Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Berjalan Dalam Supernatural Allah. Mau?
“Aku punya teman di Solo, Sianny namanya. Sebetulnya gak terlalu dekat juga. Setahun biasa kontak 2 x. Selamat Natal dan Selamat Ulang Tahun. Itu saja,” demikian Bu Silvy mengawali kisahnya.
“Rumah baru Sianny…, itu yang aku dengar dalam batinku saat sedang gosok gigi, pada suatu pagi. Kalau memang ini suara-Mu, Tuhan… aku minta 3 peneguhan.”
Bu Silvy ini sahabat lama di Sekolah Charis. Kami beda angkatan tapi kami dekat. Sudah lama saya mendengar kisah ini, sepotong-sepotong karena masih dalam proses.
Nach begitu ada kesempatan, segera saya menagih janjinya untuk bercerita secara utuh.
Dan menarik sekali!
Dimulai dari suara Tuhan yang didengar di dalam rohnya, Bu Silvy ingin memastikan bahwa ini benar-benar suara Tuhan. Beliau minta 3 peneguhan. Takut salah karena Sianny single, gak menikah. Tuhan itu Allah yang menjawab doa. Tidak usah menunggu lama, 3 tanda digenapi.
Malam itu juga B. Silvy dapat 2 peneguhan.
Yang pertama, ketika nonton video pengajaran P. Benny Solihin, beliau berkata,
“Kalau Anda mendengar suara Tuhan, jangan ditunda-tunda. Melangkah saja, meski kita tidak tahu. Tuhan akan membukakan satu clue, yang harus dijalani. Tapi maju, jangan diam. Demikian seterusnya.”
Yang kedua, ada video di grup keluarganya.
Kisah tentang seorang bapak tua berpenampilan lusuh, yang butuh 6 selimut untuk anak istrinya, karena sudah dekat musim dingin. Tetapi dia hanya punya uang 100 Riyal. Lalu dia mondar mandir di toko yang menjual selimut, bingung… Gak cukup uangnya.
Sang pemilik toko mengamati, lalu bertanya, “Cari apa pak?”
“Saya perlu 6 selimut, tetapi uang saya hanya 100 Riyal.”
“Oh, kebetulan.. Ini sedang ada promo beli 5 free 1, 100 Riyal”
Setelah membayar, pria tua itu berlalu. Teman pemilik toko yang sedari tadi memperhatikan dengan heran, langsung bertanya,
“Gak salah? Kemarin saya beli 1 selimut yang persis sama, seharga 450 Riyal, koq bapak ini 6 selimut hanya 100 Riyal?”
“Kemarin saya berbisnis dengan kamu, harganya memang 450 Riyal, tidak lebih dan tidak kurang. Tetapi hari ini saya berbisnis dengan Tuhan. Dengan cara demikian, saya menjaga harga diri sang Bapak tua. ” jawab sang pemilik toko.
Jleb… bisnis dengan Tuhan, B. Silvy sadar, kalimat ini peneguhan ke dua. Segera ditulis di agenda dan saat akan diletakkan di rak, ada suara kecil berkata,
“Nanti dulu ada yang ketiga…”
Lalu B. Silvy dengerin pelajaran P. Benny Solihin yang lain lagi.
Beliau dulunya miskin sekali, tetapi bisa menikah, punya 2 anak dan dapat beasiswa ke Amerika. Dalam keadaan yang serba terbatas, di sana beliau bekerja sebagai petugas cleaning service, termasuk cuci toilet untuk mendapatkan tambahan uang saku. P. Benny gak punya kenang-kenangan foto saat di Amerika, selain 3 foto yang diberikan oleh temannya yang punya tustel dan rol film pada jaman itu. Diantaranya foto saat membersihkan toilet.
P. Benny bercerita, setiap sedang merasa Tuhan jauh, berbeban berat, beliau melihat foto-foto itu. Dan sadar, Tuhan senantiasa menyertai, hingga kini beliau menjadi tokoh yang terkenal di Indonesia. Tuhan itu setia.
B. Silvy paham, ini peneguhan ke tiga. Allah itu setia, percayalah.
Keesokan harinya, B. Silvy telpon Sianny. Diceritakanlah apa yang terjadi. Sianny bilang, dia ingin rumah baru, tetapi rumah lamanya mesti laku dulu, baru ada dana.
B. Silvy mengajak berdoa dan mendorong Sianny untuk segera mencari rumah yang diinginkannya.
Beberapa hari cari-cari rumah, belum ada yang cocok.
“Sian, ada ga rumah atau daerah yang kamu betul-betul inginkan?”
“Ada. Kita pernah lihat sama-sama 4 tahun lalu.”
“Klo kamu beneran ingin, coba cari tahu di sana…”
Ternyata ada yang cocok, langsung harus DP 5 juta. Dana ada.
Hari itu tanggal 5, bulan 5, bayar 5 juta, deal jam 5 sore, dibayar pk. 20.05, kemudian Sianny baru sadar usianya 55 th.
Wow… 7 angka 5. Tujuh itu angka sempurna Tuhan!
Ini semua Tuhan, perkenanan Tuhan, jalan Tuhan.
Harus dilunasi dalam waktu 3 bulan, B. Silvy yang menutup dananya. Lalu mulailah rumah itu dibangun.
Sianny punya 2 sahabat akrab: Sinta dan Pdt. Lina. Mereka ingin berkenalan dengan malaikat penolong Sianny. Jadilah mereka berempat jadi sahabat akrab. ‘The Gang of Four’
Bersama-sama dari peletakan batu pertama, hingga rumah selesai. Minimalis, asri, cantik sekali. Sianny pun mendedikasikan rumah itu jadi rumah singgah bagi teman-teman B. Silvy yang perlu tempat tinggal saat berkunjung ke Kota Solo. Semua untuk kemuliaan-Nya!
Jadilah sekarang B. Silvy punya pelayanan ke Solo yang unik. Bawa orang yang berbeda, namun selalu ada campur tangan Allah di sana…. Merinding dengernya. Allah begitu nyata dan personal. Providensia Dei, Penyelenggaraan Allah terjadi.
Sianny kepikiran, bagaimana bisa mengembalikan uang B. Silvy. Dengan lembut B. Silvy menghibur,
“Jangan takut. Klo ini benar dari Tuhan, dari pembangunan rumah baru hingga rumah lama terjual, itu satu paket.”
Banner salah satu agent property pun, dipasang di rumah lama Sianny. Mereka sepakat berdoa, yang menawar sampai jadi, 1 orang saja. Mengingat Sianny tidak berpengalaman jual rumah, berurusan dengan notaris dsb. Takut salah & tertipu.
Tetangga beda 2 rumah, menanyakan harganya.
“3M,” jawab Sianny.
“Kemahalan… Pasaran cuma 2M, klo oke besok ke notaris” tawarnya. Berhari-hari saling pendekatan akhirnya deal 2.25M.
Dahsyatnya, doa terjawab. Hanya 1 penawar hingga jadi. Uang pembelian rumah dikembalikan ke B.Silvy. Plus The Gang of Four ditraktir liburan ke Jatim Park oleh Sianny.
Providensia Dei, Penyelenggaraan Allah terjadi.
B. Silvy mengajak temannya suami istri ke Solo. Di rest area, tidak biasanya B. Silvy mampir ke factory outlet. Matanya terpaku pada blouse berwarna pink muda lembut, brokat, bergambar Bunga Sakura.
Lalu diajaknya si istri melihatnya.
“Rasanya baju ini cocok sekali untuk Iva (putri bungsunya)”.
“Ci, tahu gak hari ini Iva ulang tahun….”
Padahal B. Silvy ga tahu…. Tuhan sungguh penuh perhatian. Baju berbunga sakura dihadiahkan untuk kado ultah Iva.
Providensia Dei, Penyelenggaraan Allah terjadi.
Entah ide darimana B. Silvy ingat Sari, teman yang suka bikin konsumsi di persekutuan doanya. Lalu ditelponnya, diajaknya ke Solo. Karena Sari memang orang Solo.
“Mau…”, ternyata Sari ingin larung abu kakaknya yang meninggal saat pandemi, jadi dia ga sempat lihat. Nanti ada temannya yang mau mengantar ke Delingan, tempat kremasinya.
Dalam perjalanan ke Tawangmangu, B. Silvy melihat tulisan Delingan. Padahal selama ini berkali-kali ke Tawangmangu gak pernah melihatnya.
“Sar, ini lho Delingan… Beneran ini tempatnya? Ambil sekarang saja.”
“Saya gak enak Ci, bawa abu di mobil Cici…”
“Gapapa… Saya gak percaya yang begituan.”
Ditelponlah petugas di Delingan. Ternyata untuk mengambil, persyaratannya banyak. Surat kematian dari RT, RW dan berbagai syarat lainnya. Sari gak punya semuanya, kan Sari dari Bandung, sedang kakak yang meninggal di Solo.
Sementara pembicaraan berlangsung, Pdt. Lina duduk di depan mendengarkannya.
Lalu Pdt. Lina minta bicara dengan petugas, begitu tahu Sari itu didampingi Pdt. Lina, langsung abu bisa diserahkan.
Koq ya kebetulan sekali ada 2 orang, pria dan wanita, yang naik motor ke tempat pelarungan, jadi abu bisa dilarung hari itu juga. Nach ada Pdt. Lina pula, bisa didoakan sebelum dilarung.
Semua lengkap dan tepat Tuhan sediakan pada waktunya.
Dalam perjalanan pulang Sari berkata, “Ci tahu gak, pendeta favorit cici saya yang meninggal adalah Bu Lina.”
Wow…. Speechless.
Allah sungguh luar biasa, dahsyat namun personal.
Providensia Dei, Penyelenggaraan Allah terjadi.
“Ingat gak Andrew Wommack bilang, klo hidup kita gak supernatural, berarti ada yang salah, karena Allah kita supernatural,” kata B. Silvy.
Setuju!!!!
Bagaimana dengan Anda?
“You need a fresh encounter with God every single day” – Rick McFarland.
“Anda membutuhkan perjumpaan baru dengan Tuhan setiap hari” – Rick McFarland
YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN