Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Penangkal Pasangan Berpaling Ke Lain Hati? Simak Yuk!
“Bu Yenny, bagaimana penangkalnya agar pasangan tidak berpaling ke lain hati?,” tanya seorang ibu muda yang cantik.
Waduh….
“Pertanyaan yang sulit bu… Coba saya renungkan dulu! Satu hal yang saya pegang, takut itu iman terhadap hal yang negatif. Apa yang kita takutkan, itu yang terjadi. Kan rumusnya, terjadilah menurut imanmu.”
Saya pun berdoa dan bertanya kepada Tuhan,
“Apa resepnya Tuhan?”
Dan Tuhan itu Allah yang menjawab doa.
Saat berjumpa dan sharing dengan beberapa teman, ada seorang sahabat bercerita.
Dulunya dia kerap merasa cemburu, kuatir di kantor atau di luaran sang suami tergoda wanita lain. Maklum mereka pasangan muda yang kaya dan sukses.
Suatu ketika Tuhan memberikan pewahyuan kepadanya dan sejak itu, kekhawatirannya sirna.
Alkisah Abraham berangkat ke Tanah Negeb dan menetap di Gerar sebagai pendatang. Oleh karena Abraham telah mengatakan tentang Sara, isterinya: ”Dia saudaraku,” maka Abimelekh, raja Gerar, menyuruh mengambil Sara.
Tetapi pada waktu malam Allah datang kepada Abimelekh dalam suatu mimpi serta berfirman kepadanya:
”Engkau harus mati oleh karena perempuan yang telah kauambil itu; ia sudah bersuami.”
Adapun Abimelekh belum menghampiri Sara. Berkatalah ia: ”Tuhan! Apakah Engkau membunuh bangsa yang tak bersalah? Bukankah orang itu sendiri mengatakan kepadaku: Dia saudaraku? Dan perempuan itu sendiri telah mengatakan: Ia saudaraku. Jadi hal ini kulakukan dengan hati yang tulus dan dengan tangan yang suci.”
Lalu berfirmanlah Allah kepadanya dalam mimpi: ”Aku tahu juga, bahwa engkau telah melakukan hal itu dengan hati yang tulus, maka Aku pun telah mencegah engkau untuk berbuat dosa terhadap Aku; sebab itu Aku tidak membiarkan engkau menjamah dia. Jadi sekarang, kembalikanlah isteri orang itu, sebab dia seorang nabi; ia akan berdoa untuk engkau, maka engkau tetap hidup; tetapi jika engkau tidak mengembalikan dia, ketahuilah, engkau pasti mati, engkau dan semua orang yang bersama-sama dengan engkau.”
Wow… Betapa dahsyatnya!
Tuhan yang menjagai Sara, karena Abraham. Allah memiliki perjanjian Covenant dengan Abraham dan kita juga.
Bukti Allah yang membela, bahkan saat Abraham yang bersalah.
Sejak mendapatkan pewahyuan itu, sahabat saya menyerahkan pernikahannya ke dalam tangan Tuhan dan percaya serta beriman, Allah pun akan menjagai suami serta keluarganya.
Dia tidak bisa mengawasi suami dan anak-anaknya 24 jam, tetapi Allah senantiasa menyertai mereka 24 jam setiap harinya.
Hhhmmmm….. Melegakan bukan?
You teach people how to treat you by what you allow, what you stop, and what you reinforce – Tony Gaskins
Anda mengajar orang bagaimana memperlakukan Anda dengan apa yang Anda izinkan, apa yang Anda hentikan, dan apa yang Anda perkuat – Tony Gaskins
Demikianlah cara dunia bekerja!
Mengharapkan orang lain memperlakukan kita dengan cara-cara tertentu, tidak ada gunanya.
Kita yang mengajar mereka untuk memperlakukan kita dengan cara yang kita inginkan.
“Anda mendapatkan apa yang Anda harapkan, Anda layak menerima apa yang Anda toleransi.
Hargai diri sendiri, bersikap baik dan jadilah teladan maka dengan sendirinya orang lain akan menghargai.”, demikian ujar sang bijak.
Semakin kita membangun diri, bersikap positif serta menghidupi kebenaran Firman Tuhan, semakin kita menyukai diri kita sendiri dan orang lain pun akan menyukai kita.
Orang-orang di sekeliling kita, merasakan ada wibawa dan penyertaan Allah menyertai kita.
Sebaliknya, jika sebagai istri, terus menerus ketakutan, galau, kuatir suaminya selingkuh, bahasa tubuh dan vibe-nya juga dirasakan sang suami.
Semakin yakin sang istri, bahwa dia berharga, istimewa, menghidupi nilai-nilai hidup yang Ilahi maka sang suami pun akan merasakan bedanya sang istri dengan perempuan-perempuan diluaran. Mungkin saja yang diluaran jauh lebih muda dan cantik, tetapi mereka tidak memiliki hikmat, kebijaksanaan, ketulusan serta tidak membawa ketentraman dan kedamaian sejati seperti sang istri.
Buah-buah dari kedekatan sang istri dengan Allah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri; tidak dapat dibandingkan dengan pesona lahiriah semata.
Yang sekedar lahiriah, hanya menarik sekejap… Setelah itu justru terasa membebani dan menyebalkan.
Berbeda dengan hal-hal yang Ilahi…
Ketika Tuhan dijadikan pusat kehidupan keluarga, maka berkat perkenanan Tuhan akan melimpah dalam setiap aspek kehidupan mereka dan segala sesuatu akan berada di tempat yang seharusnya.
“Setelah saya fokus menghidupi firman, entah mengapa hubungan saya dengan suami jadi makin harmonis Bu Yenny… Ada damai di dalam keluarga. Padahal dulunya kami berantem terus. Sedikit-sedikit terjadi pertengkaran… Tapi sekarang tidak lagi,” ujar seorang ibu muda yang tengah menjalani tahun ke 5 pernikahannya.
Pernikahan yang baik dan langgeng, tidak terjadi secara kebetulan. Untuk berjalan bersama dibutuhkan titik awal, start berupa nilai-nilai yang sama.
Jika tidak ada ‘something in common’, bagaimana mereka bisa berjalan bersama? Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka tidak SEPAKAT?”, demikian ungkapan sang bijak.
Komitmen dan No Exit Door.
Apa pun yang terjadi, tidak ada kata bercerai!
Sehingga mereka berdua harus berkutat, belajar, saling bergesekan (yang tentunya tidak nyaman), menemukan apa yang paling cocok untuk mereka berdua. Saling membentuk dan menyesuaikan diri.
Yang kerap terjadi dengan pasangan muda saat ini, ketika terjadi perbedaan, belum juga dicari solusinya, tetapi sudah sibuk mencari ‘pintu keluarnya’ di mana?
Dalam setiap ketidaksepakatan dalam pernikahan Anda, ingatlah bahwa tidak ada pemenang dan pecundang. Anda adalah mitra dalam segala hal, jadi Anda akan menang bersama atau kalah bersama. Selalu bekerja sama untuk mencari solusi.
Pernikahan adalah pembelajaran seumur hidup. Tidak ada seorang pun yang beneran expert, karena di setiap musim, tantangannya berbeda.
Dan Pernikahan itu Ide Allah.
Adam tidak menyadari kebutuhannya akan seorang pendamping, hingga Allah memberikan Hawa kepadanya.
Karena itu, jika ingin pernikahan yang sukses dan bahagia, mari kembali kepada Allah yang merancangnya.
Setuju?
“Great marriages don’t happen by luck or by accident. They are the result of a consistent investment of time, thoughtfulness, forgiveness, affection, prayer, mutual respect, and a rock-solid commitment between a husband and a wife.” – Dave Willis.
“Pernikahan yang hebat tidak terjadi karena keberuntungan atau kebetulan semata. Melainkan tercipta dari investasi waktu, perhatian, pengampunan, kasih, doa, saling menghormati, dan komitmen yang kokoh antara suami dan istri secara konsisten.” – Dave Willis
YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK-
PEDULI KESEHATAN