2, saya sekolah in class. Bergaul dekat dengan teman-teman yang mengalami kesembuhan dari penyakit GBS, Lupus, Syaraf Terjepit dll, dan mereka berhasil meraih kesembuhan secara supernatural.
Saya jadi termotivasi dan yakin, kesembuhan secara supernatural itu mungkin koq diraih. Buktinya teman-teman ini sembuh. Berarti saya bisa sembuh supernatural juga. Jadi reachable dan makes sense…
Jadilah saya pun sembuh, meski dokter bilang hipertiroid itu masalah hormon, bisa dikendalikan tetapi tidak bisa disembuhkan.
Bukti pengaruh teman yang baik.
Inilah saat kita diberkati….


Ada sisi kedua kehidupan. Saat HP dipergunakan.
Di sinilah saat kita melayani orang lain. Sisi kita menjadi berkat bagi orang lain.

Kita bergaul dengan siapa saja, tidak pilih-pilih dan berusaha menjadi berkat, memberi manfaat dan semaksimal mungkin menjadi ‘terang’ di sana. Saatnya menjadi duta Allah di dunia ini.

Sejak awal saya sudah mengambil keputusan, ini saatnya untuk mempengaruhi mereka kepada jalan kebaikan, Bukan saya yang dipengaruhi.
Program ini penting untuk di setting sejak awal. Kalau tidak benar-benar tangguh, bisa-bisa justru kita yang terseret kepada arus dunia…

Setiap orang punya masalah. Setidaknya kita bisa bisa menjadi pendengar yang baik, yang mengingatkan mereka, seburuk apa pun situasinya, ada Tuhan yang bisa menolong mereka.

Ke mana pun pergi, kita bisa mengingatkan diri, mungkin saja Tuhan mempertemukan kita dengan orang-orang yang harus kita layani.
Provintia Dei, perjumpaan Ilahi yang dirancang Allah.
Teruslah memandang Tuhan dan memasang telinga mendengarkan arahan-Nya.

Agar bisa ‘memberi’, perlu diri kita sendiri terisi penuh. Battery kita fully charged.
Kita hanya bisa memberikan apa yang kita miliki.
From the inside out.
Karena kita ini sekedar wadah yang mengalirkan Tuhan melalui kehidupan kita. Maka sebelumnya, wajib kita menyimpan kebenaran firman dan mengisi hati kita dengan kasih Allah.
It’s all about God not us.
Agar ketika orang-orang berhubungan dengan kita, mendengar perkataan, pemikiran serta ide-ide kita, itu semua pancaran kehendak Tuhan melalui kita, bukan dari pemikiran kita sendiri sebagai manusia yang serba terbatas.
Perkataan Allah yang memberi kehidupan, pengharapan dan yang bisa mengubah situasi, serta menjawab kebutuhan orang-orang yang kita temui.

Kita ini duta Allah di dunia ini, targetnya merepresentasikan Allah melalui kehidupan kita.
Blessed to be a blessing for others.

Kesuksesan hidup tidak dinilai dari seberapa banyak kita bisa menyimpan bagi diri sendiri, namun dari seberapa banyak kehidupan orang lain menjadi lebih baik karena mengenal kita.
Menjadi Terang & Garam Dunia, istilah kerennya.

Saat kita meninggalkan dunia ini, apa yang dikenang orang lain tentang kita? Apakah nama Tuhan dipermuliakan? Apakah mereka melihat Allah melalui kita?
Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan inilah, yang harus kita kerjakan sekarang.
Setuju?

The wise person is able not only to discern right from wrong, and truth from delusion but to act on what he finds.

Orang yang bijak tidak hanya mampu membedakan: yang benar dengan yang salah, kebenaran dengan khayalan, tetapi juga bertindak berdasarkan apa yang ditemukannya.

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK-
PEDULI KESEHATAN

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan


Spread the love

Related Post