Terminal Protection Juanda Airport: Security Angkasa Pura 1 Peleton E Yang Dahsyat!

Spread the love

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Terminal Protection Juanda Airport: Security Angkasa Pura 1 Peleton E Yang Dahsyat!

Sejak pandemi kebiasaan berpesawat ria jauh menurun. Bahkan untuk pertama kalinya, bulan Desember lalu kami menempuh perjalanan Jakarta ke Surabaya pulang pergi dengan mobil. Michelle, sang putri bungsu yang bergantian menyetir dengan papanya.

Kemarin siang, 8 feb 2021 pk. 23.25, dengan pesawat Garuda GA 314, P. Indra, mama dan saya terbang dari Jakarta ke Surabaya. Tiba di Surabaya kami keluar terakhir karena mama harus menggunakan kursi roda.
Setelah mengambil bagasi, menjelang ke pintu keluar, baru sadar saya belum mengisi form kesehatan di aplikasi. Suapaya cepat, disarankan mengisi form manual.
P. Indra dan saya pun menuju meja , mengisi form. Kami berdua bersama-sama mengisinya. Seperti biasa, lebih praktis lihat nomor NIK KTP dengan foto di handphone, semua sudah saya kumpulkan di sana. HP saya letakkan di meja.
Selesai mengisi, bergegas kami keluar. Christian sudah menjemput di luar.

Begitu mobil jalan, saya teringat HP saya tertinggal di meja. Tapi mobil harus putar balik untuk kembali ke tempat tadi. Butuh waktu beberapa menit.
P. Indra menelpon Hp saya, berbunyi selama 45 detik. Berarti HP masih ada.
Dalam hati saya berdoa,
“Tuhan, tolong….”
Pikiran buntu, hanya itu saja yang bisa diucapkan.
Semenit kemudian, ditelpon lagi, masih berbunyi selama 34 detik.
Tiba di depan pintu, segera P. Indra dan saya bergegas turun. P. Indra menelpon kembali, HP sudah dimatikan.
Oh….. 🙁
Dari pengalaman, kalau HP dimatikan, berarti sudah diambil orang.
Kami setengah berlari menuju meja, sambil memberi info security yang kami temui, dan HP benar-benar tidak ada!

Galau.
Semua data ada di dalam HP. Seruput Kopi Cantik, foto-foto, data perbankan dll.
HP adalah alat yang sangat berharga, nyaris seluruh kehidupan kita sekarang tercatat di sana. Jarang disadari betapa pentingnya sesuatu, hingga kita kehilangan…

Ketika mata menyapu ke sekeliling, cukup banyak penumpang dan petugas di ruangan itu. Teringat pula, saat mengisi formulir, ada beberapa orang yang sedang mengisi formulir bersama-sama. Banyak kemungkinannya, siapa yang menemukan dan mengambil HP saya.

P. Masykur Hasyim, security di sana segera menenangkan hati saya.
Beliau mengontak temannya dengan menggunakan HT, melaporkan kronologis kehilangan HP dan meminta untuk check di CCTV.

“Ibu tidak buru-buru bukan? Silakan Bapak dan Ibu duduk dulu, kami sedang memutar ulang rekaman CCTV dan membantu mengatasinya. Kami usahakan yang terbaik Bu…,” ujar P. Masykur.

Kami duduk menanti.
Penumpang yang datang makin banyak. Mana mungkin HP bisa ketemu? Apalagi HP paling mudah dicuri. Dimasukkan tas atau kantong baju sudah tidak kelihatan.

Pilihannya ada 2: galau lalu menyerah pada pikiran buruk atau menggunakan otoritas untuk menggagalkan rencana jahat iblis dan percaya pada pertolongan Tuhan.

Saya memilih yang kedua.
Menguatkan hati, saya berdoa memerintahkan dengan kuasa yang diberikan Tuhan, agar rancangan jahat dipatahkan dan menguatkan hati untuk percaya: bersama Tuhan, tidak ada yang mustahil.

Menunggu beberapa lama, saya bertanya lagi pada P. Masykur.
“Tunggu dulu bu, kami sedang mengusahakan.”

P. Indra berkata,
“Kita berikan saja nomor HP ke security  bandara, kalau memang ketemu biar dihubungi. Kemungkinan ketemu kecil. Segini banyak orang… Bisa siapa saja yang mengambil.”

P. Indra menghampiri P. Masykur yang sedang berbicara dengan 2 orang temannya agak jauh dari kami.
Tidak lama kemudian mereka menghampiri saya, dengan membawa seorang pria berseragam warna biru muda, di tangannya memegang HP saya.
Wow…
Rasanya tegang, antara percaya dan tidak percaya….
Ternyata bisa ketemu lho ….
Saya menepuk jidat sendiri. Berdoa meminta, tetapi saat menerima jawaban, seolah tidak percaya. Yenny… Oh … Yenny… Di mana imanmu?

Seorang security dan P. Masykur, meminta saya untuk memeriksa, apakah ini betul HP saya dan masih utuhkah?
HP saya terima dalam keadaan mati. Setelah dinyalakan dan diteliti, semua masih oke seperti semula.

Para petugas meminta kami ke kantor untuk memberikan keterangan.
Kami baru paham. Di kantor, pria tadi di interogasi.
Ternyata pria berseragam biru muda tadi yang menemukan HP saya, tetapi dia tidak menyerahkannya petugas keamanan terdekat. Itu kesalahannya. Bahkan HP dimatikan, meski pria itu menyanggah, dengan alasan karena dia buru-buru membantu seorang ibu yang mau ke Malang.
Tetapi data di HP P. Indra dan saya, terekam history, 2 kali telpon masih berbunyi dan yang sesudahnya, HP dimatikan. Setelah kembali pun, pria tadi berbincang dengan temannya, tanpa menyerahkan HP yang disimpannya pada security terdekat.

Kami diberi pilihan, untuk menyelesaikannya secara hukum atau kekeluargaan? Kami memilih kekeluargaan. Yang penting HP sudah kembali.

Dan sungguh salut dengan cara kerja dan kesigapan security Bandara Juanda Surabaya ini. P. Danang menolak ketika kami ingin memberikan sesuatu sebagai ungkapan terimakasih.

Sungguh bukti integritas dan layanan yang luar biasa!
Sangat membanggakan! 

Saya harus menuliskan pengalaman ini dalam Seruput Kopi Cantik sebagai penghargaan dan ungkapan syukur serta rasa terimakasih saya yang tak ternilai harganya.
Segera terlintas dalam ingatan, saya harus melaporkan kisah hebat ini pada Prof Rhenald Kasali, -Ketua Pembina Aspirasi, di mana saya menjadi anggotanya-, yang pada th 2015 diangkat menjadi Komisaris Utama Angkasa Pura I.
Bukti prestasi Angkasa Pura yang patut diacungi jempol

Saya pun minta data-data team security dan tidak lupa berfoto bersama mereka. P. Indra segera mengabadikannya.

Terbukti janji Tuhan, “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.”
Tuhan baik dan selalu bisa diandalkan. Meski secara kasat mata, seolah semuanya mustahil tetapi bersama Tuhan tidak ada yang mustahil.
Tuhan memakai team Terminal Protection Airport Juanda, Security Angkasa Pura 1 Peleton E, sebagai ‘malaikat’-Nya.
Team Leader   : Danang Ari Rachmad
Squad Leader  : Lalu Gde Satriawan
Anggota            : 1.Masykur Hasyim
                              2.Panji Jasmitro
                              3.Kukuh Giri

Terimakasih bapak-bapak semua…
Good job!
Majulah Indonesiaku….

It may look like your situation is never going to change, but in a split second God can completely resolve it.

Tampaknya situasi kita tidak akan pernah berubah, tetapi dalam hitungan detik Tuhan dapat menyelesaikannya dengan tuntas.

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan


Spread the love

Related Post