Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
“Ingin Tahu Kisah Dibalik Sup Sirip Ikan Hiu? Ini Dia!
Telpon berdering…..
Rosita mau mampir mengantar Sup Sirip Ikan Hiu yang mahal harganya.
Wow…
Thanks Ko Hendry & Rosita!
Pagi-pagi ‘Malaikat’ sudah datang…
Pas… P. Indra merasa maagnya kurang enak. Cocok sekali.
Dan saya mengucap syukur, Tuhan menyediakan yang the best tepat pada waktunya.
Tuhan baik!
Life is good.
“Ros, ini kan kesukaan Ko Henry? Koq malahan dikasi ke kami?”
“Kan kita sohib, apa pun kita berbagi…”
Hhhmmmm… So sweat…
Ros bercerita, mereka diberi hadiah Sirip Ikan Hiu yang mahal harganya, dari temannya. Sebut saja P. Amin.
Kisah pun bergulir…
Rupanya berpuluh-puluh tahun lalu, P. Hendry dan Ros membantu P. Amin dan keluarganya yang kebanjiran.
Mereka sempat tinggal di rumah dan apartemennya yang kosong.
Free of charge bahkan listrik dan air pun P. Hendry dan Ros yang bayar.
Gratis…tis…tis…tis…
Rupanya benih kebaikan ini tetap dikenang oleh P. Amin dan keluaganya. Padahal P. Hendry dan Ros sudah melupakannya.
“Jangan pernah lupa budi baik Ai dan Suk Suk (Om & Tante) Hendry & Ros, mereka sudah memberi tumpangan kepada kita hingga berbulan-bulan. Saudara sendiri pun belum tentu mau membantu. Sampai listrik air juga mereka yang bayar,” pesan P. Amin pada anak-anaknya.
Sekarang hidup P. Amin sudah sangat sukses. Demikian pula dengan anak-anaknya. Semua sudah mandiri serta berhasil.
P. Amin ingat kesukaan P. Hendry: Sirip Ikan.
Maka dikirimnyalah sebagai tanda terima kasih.
Dan saya ikut kebagian menikmati nikmatnya Sup Sirip Ikan…
Memang benar, dengan siapa kita bergaul, menentukan seberapa besar Hoki kita.
P. Hendri & Ros yang menabur benih, saya ikutan menikmati panennya….
Kembali terbukti benarnya ungkapan lama,
“Lemparkanlah rotimu ke air, maka engkau akan mendapatnya kembali lama setelah itu.”
P. Hendry & Ros sudah lupa mereka pernah menabur benih, tetapi Tuhan tidak pernah berhutang. Tuaian pun datang di saat yang tak terduga.
Saya belajar, Ros bercerita, P. Hendry selalu memberi yang terbaik untuk orang lain terlebih dahulu. Untuk dirinya sendiri, justru yang nomor dua.
Sungguh sikap yang mengagumkan.
Bahkan Ros bercerita, suatu ketika mobil baru mereka baru datang. Ada teman yang sakit menumpang di mobil mereka, hingga muntah dan mengotorinya tetapi P. Hendry tidak kecewa…
Yang penting bisa menolong orang lain, bahkan biaya rumah sakit pun ditalangi dulu tanpa pikir panjang.
Padahal yang banyak terjadi, orang sebelum bertindak, selalu selalu berpikir,
“Apa untungnya buat saya?”
Hukum kehidupan itu, Tabur-Tuai.
Kalau kita tidak menabur benih, darimana kita bisa panen?
Rahasia besarnya, kita menanam 1 biji mangga, perlu waktu dari biji hingga menjadi pohon mangga.
Tetapi saat pohon mangga siap dipanen, kita tidak hanya memanen 1 buah mangga melainkan puluhan bahkan ratusan.
Hebatnya, setiap musim mangga, kita bisa panen lagi… Terus dan terus…
Papa mertua saya menanam mangga di kebun kami di Solo. Pohon mangga itu terus berbuah setiap tahun bahkan setelah papa meninggalkan kami 23 tahun yang lalu. Inilah warisan yang abadi.
Dengan cara yang sama, benih kebaikan yang kita tabur, akan terus berbuah mungkin saja hingga kita sudah meninggal puluhan tahun.
Anak cucu kita bisa terus menerus menikmatinya.
Who knows?
Tuhan berjanji tuaian kita, 30, 60 hingga 100 kali lipat.
Dan saya percaya!
Sungguh bersyukur saya ditempatkan Tuhan di tempat yang baik. Dikelilingi oleh teman-teman baik yang bisa menjadi panutan, tulus dan hidupnya mengutamakan Tuhan.
Ini sebuah kemewahan yang luar biasa.
Kami tidak sibuk jaga image, bersaing untuk hal-hal yang tidak perlu, – pamer kekayaan, merasa lebih hebat dari yang lain, dsb. – tetapi setiap kali bertemu, bisa sharing Betapa baiknya Tuhan itu…
Semakin sadar, manusia hanyalah sejentik debu. Jika kita diberi kesempatan hidup di dunia, pastikan lakukan hal-hal yang memuliakan Tuhan. Karena hanya itu yang kita bawa sebagai bekal saat berjumpa dengan Tuhan nantinya.
Hidup terasa jauuuh lebih enteng.
Bagaimana dengan Anda?
“Life is an echo. What you send out comes back. What you sow, you reap. What you give, you get. What you see in others, exists in you.” — Zig Ziglar
“Hidup adalah gema. Apa yang Anda kirimkan akan kembali. Apa yang Anda tabur, Anda tuai. Apa yang Anda berikan, Anda dapatkan. Apa yang Anda lihat pada orang lain, ada di dalam diri Anda.” — Zig Ziglar
YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN