Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
“Apakah Tuhan Ingkar Janji? Ini Rahasianya!”
Pertanyaan yang kadang tersirat dalam hati orang-orang yang percaya Tuhan, termasuk saya – tetapi takut untuk diungkapkan. Rasanya koq kurang rohani… Takut dosa punya pikiran jelek. Namun mengganjal dalam hati.
Tuhan mengerti isi hati saya, maka menjawabnya melalui Andrew Wommack.
“Banyak orang percaya Tuhan, yang bermaksud baik, namun gagal mencapai apa yang Tuhan inginkan dari mereka dan apa yang mereka inginkan untuk diri mereka sendiri, karena mereka mencoba hidup untuk Tuhan, BUKANNYA *membiarkan Tuhan hidup melalui mereka”, Andrew menjelaskan,
“Kunci dari semua kemenangan dalam kehidupan kita, termasuk realisasi janji-janji-Nya tercipta ketika kita belajar bagaimana bergantung pada Tuhan dalam menjalani hidup mau pun menyelesaikan semua masalah yang kita hadapi.”
Yang sering terjadi, kitalah yang menjadi sopir kehidupan, lalu Tuhan duduk di sisi penumpang.
Memang sich, Tuhan terus memandu… Tetapi kadang suara di jalanan begitu bising, sehingga kita kurang jelas mendengar-Nya.
Atau ada yang berteriak-teriak di sepanjang jalan, bunyi klakson, sehingga perhatian kita justru tertuju pada teriakan atau klakson itu.
Perjalanan panjang kurang afdol jika tidak menyalakan musik penghantar perjalanan, atau radio supaya tidak ketinggalan berita…
Akibatnya, saat Tuhan mengarahkan berbelok, kita justru jalan terus.
Gak sengaja sich…
Ya sudah re-route lewat jalan lain. Tetap sampai tujuan koq.
Tetapi jauh lebih lama sampai di tujuan, dan kerapkali seharusnya hendak berhenti sejenak di jalan A untuk membeli mangga, tetapi tadi terlambat berbelok, gak jadi lewat jalan A.
Nach… Janji-Nya dapat mangga terlewati..
Belum tentu ada yang jual mangga di jalan yang lain, kalau pun ada, berarti kita lebih lama dapat mangganya.
Salah siapa hayo??
Janji-Nya terlambat terealisasi karena kita sendiri.
Tuhan memperingatkan, “Ada polisi tidur di depanmu..”
Duh… Musik sedang asyik-asyiknya, kita gak lihat ada polisi tidur dan saat Tuhan mengingatkan, gak keburu nge-rem…
Lompat dah… Bak naik jetcoaster… Kepala kena sedikit hantaman.
Ciiiuuuuuuuttttt…. Gedubraaaak…
Benjol sedikit… Ya sudah. Gapapalah!
Make sense?
Lalu maunya Tuhan bagaimana?
Tuhan ingin kita mengizinkan Dia yang menjadi sopirnya, dan kita duduk di kursi penumpang.
Sambil melihat-lihat pemandangan, menikmati musik yang indah atau mengikuti berita-berita terkini.
Tiba di Jalan A, Tuhan bilang,
“Yenny, turun beli mangga…”
“Siap, Tuhan…”
Mangga saya terima.
Janji-Nya terealisasi tepat pada waktunya.
Yeaaayyyy…..
“Pegangan ya… Di depan ada polisi tidur.”
“Oke, BOSS….”
Kepala terhindar dari benjolan…
Sesungguhnya kuncinya, rela gak kita mengizinkan Tuhan benar-benar jadi Allah dan Boss kita?
Dia Allah, sudah tau lebih dahulu, pintu berkat ada di mana? Bagaimana mencapai kesuksesan dengan cara singkat dan mudah? Halangan mana yang perlu dihindari, rute yang paling aman dsb.
Bedanya, dengan cara ini kita gak bisa menepuk dada: Ini lho aku yang pintar, cerdas dan hebat.
Kita sadar sesadar-sadarnya, yang hebat itu Tuhan, kita cuma penumpang.
Semua berkat, kesuksesan dan fasilitas yang kita peroleh serta nikmati, hanyalah karena anugerah-Nya semata.
Hidup jauuuh lebih enteng.
Bebas stress kan? Nach bonus sampingannya, tubuh jadi sehat, tambah cakep dan happy tentu saja!
Nach Anda pilih mana?
Saya pilih jadi penumpang dan Tuhan Sopirnya….
Buat saya lebih mudah karena di dunia nyata memang saya gak bisa nyetir mobil. Terbiasa pasrah dengan P. Indra yang nyetir mobil.
Anak-anak kalau lihat paparnya nyetir, kadang berteriak,
“Awas Pa… Mepet lho!”
Saya gak.. Lha wong gak ngerti bahaya or tidak? 🙂
Blessings in disguise, berkat tersembunyi… Jadi bebas khawatir… Wkwkwk…
But ultimately, the key to your life is not what’s on your heart, but what’s on His heart – Henry Blackaby.
Kunci kehidupan Anda yang utama bukanlah apa yang ada di dalam hati anda, tetapi apa yang ada dalam hati-Nya – Henry Blackaby.
YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN