Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Kembali Ke Laptop….
Kami terbiasa di Jakarta hidup di apartemen. Jadi untuk membersihkannya, cukup panggil go-clean. 1-2 jam beres.
Saat pindah ke Nava Park, tinggal di rumah. Cukup besar. Tentu butuh bantuan selain go-clean.
Saya pun membeli robot Ecovacs Deboot.
Nach.. Seperti biasa, saya malas baca buku panduannya. Nicho, anak saya yang ke tiga, hanya berpesan:
“kalau mama mau bersihkan rumah, pencet tombol ini ma…”
Happylah… Lumayan ada yang bantuin bersihkan rumah.
Di rumah sekarang ada asisten, karena itu Deboots dibawa Elisa ke apartemennya.
“Ma… selama ini pelnya gak pernah dipakai ya? Duh pantesan ga bisa bersih. Itu lho ada tempat airnya, terus dipasang kain untuk pel, langsung bersih.”
Selama ini saya sudah cukup puas si Deboots bisa menyapu, ternyata bisa mengepel dengan hasil yang jauh lebih bersih.
Saya happy for less, cukup puas dengan ‘bukan yang terbaik’.
Padahal yang terbaik sudah tersedia lengkap, hanya perlu bertindak dan taat pada apa yang diajarkan dalam buku panduannya.
Inilah akibatnya kalau malas belajar!
Guuubbrrraaaaakkkk……
Tuhan bilang, Umat-Ku binasa karena kurang pengetahuan.
Pengetahuan apa?
Pengetahuan tentang cara hidup yang benar sesuai dengan buku panduan Sang Pencipta kita.
Manusia itu cenderung seperti anak remaja, bangga kalau berbeda dengan ortunya. Kadang-kadang jadi asal beda dengan Perintah Tuhan!
Dalam Buku Panduan, jelas-jelas Tuhan mengajarkan, menikah itu Pria & Wanita.
Bukan pria dengan pria atau wanita dengan wanita.
Tetapi di negara-negara maju, yang menganggap dirinya hebat, negara super power, LGBT dilegalkan!
Itulah Hukum Dunia, yang menuruti kebenaran ala dirinya sendiri.
Pie jal?
Demikian juga dengan hal-hal lainnya, kekayaan alam diexplorasi habis-habisan. Terjadi ketidakseimbangan alam, akibatnya gempa, tanah longsong dan aneka bencana alam pun terjadi. Lalu berteriak-teriak pada Tuhan, Why Lord?
“Kembali ke Laptop”, ujar Tukul Arwana.
Saat di Taman Eden, Allah menciptakan Adam dan Hawa pada hari ke enam, ketika Allah sudah menciptakan alam semesta beserta segala isinya, termasuk ternak dan berbagai tanaman.
Artinya, Tuhan sudah menciptakan apa pun yang manusia butuhkan, sebelum manusia itu ada.
Design awalnya memang manusia seharusnya bergantung kepada Allah dalam segala sesuatu.
Manusia bercakap-cakap setiap hari dengan Penciptanya.
Mengapa Adam bekerja?
Adam bekerja tetapi Bukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Bekerja karena itu menyenangkan hatinya.
Hingga Adam jatuh ke dalam dosa.
Tatanan berubah. Sekarang manusia harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Korupsi, kecurangan, sakit penyakit dan berbagai mala petaka terjadi.
Dosa membuat kerusakan dan kebingungan, karena kuasa dunia sudah diserahkan Adam kepada si iblis.
Iblis menaburkan tipuan-tipuan yang menyesatkan.
Iblis bisa memberikan kekayaan, tetapi ada harga kesedihan, keluarga terabaikan atau hal-hal berharga lainnya, yang harus dikorbankan.
Iblis bisa memberikan kebahagiaan semu, dengan mengejar harta, popularitas, dan berbagai hal yang nampak glamour, tetapi menyisakan kekosongan di hati manusia.
Itulah cara kerja Hukum Dunia.
Berbeda dengan Allah.
Allah memberikan kekayaan berupa: apa pun yang kita butuhkan, tersedia bahkan lebih daripada yang kita perlukan, sehingga kita dapat senantiasa berbagi dengan orang lain.
Bersama Allah, kita merasa puas ketika bisa membahagiakan orang lain dengan cara menyalurkan kasih-Nya, kebaikan-Nya dan anugerah-Nya.
Nach Tuhan itu baik.
Meski Adam memberontak, Tuhan menyiapkan penyelamatan.
Barangsiapa bersedia menerima Tuhan sebagai Allah dan Juruselamat pribadinya, lahir baru, maka manusia bisa hidup sesuai tatanan semula, seperti saat Adam masih di Taman Eden.
Tetapi manusia itu mempunyai free-will alias kehendak bebas untuk memilih.
Meski sudah lahir baru, diberi pilihan hidup menurut Hukum Dunia atau hidup menurut Hukum Kerajaan Allah, seperti saat Adam di Taman Eden.
Ke dua hukum ini berkebalikan.
Hukum Dunia, semua untukku… untukku…
Hukum Kerajaan Allah, beri dulu maka kamu akan diberi…
Hidup saya berjalan dari hidup full menurut hukum dunia, saat belum mengenal Allah, lalu mixed, saat mulai mengenal-Nya, hingga makin lama makin bertumbuh, ketika semakin banyak mempelajari serta menghidupi Buku Panduan Tuhan, sekarang berusaha full mengikuti Hukum Kerajaan Allah.
Nach apa bedanya?
Hidup menurut Hukum Kerajaan Allah itu jauh lebih enteng, karena Tuhanlah yang menjadi driver dalam kehidupan saya. Tetapi untuk menyerahkan setir/kendali kehidupan kepada Tuhan, tidak semudah teorinya.
Saya tahu janji-janji-Nya tetapi kadang saya melihat teman yang nampak begitu rohani tetapi koq doanya tidak dijawab?
Bagaimana kalau doaku tidak dijawab juga? Resikonya besar bagi hidup dan masa depanku.
Sampai saya mencapai titik, di mana pengenalan akan Tuhan secara pribadi, makin mendalam. Iman bekerja oleh kasih.
Semakin saya mengenal kasih-Nya, semakin saya percaya.
Iman berbanding lurus dengan pengenalan kita pada Tuhan melalui pemahaman akan Buku Panduan-Nya.
“Apa sich yang engga buat Ci Yenny?”, ungkapan Bink-Bink pada saya.
Ungkapan yang sama dari Tuhan.
Setiap ada keraguan muncul, saya menoleh ke belakang… Look back…
Betapa banyak pertolongan Tuhan dalam kehidupan saya selama ini. Bahkan saat nyaris mati, mobil selip di padang gurun Australia yang ga ada signal handphone, sunyi sepi tanpa ada manusia lewat pun, Tuhan kirim ‘malaikat-Nya’ untuk menolong kami.
Kalau sekarang sampai ragu, itu sudah amat sangat terlambat.
Kebangetan!
Semakin hari semakin melihat, hidup menurut Hukum Kerajaan Allah itu sangat, sangat enteng. Tuhan yang berperang membela kita, Tuhan yang menata segala sesuatu dengan sedemikian baiknya hingga saya hanya bisa terpukau dan berbisik:
God is good, all the time.
All the time, God is good.
*“To return to the Might God is to truly rely on Him.” – Lailah Gifty Akita. *
“Untuk kembali kepada Allah yang Perkasa berarti benar-benar hidup mengandalkan-Nya.” – Lailah Gifty Akita.
YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN