Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Sudahkah Kita Hidup Seimbang?
Pelajaran kami saat ini: “Living In Balance” – Hidup Seimbang. Seperti biasa karena hobi saya bercerita, maka saya menuliskan apa yang saya pelajari dalam artikel ini.
Berkat yang saya terima, saya bagikan kepada teman-teman.
Greg Mohr, guru saya bercerita, pada tahun 1975, John Osteen, hamba Tuhan terkenal dunia, sakit jantung dan harus dioperasi. Saat dirawat rumah sakit menunggu jadwal operasinya, john mendengar Tuhan berkata,
“Pulanglah. Tidak perlu operasi. Aku akan menyembuhkanmu.”
Maka John Osteen pun taat. Dan dia sembuh secara supernatural.
Pada tahun 1986, jantung John Osteen bermasalah lagi. Kembali John Osteen ke rumah sakit.
Dan kali ini, John Osteen mendengar Tuhan menyuruhnya operasi. Maka dia pun operasi dan sembuh.
Banyak orang berkomentar,
“John Osteen tidak beriman. Dia operasi… Oh… “
Mereka terkejut dan kecewa. Seolah dunia bergoncang.
Padahal Iman timbul karena pendengaran, pendengaran akan perkataan Tuhan. John Osten mendengar dan taat pada apa yang Tuhan katakan. John Osteen beriman.
Ada orang yang menganggap kalau minum obat, ke dokter, operasi berarti tidak beriman. Itu salah!
Dokter adalah alat Tuhan untuk menyembuhkan kita juga.
Tuhan bisa menyembuhkan melalui cara supernatural mau pun yang natural.
Mengapa seolah heboh saat saya sembuh dari hipertiroid secara supernatural?
Tentu saja, kalau disuru pilih sembuh melalui supernatural atau operasi, tentu saya pilih supernatural.
Lebih hemat, tidak sakit dioperasi dan tidak menakutkan. Karena operasi selalu ada resiko.
Tetapi Tuhan bisa memakai keduanya.
Tidak berarti yang sembuh supernatural, imannya lebih besar. Ukuran iman semua orang sama.
Kuncinya: apa yang Tuhan katakan dalam situasi yang kita alami? Taatilah!
Kembali lagi yang terpenting adalah hubungan pribadi kita dengan Tuhan. Apakah kita senantiasa mengarahkan telinga kita kepada-Nya? Agar kita bisa mendengarkan suara-Nya dan taat.
Yang saya suka, guru-guru senantiasa mendorong kami belajar secara seimbang. Terutama Greg Mohr.
Meski kami sekolah di Charis, milik Andrew Wommack, kami didorong mendengar pengajaran banyak orang. Jangan hanya dengan kacamata kuda dan menganggap ini satu-satunya yang benar.
Tidak ada orang yang mendapatkan pewahyuan lengkap, kita perlu belajar pewahyuan orang lain juga.
Will Rogers mengatakan,
“Setiap orang bodoh di bidang yang berbeda.”
Jangan pernah menganggap diri kita yang paling benar, paling pintar, paling tahu atau paling yang lainnya….
Open-minded dan terbukalah…
Mungkin saja apa yang selama ini kita anggap benar, belum tentu 100% benar.
Coba mengerti apa pandangan orang lain, ujar Greg Mohr.
Saya pun belajar.
Bagaimana kalau kita mendengarkan pengajaran yang salah?
Greg Mohr mengajarkan, ibarat kita makan ikan, buang tulangnya dan santap dagingnya.
Itulah gunanya sekolah, kata Greg Mohr, kita paham kebenaran yang sesungguhnya dan sudah waktunya belajar memilah: mana yang daging dan mana yang tulang.
Uji segala sesuatu, kata Tuhan.
Kita tidak sekedar menelan semua pengajaran atau memprotes yang tidak sesuai dengan pemikiran kita, tetapi kita uji secara dewasa, apakah ini sesuai Firman Tuhan?
Siapa tau ada harta karun yang kita tidak tahu selama ini?
Kembali lagi yang terpenting adalah hubungan pribadi kita dengan Tuhan.
Dia akan meluruskan jalan kita, sesuai janji-Nya.
Pertanyaannya:
Apakah kita senantiasa mengarahkan telinga kita kepada-Nya?
Sama-sama belajar yuk… Lebih berhikmat dan bijaksana.
Setuju?
Test all things; hold fast what is good. Abstain from every form of evil.
Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik. Jauhkanlah dirimu dari segala jenis kejahatan.
YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN
Or