Lahir Karena Kecelakaan? (Healing Part 6)

Spread the love

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Lahir Karena Kecelakaan? (Healing Part 6)

Menyambung Healing Part 5, dr. Henry Wright mengatakan, jika akar permasalahan tidak diselesaikan, meski pun sekarang sembuh, penyakit itu akan kumat lagi. Maka saya mencoba belajar dan menuliskan apa yang saya pelajari, semoga menjadi berkat untuk teman-teman.

“Bu Yenny, saya anak yang tidak diinginkan. Mama saya hendak menggugurkan saya tapi tidak berhasil. Itu membuat saya senantiasa merasa tertolak.”

Familiar dengan kisah seperti ini?
Sesungguhnya setiap orang pernah tertolak dalam kadar tertentu. Tidak ada seorang pun yang terlepas dari masalah ini. Bahkan Gregory Dickow mengatakan akar segala permasalahan manusia adalah Rejection, penolakan.

Semua karena dunia memang sudah jatuh ke dalam dosa. Masalah ini sudah dimulai begitu Adam dan Hawa jatuh dalam dosa. Mereka malu, tertolak dan berusaha menyembunyikan diri dari Allah.
Iblis terus menerus melontarkan tuduhan, mengingatkan segala kesalahan kita sehingga kita makin terpuruk, merasa tidak layak dikasihi dan mengasihani diri sendiri.
Setting for less – rela menerima bukan yang terbaik.

Manusia lupa, kunci kesembuhannya hanya satu: kembali kepada Sang Pencipta, Allah sendiri.
Dalam hati kita, ada tempat kosong yang tidak dapat dipuaskan oleh apa pun, mau pun siapa pun… Selain Allah sendiri.

Kasih semua manusia itu bersyarat. Jika berharap kepada manusia, cepat atau lambat, ada saatnya mereka akan mengecewakan kita.
Hanya kasih Tuhan yang tak bersyarat.


Semakin saya sekolah dan mengenal kasih Allah, semakin saya bahagia karena sekarang kebahagiaan saya tidak lagi tergantung pada penerimaan suami, anak, menantu, teman atau siapa pun. Tidak pula tidak tergantung situasi di sekeliling saya.

Ketika saya memahami betapa Allah mengasihi saya bahkan sebelum saya lahir, sebelum saya bisa melakukan apa pun, bahkan saat masih dalam kandungan, sungguh itu sangat melegakan.
Allah mengasihi saya Tanpa Syarat!

Nyanyian Raja Daud, “Even if my father and mother abandon me, The Lord will HOLD ME CLOSE. – Sekalipun ayahku dan ibuku meninggalkan aku, namun TUHAN MEMELUK AKU.”

Sekarang penerimaan orang lain tidaklah sepenting dulu, karena saya sudah dipuaskan dengan penerimaan Allah. Saya merasa aman, utuh, puas, sebelum berhubungan dengan orang lain. Semakin saya merasa puas dengan keberadaan saya di dalam Tuhan, makin saya bisa menoleransi dan bisa menerima kekurangan orang lain.
Semakin saya merasa aman dan memahami identitas saya di dalam Tuhan, semakin teman-teman dan orang-orang di sekeliling menyukai saya.

Apakah konsisten seperti itu?
Tidak!
Saya tidak steril terhadap kesalahan. Saat melakukan kesalahan, iblis pun tidak menunda serangannya. Intimidasi terus berlangsung.
Namun sekarang saya sudah punya senjata untuk menangkalnya.
Datang kepada Allah, mohon ampun, bertobat dan menyerahkan yang selanjutnya terjadi kepada-Nya.
Ya… Sudah. Pasrah.
Saya melakukan bagian saya yang terbaik, selebihnya biarlah Tuhan melakukan bagian-Nya.

Saat iblis terus menuduh, membuat perasaan bersalah menekan, saya bisa berdoa:
“Tuhan, tolonglah agar orang itu mengerti apa yang saya maksudkan dalam hatiku. Buatlah dia melupakan kata-kata salah yang sudah terlanjur keluar dan tolong agar ketulusan hatiku bisa dirasakannya sehingga kesalahpahaman bisa terurai dan diselesaikan dengan baik. “

Doa seperti ini sangat menolong untuk menghapus intimidasi.


Percaya atau tidak?
Ketika hubungan kita dengan Tuhan berlangsung baik dan mulus, seluruh aspek kehidupan kita menjadi baik.
Tidak berarti hidup mulus tanpa masalah, namun meski ada masalah, keyakinan di dalam hati begitu kuat:
Semuanya akan baik-baik saja karena Tuhan sudah berjanji bahwa masa depanku adalah masa depan yang penuh harapan.

Beberapa teman bertanya, ingin tahu formula cara P. Irsan diberkati.
Uniknya, hidup menurut Hukum Kerajaan Allah, itu bukan formula. Saat seseorang memiliki hubungan yang dekat dengan Tuhan, pintu-pintu kesempatan yang tak terpikirkan terbuka.

“Saya diberkati melebihi apa yang bisa saya pikirkan, berlimpah-limpah” ujar P. Irsan pada tanggal 8 November lalu, “…ada kawan beli jam dinding 153 biji, 31 tahun buka toko , baru hari ini dapat orderan gak masuk akal wkwkwk… Saya kan cuma pedagang eceran.”

Lalu tgl 13 November, chat masuk lagi.
“Ada fenomena aneh… kemarin ada orang beli batere , sekali beli mau 100 biji. Terpaksa aku kumpulkan dari kiri kanan, hari ini datang lagi mau 100 biji, kumpulkan lagi dari kiri kanan dapat 80 biji. 31 tahun buka toko baru dapat rekor pemesanan yang gak masuk akal. Nb: saya cuma pedagang eceran wkwkwk…. Jadi hilang kekesalan semalam ujian nilai jeblok wkwkwk… “

Padahal nilai ujian P. Irsan masih masuk kategori B, tetapi beliau tidak puas.
Fenomena ini terjadi setelah P. Irsan semakin mendekatkan diri kepada Tuhan dan makin mengenal-Nya.
Logikanya di mana?
Apa hubungannya?
Speechless. Saya pun tidak bisa menjelaskannya. Tetapi itu kenyataannya.

Berkat yang bekerja menurut Hukum Kerajaan Allah itu bukan formula melainkan relationship. Hubungan pribadi yang intim dengan Tuhan.


Bagaimana dengan teman yang gagal digugurkan?
Sesuatu yang melegakan, tidak peduli apa penyebab seseorang hamil, tetapi begitu sel telur bertemu sperma di rahim seorang wanita, Tuhan sudah menetapkan tujuan bagi hidupnya. Kecelakaan, malapetaka terjadi karena dunia sudah jatuh dalam dosa.
Tetapi anak itu lahir bukan kecelakaan. Setiap anak spesial di mata Tuhan, memiliki tujuan khusus yang tak tergantikan dan Tuhan mengasihi serta menerimanya apa adanya. Tanpa syarat.

Ketika seseorang menyerahkan hidupnya, berbalik kepada Tuhan dan hidup mengikuti Hukum Kerajaan Allah, maka segala sesuatu yang menurut penglihatan kasat mata sesuatu yang ‘buruk’, akan diubah Tuhan menjadi batu pijakan, agar kita dapat naik ke tempat yang tinggi, yang tidak dapat dicapai, tanpa ada batu pijakan itu.
Dahsyat bukan?

“Mana buktinya Bu Yenny?”

Azie Taylor Morton, Menteri Keuangan Amerika Serikat pada zaman Presiden Jimmy Carter.
Dia lahir hasil dari perkosaan seorang pria terhadap ibunya yang bisu, tuli dan miskin sehingga dia tidak mengenal ayahnya.

Karena menanggung malu, ibunya melahirkannya di kebun yang sepi tanpa bidan. Yang menolong melahirkan adalah seorang ibu tua pemilik kebun.

Hidupnya sangat miskin hingga dalam umur yang masih sangat muda, Azie terpaksa bekerja untuk mencari nafkah untuk dia dan ibunya karena saat itu ibunya sakit stroke.
Dia bekerja sebagai buruh kasar di perkebunan kapas.
Azie benci keadaan saat itu.
Kecewa kepada TUHAN saat itu karena DIA tidak adil atas hidupnya. Di saat kebanyakan anak-anak menikmati hidup layak, dia harus bergumul dalam penderitaan. Diejek dengan julukan ‘anak haram’, dikucilkan dan Azie tidak melihat harapan bagi masa depannya.

Suatu hari, Azie bertemu dengan seorang pendeta.
Beliau berkata, “Azie..tahukah kamu bahwa hidup ini adalah anugerah, Nak? TUHAN memberikan kamu kebebasan memilih. Mau tetap mengeluh seperti ini atau bangkit dari kemiskinan, pilihan itu ada di tanganmu, Nak. Perlu kamu ketahui rencana TUHAN atasmu bukan rencana kecelakaan melainkan hari depan yang penuh harapan.
Selama bisa memilih, pilihlah yang terbaik.”

Nadanya lirih namun penuh makna.
Kata-kata pendeta itu membangkitkan semangatnya untuk berdiri tegak dan doa ibunya membuatnya kuat menghadapi tantangan hidup. Akhirnya Azie memilih keluar dari rasa kecewa dan tak berguna ini.

Singkat cerita, Azie mulai bekerja dengan giat untuk membiayai sekolah dan kehidupan ibunya.
Berkat doa sang ibu serta kerja keras yang ulet, akhirnya TUHAN memberkati Azie dengan melimpah, meraih kesuksesan. Azie menjabat sebagai Menteri Keuangan.

Tidak hanya itu, Azie satu-satunya wanita Afro-Amerika yang tandatangannya tertera dalam lembar mata uang US dollar.

Janji Tuhan Ya dan Amin!


Hidup itu bak HP Iphone, misalnya. Ketika ada sesuatu yang tidak berjalan dengan semestinya, ke mana tempat terbaik untuk membenahinya?
Ke Apple Service Center. Kan Iphone buatan Apple.

Dengan cara yang sama, saat hidup kita tidak berjalan lancar, ke mana tempat terbaik untuk membenahinya?
Datang kepada Allah, Sang Pencipta. Dialah yang dapat memuaskan dan memenuhi apa yang kita butuhkan.
Dia yang tahu bagaimana agar tubuh kita dapat bekerja secara optimal.
Dia juga yang tahu bagaimana Hukum Alam dan Hukum Kerajaan Allah bekerja, sehingga dengan menyelaraskan diri dengan hukum-hukum itu, pintu-pintu kesempatan terbuka, kekayaan alam ditemukan dan dikelola dengan efektif. Allah pula yang tahu bagaimana kita seharusnya menjalani hidup ini yang terbaik.

Siap belajar?
Mari kita hidup melekat kepada-Nya.

I am the vine; you are the branches. The one who remains in me – and I in him – bears much fruit, because apart from me you can accomplish nothing.

Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.

??YennyIndra??
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
?? MPOIN PLUS & PIPAKU??
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN


Spread the love

Related Post