Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Kunci Sukses Yang Kerap Dilupakan Orang: Pelajaran Dari Serama Hitam.
Di rumah kami sekarang banyak peliharaan baru.
Awalnya hanya ada Beo, hadiah dari P. Henry McGyver dan Rosita.
Masih ingat?
“Beo yang salah pergaulan”, kata P. Henry, “bunyinya ayam berkokok.” 🙂
Lalu kirey, poodle kesayangan P. Indra.
Sekarang Elisa punya Momo, monyet mini sebesar genggaman tangan.
Michelle punya Mimi, kelinci Holland Loop yang berwarna putih.
Ada lagi Ayam Serama, konon keturunan ayam kate dan merpati.
Bentuknya seperti ayam, ekornya tegak dan bisa terbang meski tidak terlalu tinggi. Tidurnya sambil hinggap di pohon. Kadang di pohon sawo atau kelengkeng merah.
Awalnya P. Indra membeli sepasang ayam serama putih. Kokoknya merdu, suaranya jernih.
Beberapa hari kemudian, datang lagi sepasang serama hitam. Kata P. Indra, yang hitam tidak sebagus yang putih karena itu dijual lebih murah.
Elisa dan Michelle tertawa terbahak-bahak, saat mendengar serama hitam berkokok pertama kalinya. Suaranya serak-serak bahkan awalnya seperti suara terjepit pintu sambil dia bergerak agak mundur dan mundur. Rupanya si hitam harus mengerahkan tenaga sekuatnya agar dapat berkokok.
Ramai sekali di kebun kami…
Momo monyet sengaja tidak diberi banyak makanan, supaya mau dipegang. Jika lapar, dipanggil langsung mendekat dan diberi jeruk.
Makin lama, Momo makin cerdik.
Dimakannya pisang milik Si Beo. Lapar lagi… Puur Si Ayam juga dihabiskan. O ya… Pur Beo juga jadi sasaran Momo.
Hahahaha…. Monyet koq dilawan…
Makin besar, Momo sudah bisa mengupas pisang sendiri.
Dan kebiasaan Momo, kalau banyak makanan, semua dimakan dulu sebagian, lalu dibuang. Setelah habis, mulai sisa-sisa makanan tadi, dipilih lagi, yang mana yang mau dihabiskan.
Makin besar, makin jahil Si Momo. Kirey dijawil kepalanya, lalu lari naik ke pohon. Kirey sebal… Tapi gak bisa apa-apa. Hanya bisa menanti di bawah pohon.
Lucunya…..
Sekarang Momo dipindah ke kantor Elisa. Taman hancur dirusak Momo. Tanaman hias digelayuti hingga patah. Bunga dipetik, demikian juga pucuk daun kadang dimakan. Buah kelengkeng merah masih kecil-kecil sudah dipetik, dibuang…
Dasar iseng!
P. Indra punya kesibukan baru. Memberi makan jangkrik pada warga baru di rumah kami. Kalau James Bond dikelilingi gadis-gadis cantik, P. Indra dikelilingi ayam-ayam, monyet dan beo… 🙂
Ayam serama betina sangat manja, bergantian minta dielus-elus P. Indra.
Lucunya … 🙂
“Ayam Serama Jantan ini unik. Kalau diberi jangkrik, hanya di cucuk-cucuk sampai mati. Lalu memanggil ayam betina, yang makan ayam yang betina. Tak kasi lagi sampai 10 kali, semua dikasi ke ayam betina,” P. Indra bercerita.
“Yang putih atau yang hitam?”
“Dua-duanya begitu.”
Wow…. Ternyata ciri khas Ayam Serama, dia begitu mengasihi istrinya. Nach kalau ada suami-suami yang gak sayang istri, mesti belajar tuh sama Si Ayam… 🙂
Serama Hitam tidak secantik Serama Putih, suaranya juga tidak semerdu si Putih.
“Ayam hitamnya tak suru jual saja ya? Suaranya kurang bagus,” ujar P. Indra.
“Lho … Jangan! Aku suka yang hitam. Rajin berkokok dan lucunya, kalau yang putih, berkokok di dekat pohon kelengkeng merah. Yang hitam berbeda. Dia berdiri di tengah lapangan, persis di depan jendela tempatku belajar dan berkokok dengan Pede dan penuh semangat memamerkan kemampuannya. Aku sukaaa banget….”
Si Hitam sadar suaranya tidak semerdu Di Putih, karenanya dia dengan cerdik ‘menjual’ dirinya dengan ‘berjalan extra miles’ rajin berkokok serta memanerkannya di depan jendela.
Mengambil hati dan membuat saya jatuh cinta.
Si Hitam tidak sibuk mengasihani dirinya, bermental sebagai korban (victim) lalu menyembunyikan diri.
Sebaliknya, dia memanfaatkan apa yang dimilikinya, – meski tidak sebagus milik orang lain -, dengan sebaik-baiknya sehingga membuat saya jatuh cinta dan justru menganggap kekurangannya menjadi sesuatu yang istimewa.
Bagi saya, suaranya yang serak-serak basah seperti suara penyanyi lagu jazz.
P. Indra baru menyadari, ekor Si Hitam tegak dan dekat sekali dengan kepalanya. Konon itu Ayam Serama yang bagus.
Nach, kalau Ayam Serama Hitam saja tahu cara maksimalkan potensinya dan tidak berkubang dalam kekurangannya, bagaimana dengan kita?
Tuhan tidak pernah salah menciptakan setiap kita…. Limited edition, unik, satu-satunya di dunia ini.
Kekurangan atau kelebihan, itu tergantung cara kita menyikapinya.
*“Concentrate all your thoughts upon the work at hand. The sun’s rays do not burn until brought to a focus.” – Alexander Graham Bell*
*“Konsentrasikan semua pikiran Anda pada pekerjaan yang ada. Sinar matahari tidak akan membakarnya hingga pada titik fokus.” – Alexander Graham Bell
YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN
#SeruputKopiCantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan