Yang Unik & Berkesan Dari Pernikahan Christian & Ivana.

Spread the love

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Yang Unik & Berkesan Dari Pernikahan Christian & Ivana.

Tegang, lega dan berdebar-debar berkecamuk dalam dada menanti proses pernikahan Christian & Ivana. Tidak hanya saya, tetapi teman-teman yang selama ini berusaha menyodorkan calon untuk Chris… Tapi Chris belum juga tertarik apalagi menemukan yang pas. Sampai akhirnya saya pasrah kepada Tuhan.

Seperti kata P. Irwan, direktur Charis,
“Kalau sudah berdoa, ya… sudah, tinggalkan di kaki Tuhan. Jangan dilihat-lihat apalagi diambil & dibawa lagi… Gak usah direka-reka.. Jangan-jangan ini jodohnya. Atau yang itu? Bisa salah ngerti dikira jawaban Tuhan, padahal itu maunya kita sendiri. Biarkan Tuhan yang bekerja. Kalau itu dari Tuhan, kita pasti ngerti koq.. Tuhan yang membuat kita paham. Percayalah!”

Begitu dengar Chris hendak menikah, banyak teman-teman penasaran ingin tahu.
“Ivana memang cantik dan sepadan dengan Chris ce…” kata Novi.
Mereka berdua sama-sama lulusan Australia, punya bisnis sendiri-sendiri, dan Ivana best friend Elisa, putri saya pula selama bertahan-tahun.

Elisa yang memperkenalkan keduanya? Tidak.
Kisahnya unik sekali.
Chris tinggal di apartemen, sementara Elisa dan Nicho tinggal di rumah. Meski berdekatan, Chris tidak pernah ketemu Ivana saat main ke rumah.


Ketika masih SD, Chris pemain yunior Indonesia, lalu sekolah golf + sekolah formal di Brisbane, Australia begitu lulus SD. S1 di Aussie, lanjut mengambil pula program master di Boston, USA.

Suatu ketika saat masih bekerja di Jakarta, Chris driving, latihan memukul bola golf.
Tiba-tiba ada ular masuk di golf-bag nya. Oh….. Di dekatnya ada pemuda yang segera membantunya. William Suliyanto, namanya. Gara-gara ular, mereka berdua jadi Best friend. Tidak hanya itu, kalau tangki dan pipa kami merk MPOIN, persahabatan William & Chris dideklarasi dengan nama : DUOPOIN So funny….

William berinisiatif memperkenalkan Ivana pada Chris. Tetapi William tidak kenal dekat dengan Ivana. Lalu suatu malam Will menghubungi Stephen yang bersahabat dekat dengan Ivana sejak di Australia.

Uniknya, William dan Stephen di Jakarta, sementara Christian & Ivana di Surabaya. Will berinisiatif membuat grup Whatsapp dengan Stephen, Chris & Ivana. Setelah mereka berkenalan, Will & Stephen left. 🙂 The power of sosmed.


Ketika menyampaikan Marriage Vow, Chris bercerita,
“Sejak dulu saya berprinsip, pasangan hidup saya harus God oke, parent oke dan I am oke… Tapi Tuhan baik, saya diberi lebih daripada yang didoakan. Ivana tidak hanya memenuhi ketiga syarat tadi, ditambah lagi my best friend oke..”
Ivana open minded, mau ngalah, mau belajar dan still respect Christian. Eager to learn & open minded kriteria menantu idaman saya juga. So sweet…. 🙂

Sementara Ivana bercerita pula,
Sejak dulu dia yakin, jika bertemu the one, pasti tahu. Dengan Chris semua sedemikian natural, mudah, hingga bisa bercengkerama berjam-jam tanpa terasa dan so peaceful.
Ketika Ivana diajarin memukul bola golf, Ivana tidak yakin itu golf-swing or baseball-swing hahaha.. , tetapi Chris tetap berkomentar positif dan memotivasinya. Chris selalu memberikan yang terbaik untuk Ivana dengan caranya sendiri… Ala Chris.
Wow… Nyess… Hati yang mendengarnya.


Ps. Bobby Setiawan mengajarkan tentang “Komunikasi Dalam Pernikahan”, ibarat 4 ban mobil atau darah dalam tubuh, komunikasi sangatlah vital. Keempat bannya harus seimbang.
Pemberkatan pernikahannya sebentar tetapi memelihara pernikahannya adalah life-time process, proses seumur hidup.
Komunikasi bukan sekedar berkata-kata.
Jumlah kata-kata yang dibutuhkan wanita 20.000 kata/hari. Sementara pria hanya butuh 7.000 kata/hari. Mesti bijak menyikapinya.

Ban pertama, listening, mendengarkan dengan fokus, ga sambil main HP. ? Mak Jleb.
Hanya 8% komunikasi berupa kata-kata, 37% intonasi dan 55% nya bahasa tubuh. Hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah;

Ban kedua, mendengarkan untuk mengerti.
Kebanyakan kita mendengarkan untuk segera membalas, atau untuk menjawab bahkan menggurui.
Seek first to understand then to be understood, – Berusahalah terlebih dahulu untuk memahami, kemudian baru untuk dipahami- -Steven Covey.

Ban ketiga, memvalidasi.
Mengakui dan berusaha mengerti perasaan yang dialami oleh pasangan dengan intonasi yang lembut. Ternyata dengan cara ini bisa menurunkan stress hormon pasangan. Praktik yuk..

Ban keempat, berbicaralah sekarang. Setelah listening, understanding, validating barulah speaking.

“Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya,” ujar Ps. Bobby Setiawan,
“Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang.”

Tidak hanya untuk Chris & Ivana, saya pun masih harus terus belajar nich. Thanks Ps. Bobby!


Selalu mengharukan saat-saat mengucapkan terimakasih pada orangtua.
Chris dengan berurai air mata, mengungkapkan P. Indra adalah papa yang menjadi panutannya. Tidak pernah ada perempuan lain dalam hidupnya, tidak pernah mabuk, tidak merokok, rajin bekerja dan selalu memikirkan anak-anaknya. (Tiba-tiba saya pun disadarkan, betapa saya diberi anugerah Tuhan, suami yang sedemikian baik. Thank God)

P. Indra pun menangis, mengungkapkan kebanggaannya pada Christian, yang baginya tidak hanya sebagai anak tetapi juga teman karena 4 tahun mereka selalu golf bersama. Berulang kali memenangkan pertandingan Father & Son. Kemampuan golf mereka berdua seimbang, sementara lawan-lawannya kalau tidak papanya yang jago, anaknya yang jago, tapi langka yang seimbang.

“Gak nyangka ternyata Indra bisa nangis…,” komentar teman-teman yang menonton. Mereka pun bercerita ikut menangis terharu.

Chris bercerita teringat saat laptopnya dicuri orang di Sidney, saya langsung memberikan laptop baru saya untuknya. Sejujurnya saya sudah lupa 🙂 . Mama yang selalu mengajarkan untuk takut akan Tuhan dan berusaha memberi yang terbaik.

Bagi saya, Chris sebagai anak laki-laki tertua adalah penerus serta pengganti papanya kelak. Saya menitipkan anak-anak saya lainnya kepadanya. Saya pun berpesan pada Ivana, jadilah pendamai dan wanita bijak seperti Abigail, istri Daud, yang menjadi penyelamat keluarganya. Titip keluarga saya juga karena istri sangat berpengaruh dalam kehidupan suaminya.

Saya berpesan, seperti saya sebagai anak tertua di keluarga saya, ketika papa dan mama saya meninggal, saya menata sedemikian rupa agar adik dan adik ipar saya tetap rukun dalam menjalankan amanat orangtua dan membagi warisan, demikian juga harapan saya pada anak-anak saya kelak. Mereka bisa rukun, saling support satu dengan yang lain.
Saya percaya, saya menabur benih berbakti dan kerukunan, kelak saya menuai buahnya, agar mereka meneladani apa yang saya lakukan.

Saya jaaauuuh dari mama yang sempurna tetapi saya selalu berusaha memberi yang terbaik yang saya bisa.
P. Indra & saya sepakat, tidak memberi anak-anak kami ikan tetapi KAIL.
Pemberian disertai pelatihan dan pendampingan agar anak-anak mampu menghindari ribuan pertempuran yang tidak perlu. Setidaknya mereka bisa belajar dari pengalaman kami, jika anak-anak bersedia.
Keberhasilan itu diusahakan dan diciptakan, bukan kebetulan.

Demikian pula Ivana mengucapkan terimakasih sekaligus minta maaf pada orangtuanya.


Di lanjut dengan dinner malam harinya. Dengan 15 orang yang hadir, sang MC bercerita ini untuk pertama kalinya… 🙂
Kalau ribuan atau ratusan orang, sudah biasa. Bingung juga dia… Jadilah ger-ger an… Tertawa tiada henti, very personal… Dan sungguh berkesan.

Wedding dress Ivana didesign oleh Elisa Purnomo. Anggun & cantik sekali. .. Di lanjut dengan ritual potong Wedding Cake, hasil karya Ivana sendiri. Sweet _O_Treats brand wedding cake Ivana, yang banyak melayani hotel-hotel berbintang dan pernikahan. Manis dan elegant.

Setelah minum champagne, beer dilanjut dengan red-wine, William makin pede…
Menyanyi dengan apiiiik plus suara dibikin seperti suara penyanyi jazz di bagian tertentu… ada bonus fals di bagian lain pula… 🙂 . Komplit dah…
Menyenangkan sekali sambil menikmati makanan yang lezat.

Kesan-kesan dan kisah demi kisah mengalir menambah maraknya suasana…
Rupanya baik Christian mau pun Ivana, sama-sama banyak yang naksir, tapi gak juga ketemu yang cocok. 🙂
Akhirnya, this is the right one…

Dari ular di golfbag, best friend elisa, akhirnya berjodoh, saya mengagumi bagaimana uniknya Tuhan menjawab doa. Elisa juga berkomentar, dengan berbagai kebetulan, nampak jelas inilah pilihan Tuhan.
Rancangan Tuhan sedemikian luar biasa, jaaauuuh dari apa yang bisa saya pikirkan. Terbukti kebenaran nasehat P. Irwan.

“Dari duluuu… Memang pernikahan seperti ini yang Ivana inginkan..” Ivana menjelaskan. Puji Tuhan!
Happy for you, Christian & Ivana…. God be with you forever.

In every disagreement in your marriage, remember that there is not a winner and a loser. You are partners in everything, so you will either win together or lose together. Always work together to find a solution.-Dave Willis.

Dalam setiap perselisihan dalam pernikahanmu, ingatlah bahwa tidak ada pemenang atau pecundang. Kalian adalah mitra dalam segala hal, jadi pilihannya hanya menang bersama atau kalah bersama. Selalu bekerja samalah untuk menemukan solusi. – Dave Willis

YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

https://mpoin.com/

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan


Spread the love

Related Post