Jangan Serahkan Kembali Kepada Musuh, Area Yang Telah Kita Menangi…

Spread the love

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Jangan Serahkan Kembali Kepada Musuh, Area Yang Telah Kita Menangi…

“Jika kita menjadi pasukan prajurit dan mendapat tugas untuk menyerang dan menguasai 4 pulau. Jika kita telah menguasai pulau A, tapi belum menguasai pulau B, C dan D.
Mungkinkah kita berkata,
“Yach, kami belum menang total, belum mampu menguasai 4 pulau, jadi apa gunanya pulau A ini? Serahkan kembali sajalah kepada musuh, ” demikian Yuliadi sahabat saya di sekolah Charis menjelaskan,
“Apakah kita akan bersikap seperti itu? Tentu Tidak bukan?Tetapi dalam hal kesembuhan, banyak orang tanpa sadar bersikap demikian, akibat termakan tipuan iblis.”

Contohnya : jika seorang menderita sakit kepala, nyeri tangan, kaki bengkak, pegal-pegal misalnya. Setelah dia berdoa atau didoakan, sakit kepalanya hilang, tapi tangan dan kaki masih belum sembuh.

Seringkali orang itu berkata,
“Yach, kayaknya aku belum sembuh deh, kepalaku kelihatannya belum sembuh juga…mungkin sugesti doang, kepalaku gak sakit lagi. Karena kakiku masih bengkak, pegal, tangan masih nyeri… kalau beneran sembuh, harusnya semuanya sembuh dong?”

Logika yang Salah!
Sakit kepala sembuh, ibarat kita sudah memenangkan Pulau A. Tinggal tunggu manifestasi kesembuhan nyeri tangan, kaki yang bengkak dan pegalnya hilang. Ini baru mindset yang lurus tepat sasaran!

Respon yang benar, seharusnya bersyukur untuk setiap kemajuan dan kemenangan yang sudah diraih.
“Puji Tuhan kepalaku sudah sembuh, itu artinya aku sudah menang 1 area, jadi tinggal 3 area lagi”

Kasus lain lagi : jika ada pria yg terikat rokok, ponografi, alkohol dan amarah.
Setelah sering berdoa, baca Firman dan beribadah, dia sudah bisa lepas dari rokok.
Tetapi kerapkali dia berespon,
“Yach… aku belum berubah, masih terikat narkoba, pornografi, marah-marah, jadi mendingan bablas sajalah sekalian, aku ngerokok lagi aja.”

Itu sama saja seperti prajurit yang menyerahkan kembali pulau A kepada pihak musuh, hanya karena ia belum menguasai pulau B,C,D
Seharusnya sikap yang benar, bersyukur sudah menang 1 area, jadi tinggal 3 area lagi.

Kemenangan besar, dimulai dari kemenangan dalam hal-hal kecil, yang dengan setia kita perjuangkan.


Saya terispirasi sekali mendengar kesaksian claire.
Suatu ketika Claire dan suaminya, Mark, melihat di slip gaji Mark ada kenaikan gaji sebesar 50 sen alias ½ USD = 7.500 rupiah.

Bagi kebanyakan orang, tidak akan peduli atau justru merendahkan, apa gunanya uang 50 sen di Amerika?
Bahkan tidak sedikit, di posisi yang sama, justru mengutukinya. “Huh… Naik koq cuma 50 Sen, buat apa coba?”
Tetapi tidak demikian dengan mereka, yang paham prinsip Benih.

Peningkatan sebesar 50 sen itu benih. Memang kecil. Tetapi dikatakan benih (biji) sesawi yang sangat kecil, nyaris tidak terlihat secara kasat mata, ketika tumbuh lebat bisa menjadi sayuran besar, lebih besar daripada berbagai jenis sayuran lainnya. Bahkan burung-burung pun dapat bernaung di sana.

Demikian benih uang 50 sen itu, ketika disyukuri, menjadi benih yang subur, suatu ketika akan bermultiplikasi hingga berlipat ganda menjadi berkat yang besar.
Sikap kita menentukan, benih itu akan menjadi berkat besar atau justru mati, sehingga tidak memperoleh apa-apa.

Tuhan mengajarkan Hukum Kehidupan ini berdasarkan prinsip Benih, Hukum Tabur dan Tuai.
Jika kita tidak menabur, maka kita tidak akan menuai.

Bahkan Barry Bennett mengajarkan, agar saat membayar tagihan pun jangan dengan sikap enggan, seolah-olah kita terpaksa kehilangan sesuatu. Disertai gerutu dan komplain. Tetapi perlakukan sebagai benih, dibayar dengan penuh ucapan syukur karena dengan tagihan itu kita dapat mencukupi kebutuhan keluarga. Bisa bayar tagihan, berarti diberkati Tuhan.
“Terimakasih Tuhan, saya bisa bayar tagihan tepat waktu karena anugerah-Mu. Aku bersyukur menjadi anak-Mu terkasih, apa pun kebutuhanku tercukupi.”

Ketika diperlakukan sebagai benih, artinya benih rohani selalu bertumbuh sesuai dengan jenisnya, dan suatu ketika akan berbuah, menjadi berkat.
Apa yang kita syukuri akan bermultiplikasi!

Nach terserah kita bagaimana hendak memperlakukannya?
Berkat dan kutuk ada di tangan kita sendiri.

A small seed of gratitude planted in your heart will grow into garden of blessings and joy!

Benih kecil rasa syukur yang ditanam di hatimu akan tumbuh menjadi taman yang penuh dengan berkat dan sukacita!

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN


Spread the love

Related Post

Why Charis?Why Charis?

Spread the loveSeruput Kopi CantikYenny Indra Why Charis? Sabtu tanggal 4 Juni, Graduation Charis angkatan ke 2 (CJ2), lulus setelah menyelesaikan level 2 dan promotion angkatan ke 4 ( CJ4),