Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Saat Kehidupan Rohani Makin Dewasa…
Dulu saya sering bingung. Baca buku A, disarankan agar deklarasi tiap hari janji-janji Tuhan agar bisa mendapatkan jawaban doa.
Buku Joel Osteen “I Declare” membantu bagaimana caranya agar kita bisa mendeklarasikan janji-janji Tuhan.
Teringat saat baru mengenal Tuhan, saya menjadikan buku Stormie Omartian, sebagai panduan doa.
Bukunya unik, bagus dan saya belajar tentang pernikahan serta bagaimana menjadi orangtua dari buku “Kuasa Doa Seorang Istri” dan “Kuasa Doa Ayah Bunda.” Setiap bab diakhiri dengan doa.
Bertahun-tahun saya mengulang doa-doa itu setiap hari.
Ratusan buku Stormie Omartian saya beli dan bagikan kepada banyak teman-teman, baik teman lama mau pun baru. Bertemu siapa pun saya bercerita tentang buku-buku ini.
Sangat menolong ketika saya masih bayi rohani.
*****
Ketika membaca buku-buku penulis lain, mereka tidak lagi mengulang-ulang doanya. Bahkan ada yang mengatakan, tidak pernah lagi meminta!
Lho????
Padahal pemahaman saya saat itu, berdoa ya meminta perlindungan, berkat, dan berbagai laporan lain, setelah terlebih dahulu memuji dan menyembah Tuhan.
Kalau tidak meminta terus ngapain?
Meski belum paham, terselip tanya, rasanya ada sesuatu yang lebih daripada yang saya terima saat ini.
Mulailah ikut kelas pemuridan dasar Twenty Four Lessons (24 Pelajaran Dasar) dengan Bu Maria Kusumo. Baca firman, kadang menterjemahkan, ikut pelayanan yang sederhana.
Hubungan dengan Tuhan makin bertumbuh.
Doa Stormie, tetap saya jadikan doa syafaat. Takut keluarga tidak dilindungi kalau tidak mendoakannya.
Berpuluh-puluh tahun saya rutin melakukannya.
*****
Saat mengikuti retreat Shine pertama kali setelah pindah Surabaya, saya melihat alm. Mei Chen membaca firman. Ketika saya bertanya, Mei Chen menjelaskan, setiap hari dia membaca 4 pasal, jadi setahun seluruhnya selesai.
Saya pun terinspirasi, meski Mei Chen tidak mengajak atau mengatakan apa pun… Mulailah saya membaca juga 4 pasal setiap hari selama bertahun-tahun. Bahkan merasa bersalah kalau terlewat. Seperti punya hutang saja…
Besoknya langsung didobel.
Ditambah pula rajin membaca berbagai renungan harian.
Merasa ini kewajiban, sejujurnya, tidak betul-betul mengerti.
Belajar dari berbagai sumber jalan terus… Membaca dari berbagai buku pula.
Rindu untuk mengenal Tuhan lebih dekat…
Ada yang lebih daripada yang saya alami saat ini.
*****
Pertama kali Sekolah Charis, saya bingung. P. Irwan bilang saya harus merenungkan firman, hingga mendapatkan pewahyuan. Bagaimana caranya?
Semakin lama sekolah, semakin mengenal Tuhan dengan karakter-Nya.
Semakin mengenal-Nya, semakin mudah membedakan, mana yang dari Tuhan dan yang bukan.
Pewahyuan itu pun muncul dengan sendirinya. Firman menjadi sesuatu yang hidup dan sekarang paham apa yang dimaksud.
Terlebih lagi dengan teman-teman, kami kerap sharing. Belajar pula selain dari pengalaman para guru, belajar dari pengalaman teman sendiri. Punya kesempatan bertanya dan berdiskusi. Pergaulan yang baik sungguh sangat menolong perkembangan rohani saya.
Hubungan dengan Tuhan makin intim. Kerapkali dari pengalaman, sadar, Tuhan berbicara melalui keinginan kita.
Ternyata Tuhan mendownload keingingan-Nya, menjadi keinginan kita. Jadi sangat natural.
Itulah sebabnya, banyak orang kerap melewatkannya karena suara Tuhan terdengar seperti suara kita sendiri.
Tuhan berbicara kepada kita melalui roh kita.
Roh Allah berbicara kepada roh kita.
Akibatnya, bagi kita terdengar seperti suara kita sendiri. Padahal itu Suara Tuhan yang berbicara melalui roh kita.
Bagi kita seolah hanya ada dorongan untuk berbuat sesuatu yang baik, tetapi saat sudah berlalu, dan menengok ke belakang, baru sadar: itu Tuhan!
****
Ketika pandemi Covid sedang marak, banyak teman-teman yang setiap hari mendeklarasikan Mazmur 91. Janji perlindungan Tuhan untuk seluruh aspek kehidupan kita.
Sekarang saya paham ketika Andrew Wommack bercerita, beliau tidak lagi menghafalkan atau mendeklarasikan Mazmur 91 saat serangan Covid sedang ganas-ganasnya.
Andrew mengatakan, Mazmur 91 sudah menyatu menjadi bagian dari dirinya.
Demikian pula alasannya, mengapa semakin dewasa rohani seseorang, dia tidak lagi sibuk minta berbagai hal.
Why?
Tanpa minta pun Tuhan sudah memberikan hal-hal yang jauh lebih baik daripada yang bisa kita pikirkan.
Justru kerap kali ‘kecele’, kata Orang Jawa, minta ABC…. ternyata akhirnya sadar, ada yang lebih baik daripada ABC…
Hhhmmm… untung Tuhan gak kasi ABC.
Semakin kita mengenal Tuhan dan firman-Nya, semakin gak ingin minta apa-apa, apalagi mengatur-atur Tuhan takut gak diberkati, atau gak dilindungi, seperti saat awal mengenal-Nya.
Tuhan itu Bapa yang jauh lebih baik daripada yang bisa kita pikirkan. Dia memberi yang lebih baik melampaui yang bisa kita doakan.
Setiap kali, tanpa meminta apa pun, sudah terpukau dengan kebaikannya. Ungkapan syukur tak henti-hentinya meluncur dari mulut ini.
Tuhan baik… Teramat baik.
Ketika jalan seolah buntu, dulu kuatir, galau…
Sekarang memilih menyerahkannya kepada Tuhan.
Ada ide solusi?
Gak ada, blas….
Terus bagaimana?
Ya sudah, percaya saja wong Tuhan yang memelihara saya.
Saya memang gak ada ide, tapi Tuhan punya ide yang lebih bagus.
Berulangkali terjadi, tiba-tiba ada jalan terbuka…
Atau dipertemukan dengan seseorang.
Butuh waktu dan proses, tapi ya sudah, jalani bersama Tuhan.
Akhirnya solusi tercipta.
*****
Hidup mulus dong?
Gak juga. Kadang dengan adanya berbagai kesibukan atau tantangan, tanpa sadar sudah menarik fokus kita menjauh dari Tuhan. Kualitas hubungan tidak lagi prima.
Damai sejahtera hilang.
Solusinya?
Kembali ke Laptop!
Kembali kepada Kebenaran Sejati.
Di sanalah damai sejahtera dan sukacita yang sejati berada.
Pulihkan hubungan, kedekatan dan fokus kepada-Nya.
Hidup memang misteri tetapi jika kita berkolaborasi dengan Sang Pemilik Kehidupan, semua akan beres!
Setuju? Praktik yuk….
“Right now, God is working all around you.”
– Henry T. Blackaby, Experiencing God
“Saat ini, Tuhan sedang bekerja di sekitar Anda.”- Henry T. Blackaby, penulis buku “Experiencing God.
YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN
#SeruputKopiCantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan