True Story: Terror At Tenerife. Rahasia Luput Dari Kematian & Krisis Kehidupan. (Survival Kit 3)

Spread the love

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

True Story: Terror At Tenerife. Rahasia Luput Dari Kematian & Krisis Kehidupan. (Survival Kit 3)

Beberapa minggu terakhir hati saya gelisah. Ada kerinduan untuk mengenal Tuhan lebih dekat, tetapi entah mengapa seolah ada jarak… Tidak ingin berdoa meminta sesuatu pun dari-Nya. Tuhan tahu yang terbaik bahkan lebih daripada yang bisa saya pikirkan.
Saya hanya tahu, ada sesuatu yang lebih daripada sekedar kedekatan (intimacy) yang saya alami sekarang dengan Tuhan. Apa rahasia untuk menyeberangi jarak ini?

Saat menulis artikel Survival Kit Part 2:

Saya seolah didorong untuk menonton berulang kali youtube pengalaman Norman Williams dalam menghadapi saat-saat hidup dan mati, krisis terbesar dalam hidupnya dalam kecelakaan tabrakan pesawat Boeing 747 milik Pan Am dan KLM, di Canary Islands 27 Maret 1977.

Norman Williams berangkat berdua dengan business partnernya tetapi mereka duduk terpisah. Mereka ingin kursi bersebelahan tetap tidak bisa. Pesawat penuh.

Norman Williams berujar, selama ini dia tahu betapa Tuhan mengasihi dia, tetapi baru sadar setelah selamat dari kecelakaan, sedemikian pedulinya Tuhan terhadapnya, sehingga kursi pun sudah diatur-Nya sempurna. Karena penumpang yang duduk baik di depan, belakang, kiri dan kanannya, semua meninggal tanpa bisa dikenali. Kalau dia pindah kursi, dia pasti mati.

Kalau Tuhan sedemikian pedulinya, apakah kita perlu mendikte Tuhan dengan keinginan-keinginan kita?
He knows what’s best for us!

Sungguh kesaksian yang mengejutkan ketika banyak orang yang pada saat-saat kritis, justru mengutuki Tuhan dan mengeluarkan sumpah serapah.

Hingga mendorong Williams mencari artikel tentang Human Behavior di kemudian hari, untuk mencari tahu mengapa mereka bersikap seperti demikian?

Ternyata dalam masa-masa yang sangat tertekan dan krisis, mereka hanya memiliki 90 detik untuk bereaksi. Tidak ada waktu berpikir.
Orang-orang yang sepanjang hidupnya membiasakan diri dengan sumpah serapah, maka kata-kata itu pula yang terprogram dalam pikirannya. Maka sumpah serapah pula yang keluar saat mereka sekarat!
Sungguh mengerikan.

“Bagaimana cara hidupmu, begitu pula matimu. Caramu hidup akan menentukan caramu mati” – Prie G. S.

90 detik yang menentukan masa depan seseorang!
Mengapa Williams selamat?
Karena Williams sejak kecil memprogram pikirannya dengan firman Tuhan.
Dalam keadaan krisis, dia berseru kepada Tuhan. Apa yang terjadi?
Tuhan menjawab dan menyelamatkannya secara supernatural.

“Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya. Dengan panjang umur akan Kukenyangkan dia, dan akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan dari pada-Ku,”  kata Tuhan.

Yang tidak kalah mengejutkan, ada 55 orang yang tetap duduk di kursinya dengan sabuk pengaman tetap terpasang.
Mereka begitu dicengkeram ketakutan, membeku sehingga terpaku diam tidak bisa bergerak. Hingga api menyambar dan membuat mereka meleleh.

Sementara Tuhan berjanji,
Thou wilt keep him in perfect peace, 
whose mind is stayed on thee: because he trusteth in thee. – Yang hatinya teguh (pikiran-Nya tetap melekat kepada Tuhan), Kaujagai dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya.

Williams bercerita, ada seorang wanita berusia lima puluh tahunan, berbadan besar, dari Longview, Washington. Dia mendengar Tuhan menyuruhnya pindah ke lorong (aisle), tiba-tiba ada benda metal runtuh menimpa tempat sebelumnya dia berdiri.
Segera setelah itu, Tuhan menyuruhnya kembali ke kursinya. Api besar menyambar melalui lorong.

Terbukti orang yang hidupnya dekat dengan Tuhan, dia tetap memiliki damai sejahtera yang melebihi pikiran manusia.
Apa pun situasinya.
Sehingga baik Williams mau pun wanita tadi, tetap mendapatkan arahan dari Tuhan dan mentaatinya sehingga mereka selamat. Dalam situasi yang benar-benar impossible, mustahil secara nalar manusia.

Janji-Nya:
Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kautempuh; Aku hendak memberi nasihat, mata-Ku tertuju kepadamu. Terbukti!

Sungguh ajaib bagaimana Williams bisa selamat.  Dia memandang orang-orang yang disamping kiri kanannya, keadaan sangat panas, daging teman sebangkunya meleleh begitu saja.  Mereka menjadi kerangka seketika. Baju Williams terbakar pun tidak.

Kembali janji Tuhan,
Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau.

Tidak hanya janji-Nya terbukti, yang lebih mengagumkan, apa yang Tuhan katakan, betul-betul terjadi seperti yang tertulis dalam firman-Nya…
Williams tidak terbakar meski melewati api. Karena Firman Tuhan mengatakan demikian!

Penekanan ini menyadarkan saya, betapa sering saya mengurangi apa yang Tuhan katakan, karena tidak percaya. Mana mungkin melewati api dan tidak terbakar?

GOD MEANT WHAT HE SAID AND HE SAID WHAT HE MEANT!
ALLAH BERSUNGGUH-SUNGGUH DENGAN APA YANG DIA KATAKAN DAN DIA BERKATA SESUAI APA YANG DIA MAKSUDKAN!

“This is hard for us to comprehend. We spend an entire lifetime learning physical limitations and adapting to them. But there are no limits to the power of God’s word. God created everything in this physical universe by His words, and that creation will respond to  anything He says.

  • Ini sulit untuk dipahami.  Kita menghabiskan seumur hidup kita, mempelajari keterbatasan fisik kita sebagai manusia, dan beradaptasi dengannya.  Tapi tidak ada batasan bagi kekuatan firman Tuhan. Tuhan menciptakan segala sesuatu di alam semesta, secara fisik dengan perkataan-Nya, dan CIPTAAN ITU AKAN MENANGGAPI APA YANG DIA KATAKAN.“, Ps. Nathalie menulis di Cool Menteng.

Tuhan memakai berbagai cara, dari youtube, artikel dan post di WA group untuk menjawab kegalauan saya. Memberikan pemahaman: Firman LEBIH TINGGI & LEBIH NYATA daripada fakta. Yang rohani akan MENCIPTAKAN yang jasmani.

Tuhan, sungguh Engkau Allah yang menjawab doa!
I love you, My Lord!

If God’s Word says it: believe it, accept it, absorb it, apply it in your everyday living, because if God said something, He meant it. He never changes His mind – Norman Williams.

Jika Firman Tuhan mengatakannya: percayalah, terima, serap, terapkan dalam kehidupan sehari-hari, karena jika Tuhan mengatakan sesuatu, Dia bersungguh-sungguh dengan apa yang dikatakan-Nya.  Dia tidak pernah berubah pikiran – Norman Williams.

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

https://mpoin.com/

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan


Spread the love

Related Post