Hidup Seperti Yoyo? Ini Solusinya!

Spread the love

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Hidup Seperti Yoyo? Ini Solusinya!

Sejak kecil saya mendengar orang-orang di sekitar saya berkata, Hidup itu seperti roda berputar. Artinya, kadang di atas dan kadang di bawah.
Atau gambaran yang serupa, Hidup seperti Yoyo.

Wuih…. Betapa gak enaknya!
Saat sedang di puncak, sudah dihantui ketakutan, sebentar akan turun nich….
Sampai saya belajar rahasianya, menemukan penyebab naik turunnya.

Tuhan menciptakan manusia untuk bermultiplikasi dan berkuasa di bumi.
Artinya, kita akan terus naik dan bukan turun.
Tuhan menetapkan kita menjadi kepala, pemimpin, penguasa, mempengaruhi, dan bukan ekor.

Apa yang kita alami sekarang, itu merupakan buah atau panen atau tuaian dari benih-benih yang sudah kita tabur di masa yang lalu.
Jika menabur kecurangan di masa lalu, sekarang menuai bencana.
Jika sepuluh tahun lalu menanam biji mangga, tentu sekarang setiap musim mangga akan panen banyak mangga.
Dulu menanam 1 biji mangga, sekarang setiap panen bisa menuai ratusan mangga.
Bukti terjadi multiplikasi!

Ternyata apa pun yang ada di dalam hidup kita itu merupakan benih. Gak nyangka ya?

Pikiran itu benih.
Tidak ada sesuatu yang kita katakan atau lakukan, jika sebelumnya tidak pernah kita pikirkan terlebih dahulu.
Tidak ada orang yang selingkuh, membunuh atau mencuri secara tiba-tiba.
“Aku gak sengaja, tiba-tiba tergoda.. terjadilah perselingkuhan.”
Bohong itu!
Awalnya pasti SUDAH pernah timbul keinginan selingkuh dalam pikiran, lalu pikiran itu dibuahi, maka tindakan selingkuh pun terjadi.

Perkataan itu Benih.
Perkataan itu buah dari pikiran. Tetapi ketika diucapkan, perkataan itu akan menjadi benih yang mencipta sesuai apa yang dikatakannya. Berbuah sesuai jenisnya.

Allah mencipta melalui perkataan.
“Jadilah Terang…,” kata Allah. Maka terang itu pun jadi.

Dengan cara yang sama, kita mencipta melalui perkataan kita.
Ketika kita mengucapkan kata-kata pengharapan, motivasi dan hal-hal yang baik pada seseorang, orang itu pun bersemangat, mengimani terjadi sesuai dengan perkataan dan nubuatan kita.

Perbuatan kita itu benih.
Perbuatan buruk yang dilakukan, pasti akan menghasilkan keburukan di masa depan.
Sebaliknya, perbuatan baik yang kita lakukan, seperti menolong, memberi makan maka itu menjadi benih yang ditabur, yang akan kita tuai kelak.

Kerapkali ketika memberi, menolong atau traktir orang makan,
lalu berpikir, oh saya sedang kehilangan sesuatu, atau uang saya berkurang.
Coba kita ganti sudut pandangnya, oh saya sedang menanam benih lho untuk masa depan…. Jadi bukannya merasa kehilangan sesuatu, justru merasa sedang berinvestasi.

Nach yang jarang kita sadari, bahwa berita, perkataan, gosip yang kita dengar itu juga benih.
Film, TV dan berbagai acara yang kita tonton itu pun benih.
Benih-benih ini jenis yang membawa kegalauan, perasaan tidak nyaman, marah, jengkel dsb. yang ditabur pada Jiwa kita.
Tidak heran kalau hidup pun menjadi seperti yoyo atau roda yang berputar.

Seharusnya bagaimana?
Tuhan merancang manusia hidup berdasarkan perkataan atau firman-Nya yang Tidak Berubah. Firman Allah itu Kebenaran yang Sejati.

Perkataan para ahli, scientist senantiasa berubah dari waktu ke waktu. Ramalan cuaca juga selalu berubah. Tetapi perkataan Allah Tidak Pernah Berubah!

Jika kita mendasari hidup kita dengan Kebenaran Firman Tuhan serta menghidupinya, hidup akan tetap stabil.

Pandemi banyak perusahaan bangkrut ga? Banyak!
Banyak yang meninggal ga? Banyak juga!
Tetapi di antara yang bangkrut dan meninggal, ada ga yang tetap survive, atau justru panen? Ada!

Artinya, dalam setiap situasi selalu ada perkecualian, ada hukum anomali.
Jika dalam keadaan baik, semua oke, aman, tenteram lalu kita sibuk menabur Kebenaran Firman Tuhan, maka pada saat-saat sulit, terjepit, buahnya akan kelihatan berbeda. Tuhan bisa membukakan jalan sehingga kita mengalami perkecualian.
Orang yang hidupnya betul-betul melekat kepada Tuhan, akan diselamatkan. Tuhan memberi kita kuasa untuk mengalahkan musuh kita, si iblis. Kita paham cara menggunakan perlengkapan senjata Allah. Kita pun selamat.
Apa yang membedakannya?
Buahnya!

Hukum Tabur Tuai itu Hukum Alam, Hukum Kehidupan.
Dari tampak luar, baik pohon gandum dan pohon lalang nampak sama, tetapi saat panen akan kelihatan mana yang ada buahnya dan mana yang tidak.

“Bagaimana kalau terlanjur amburadul, Bu Yenny?”

Ubah benihnya sekarang. Tabur benih-benih yang baik sesuai firman-Nya maka masa depan kita akan cemerlang penuh damai sejahtera. Allah tidak pilih kasih.
Hukum Tabur – Tuai itu Hukum Alam yang berlaku untuk semua orang. Tuhan menghargai pertobatan serta kerendahan hati kita, dan Dia Allah yang tidak membangkit-bangkit atau mengungkit-ungkit kesalahan kita. Justru Allah akan menyertai dan membimbing kita dalam membenahinya, jika kita mengizinkan.

Manusia melihat yang kasat mata, yang spektakuler, yang memukau ; Tuhan melihat hati dan motivasi seseorang dalam melakukan sesuatu.
Sulit membedakannya dengan panca indera tetapi buah tidak pernah menipu.
Tidak pernah biji mangga berbuah durian.

Penyertaan Tuhan itu kasat mata. Demonstrasi kebaikan Tuhan itu kelihatan oleh mata. Kuasa Tuhan itu nyata. Dunia sekeliling kita bisa merasakannya.

Kesimpulan: Hidup yang stabil adalah hidup yang dibangun di atas Kebenaran Firman Allah dan dihidupi dengan sepenuh hati!

Setuju?

God’sWord is Eternal and True for every Generation – Bob Yandian.

Firman Tuhan itu Kekal dan Kebenaran untuk setiap Generasi – Bob Yandian.

YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

https://mpoin.com/

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan


Spread the love

Related Post

Why Charis?Why Charis?

Spread the loveSeruput Kopi CantikYenny Indra Why Charis? Sabtu tanggal 4 Juni, Graduation Charis angkatan ke 2 (CJ2), lulus setelah menyelesaikan level 2 dan promotion angkatan ke 4 ( CJ4),