Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Arti KAYA Dalam Perspektif Hakiki.
Sekian tahun lalu saya mendengar kisah dari Ps. Jose Carol JPCC. Suatu pagi Ps. Jose bersama dengan keluarga pamannya, pergi ke Starbuck. Anak, menantu dan keluarganya ramai-ramai memesan kopi. Tetapi sang paman tidak.
Tentu Ps. Jose heran, lalu menanyakan hal itu.
“Saya gak bisa minum kopi seharga 40 ribu. Saya biasa minum kopi yang harga 5 ribu,” sang paman menjelaskan.
“Tetapi mereka semua memesan kopi 40 ribuan?”
“Ya, karena mereka semua punya bapak yang kaya. Bapak saya miskin. Saya dididik hemat. Kopi 5 ribu cukup bagi saya.”
DIEEEENK…
Cerita serupa di post oleh sahabat saya, P. Hadi Pandunata.
Seorang pengusaha menginap di hotel miliknya.
Inilah dialog dengan receptionist,
“Toni, tolong disiapkan satu kamar ya…”
“Siap Boss, segera kami siapkan kamar terbaik & termahal, kamar yang biasa dipakai anak Bapak kalau menginap di sini”.
Pengusaha ini menjawab,
“Standard Room saja cukup, saya ini anak orang miskin. Kalau anak saya kan anak orang kaya.”
Sekali lagi Seorang kaya adalah seorang yang BISA BERHITUNG dan BERSIKAP REALISTIS. Dia sanggup berkata “CUKUP,” dan tidak suka menghamburkan uang untuk sesuatu yang tidak berguna.
Salah seorang terkaya di dunia yang bernama Warren buffet, walau ia adalah orang terkaya dengan hartanya yang begitu melimpah, ia bisa saja hidup semewah mungkin di mana saja yang ia maui. Namun ia memilih hidup sederhana di rumah yang dibelinya empat dekade lalu di Omaha.
Pesan Warren Buffett yang keren:
If you buy things you do not need, soon you will have to sell things you need – Warren Buffett.
Jika Anda membeli barang yang tidak Anda butuhkan, Anda akan terpaksa menjual barang yang Anda butuhkan – Warren Buffett.
Never Invest in a business you cannot understand – Warren Buffet.
Jangan Pernah Berinvestasi dalam bisnis yang tidak dapat Anda pahami – Warren Buffet.
Peringatan bagi yang suka membeli barang-barang atau bisnis demi gengsi, – barang yang sesungguhnya gak butuh, atau bisnis yang tidak dikuasainya -, pada akhirnya terpaksa melego aset yang masih dibutuhkan atau bisnis lain yang masih menguntungkannya.
Di usia senjanya saat ini ia menyumbangkan sebagian kekayaannya.Total sumbangannya saat itu mencapai US$ 31 miliar, sekitar 400 triliun rupiah. Tak mengherankan jika amal itu tercatat sebagai donasi terbesar dalam sejarah Amerika. Uniknya, sebagian derma itu diserahkan ke Bill and Melinda Gates Foundation, salah satu orang terkaya di dunia lainnya.
Ada kata bijak mengatakan, apabila engkau kaya, janganlah merasa kaya, tapi kayalah dalam merasa, dalam berempati & bersimpati; bukan hanya kaya harta tetapi kaya dengan kebaikan. Demikian tertulis dalam artikel itu.
Berbicara tentang Warren Buffett selalu menarik. Meski kaya raya, dia tidak mewariskan kekayaannya kepada keturunannya.
Mereka semua dibiayai untuk sekolah ke mana pun, sampai berapa pun biayanya, tetapi setelah itu, mereka harus mandiri.
Saya pernah menonton wawancara dengan salah satu putra Buffett, yang berkata,
“Sungguh tidak adil, jika saya harus hidup tanpa usaha, menikmati kekayaan ayah saya, hanya karena saya lahir sebagai anak Warren Buffett.”
Ayah yang hebat, menghasilkan anak yang hebat pula. Tidak mau mengambil keuntungan hanya karena hak kelahirannya.
Warren Buffett berjanji, suatu hari kekayaannya akan dikembalikan kepada masyarakat.
Cara pandang yang tidak lazim bagi orang Indonesia.
Budaya timur, klo bisa, kekayaan ditumpuk, hingga cukup untuk tujuh turunan.
Dalam pengertian rohani, ketika segala sesuatu fokusnya diri kita, itulah definisi sombong.
Raja Salomo berujuar, orang yang hanya memikirkan dirinya sendiri, itu seperti lintah.
“Untukku dan untukku…” Gak ada puasnya.
Yang jadi fokusnya: “Apa kata orang?” Sibuk membangun image di depan orang lain. Jaman internet dan sosial media itu wadahnya.
Kita kerap terpesona melihat tampilan-tampilan di sosmed yang wow…..
Hingga P. Wepe, Wahyu Pramudya, founder portal terkenal Ribut Rukun, mengingatkan, jangan cuma fokus dengan tampilanmu di sosmed tetapi benahi juga kehidupanmu di belakang layar.
Apalagi lihat yang Flexing, anak-anak muda 20 – 40 tahunan, rumah, mobil dan liburannya…. Ajubilah… Bak di film-film Hollywood. Tidak sedikit, yang berapa lama kemudian terseret kasus money game.
“Ganjaran kerendahan hati dan takut akan Tuhan adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan,” demikian wejangan Raja Salomo yang terkenal juga sebagai Raja Sulaiman. Raja terkaya & paling bijak di seantero dunia.
Jika ingin menikmati kehidupan, kehormatan dan kekayaan yang sejati, rahasianya justru rendah hati.
Apa arti rendah hati?
Orang yang hidupnya berpusat pada Tuhan.
Diberkati menjadi berkat bagi orang lain.
Saya koq tetap yakin, tidak ada kebahagiaan sejati di luar Tuhan. Dan nilai-nilai kebenaran Tuhan adalah nilai-nilai kebenaran yang sejati. Yang Hakiki, tidak lekang oleh waktu.
Bagaimana pendapat Anda?
If you tell the truth, you don’t have to remember anything.” ? Mark Twain
Jika Anda mengatakan yang sebenarnya, Anda tidak perlu mengingat apa pun.”- Mark Twain
YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN