Saran Siapa Yang Kita Dengarkan?

Spread the love

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Saran Siapa Yang Kita Dengarkan?

Mencengangkan sekali ketika saya mendengar saran seorang pemimpin yang punya jabatan tinggi dalam sebuah perusahaan besar, mengaku anak Tuhan, dan justru menyarankan kami untuk menuntut pihak lain.
Orang ini yang punya wewenang dan otoritas untuk menengahi saat kami diperlakukan tidak adil, tetapi dia justru menyarankan hal yang sama sekali tak terduga.

Mak Jleb….

Teringat pengajaran Carrie Picket, hati-hati memilih teman dan minta saran.
Kita bisa mendapatkan saran yang sama sekali tidak rohani, yang keluar dari mulut orang yang mengaku cinta Tuhan, bahkan beribadah rutin serta memiliki kedudukan yang penting pula di gerejanya.

Bukannya mematikan api kecil tetapi justru menyarankan untuk membakar hutan. Saran yang keluar dari mulut pemimpin yang berpendidikan tinggi, dengan kedudukan setinggi itu, dari sebuah perusahaan multinasional pula.

Saya melongo….

Padahal semua agama mengajarkan kebaikan dan perdamaian, bukan bertikai dan saling membantai.

Hal ini menyadarkan, betapa banyaknya orang-orang yang memisahkan antara kehidupan rohani dengan kehidupan jasmaninya.
Tidak heran banyak orang yang di tempat ibadah bak malaikat, tapi dalam kehidupan sehari-harinya sangat berbeda.
Apa pun dilakukannya demi keuntungan diri sendiri.

Di Sekolah Charis kami diajarkan bahwa pelayanan kami ya melayani Tuhan.
Yang utama, bangun hubungan kita dengan Tuhan. Berdoa, menyembah, baca firman hingga karakter Tuhan tertanam dalam kehidupan kami dan melimpah sehingga bisa memberkati orang lain.

Jumlah orang yang kita berkati, bisa sama banyaknya dengan jumlah orang yang kita sakiti.

Nach lho…..
Tergantung apa yang tersimpan dalam hidup kita. Jika yang tersimpan adalah Kerajaan Allah, berkat pun mengalir.
Sebaliknya, jika yang tersimpan pikiran duniawi, perpecahan, peperangan dan carut marut yang mengalir.

Kami tidak sibuk mencari pelayanan, atau  bersaing ingin menonjolkan diri. Kami sadar, kami hanyalah alatnya Tuhan.
Biarkan Tuhan yang mengatur apa  yang harus masing-masing lakukan.
Run your own race – berlarilah di lintasan masing-masing, dan jadilah yang terbaik di sana.

It’s all about God not us.
Semua tentang Tuhan, bukan kami.

Kalau ada teman yang hebat dan menonjol, ya yang lain support. Kami ikut bangga. Semua dengan satu tujuan, Nama Tuhan yang dipermuliakan.

Tidak usah iri hati, ingin seperti teman itu.
Kita semua satu tubuh yang saling bekerjasama dan mendukung, demi tercapainya tujuan serta misi Allah.

Kaki tidak perlu komplain kepada mata yang tidak perlu berlelah-lelah menopang beratnya tubuh.
Semua anggota tubuh saling membutuhkan dan wajib bekerjasama agar tubuh bisa berfungsi maksimal.
Kaki terinfeksi, kepala pun pusing.

Kami diajarkan untuk menyadari peran masing-masing serta menghidupi kebenaran firman-Nya: kami satu kesatuan.

Pelayanan kami bukan melalui jabatan, tugas dan peran yang dilihat oleh banyak orang. Pelayanan kami ya hidup kami sehari-hari. Apa yang kami pikirkan, rasakan, katakan serta tindakan yang dilakukan.

Setiap orang yang kami temui, bukan kebetulan. Itulah orang-orang yang harus kami layani.
Targetnya, apakah orang di sekeliling kita bisa melihat ada terang Allah dalam hidup kita?
Atau justru melihat iblis dengan topeng wajah Allah?

Yang Tuhan inginkan, agar kita sungguh-sungguh menjadikan Tuhan sebagai Allah kita.
Melibatkan-Nya dalam setiap aspek kehidupan kita. Tuhan yang memimpin, sementara kita mengikuti arahan-Nya langkah demi langkah.
Termasuk saat kita diperlakukan tidak adil, dicurangi, diinjak….Dizolimi!

Nach ini dia tantangannya…
Tidak mudah tetapi ini kesempatan mempraktekkannya.
Saya menyerahkan masalah ini ke dalam tangan Tuhan.
Saya percaya, sesuatu yang nampak buruk, ketika diserahkan kepada Tuhan, maka Dia akan mengubahnya menjadi kebaikan bagi masa depan saya.
Miliki perspektif Allah, meski pun mungkin saja kita tidak sepenuhnya mengerti. Karakter dibentuk oleh masa sukar.

Apa kebaikkannya?
Ya belum tahu…. Masih proses.
Bukankah Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat?

Saya menantikannya dengan percaya bahwa everything happens for a good reason – segala sesuatu terjadi untuk alasan atau tujuan yang baik. Karena Tuhan yang memegang hidup saya dengan tangan kanan-Nya yang membawa kemenangan.

Setuju?

There’s a seasons when things happen and you just stay faithful and God comes through” – Dennis Capra.

“Ada saatnya ketika sesuatu terjadi dan Anda tetap setia, hingga Tuhan datang (menyelesaikannya)” – Dennis Capra.

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

https://mpoin.com/

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan


Spread the love

Related Post